BAB 93Arum menggeleng sembari tangan memasukan buah berwarna oranye itu."Mbak mau dimasakin apa?" tanya Marni kepada Nanik."Terserah kamu saja lah, Mar. Oseng-oseng pare kalau ada.""Ya Allah, Bude. Mbok ya selain itu. Perginya saja keluar negeri. Makannya oseng-oseng pare.""Haist, Ratih. Kamu itu nggak tahu ya, pare itu pahit. Tapi lebih pahit lagi perjalanan hidup Bude. Jadi kalau cuma makan pare mah. Kecil," ucap Nanik diikuti tawa renyah lainnya.Arum tersenyum, senyuman Arum kini bahagia. Melihat sang Ibu bertemu dengan kakak kandungnya yang sudah lama pergi.Akhirnya Marni, Ratih dan juga Arum pergi ke dapur. Menyiapkan segala sesuatu yang akan dimasak oleh mereka. Nanik yang awalnya duduk didepan televisi, akhirnya menghampiri mereka. Lalu kembali membaur untuk menyiapkan makan siang. *****"Pokoknya kalian harus pergi dari rumah ini! Sekarang juga! Saya sudah membeli rumah ini, asal kalian tahu ya!" ucap wanita bermake up tebal itu. Suaranya melengking, membuat semua or
Last Updated : 2022-11-24 Read more