POV AuthorPerjalanan sekitar sejam, mereka tiba di rumah yang memiliki taman cukup luas tersebut. Saat akan melangkah ke depan pintu, seketika Jihan mengurungkan niatnya untuk masuk. Ia mendengar suara di dalam rumah. Seseorang sedang berteriak histeris. Bunyi lemparan perabot ke lantai cukup membuat Jihan, Arka, dan Dika saling bertatap bingung. Bunyi benda-benda itu berulang-ulang. "Pokoknya, aku tidak terima dihina dan direndahkan oleh wanita itu, Ma. Aku benci benalu itu. Beraninya dia mengaturku. Dia pikir dia siapa?" Jihan mengetahui siapa pemilik suara tersebut. Tentunya, milik Lisa. Akan tetapi, siapa benalu yang dia maksud. Mungkinkah Raisya? Mereka bertikai karena apa? Pertanyaan-pertanyaan tadi masih mengitari kepalanya. "Tapi, kau harus menahan diri, Lis. Kalau kau bertindak kelewat batas, maka Mas-mu akan memiliki masalah lagi.""Ahrgh, Lisa gak peduli, Ma. Mas Adnan gak belain Lisa di depan benalu itu, bahkan tidak memarahinya. Padahal aku, adiknya. Malah mengajak
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya