Home / Fantasi / Beyond the Light / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Beyond the Light: Chapter 31 - Chapter 40

57 Chapters

31. Hidden Cave

Menurut Seth, gua yang pernah ia masuki di Escalera ada lima. Dua di antara lima gua yang disebutkan Seth adalah lorong menuju bunker. Dua lainnya adalah tempat evakuasi darurat menuju wilayah perbatasan. Satu laginya adalah tempat persembunyian untuk Tim Elite. Selama tiga tahun menjadi kesatria, hanya itu yang pernah ia telusuri. Seharusnya, ada gua lain selain yang disebutkan Seth. “Andai saja Tyra bisa bicara lebih jelas,” jawab Klaus. “Dia suka sekali membuat kita bingung seperti ini.”“Klaus, aku tidak bermaksud menghina kakekmu. Tapi, seleranya agak aneh,” ucap Feather. Klaus tersenyum simpul. “Sepertinya dia terlalu mendalami perannya.”“Kalau dipikir-pikir, dia mirip Tyra juga. Apa itu alasan mereka saling kenal?”Seth sudah memberi tahu dengan rinci di mana letak gua-gua itu berada. Ia bahkan memberikan peta wilayah Escalera dan menandainya untuk Klaus. Tetapi, tujuan Klaus memintanya untuk ditandai adalah untuk menghindari tempat-tempat itu. Mustahil seorang pemimpin Esca
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

32. Lou's Statement

Tim Eria, Tim Elite, dan Bosley sudah berkumpul sesuai janji. Mereka bersembilan menunggu datangnya satu orang lagi. Tiba-tiba, Arias memecah keheningan di sana.“Pilav!” teriak Arias yang membuat semua orang melihat ke arahnya.“Apa?” tanya Pilav.“Itu … gelangnya! Kamu lepas?” Arias menunjuk ke arah tangan Pilav.Pilav tertawa kecil lalu menurunkan kerah bajunya. Terlihat Lalia’s Pendant yang sudah dimodifikasi olehnya menjadi kalung.“Gelang itu mengganggu saat aku bertarung. Aku mengubahnya menjadi kalung,” jelas Pilav.“Ah, begitu.” Terdengar embusan napas lega dari Arias.“Liontinnya cantik,” puji Nyridia.“Irinya … andai ada yang memberiku perhiasan juga,” gumam Eugene.Nyridia mencubit pinggang Eugene. “Belilah sendiri!”Arias dan Pilav hanya saling lirik. Orang lain mengira bahwa liontin itu merupakan pemberian dari Arias. Padahal, sejak awal, itu merupakan barang milik Pilav.“Paman, aku penasaran. Kenapa Tuan Lou bersedia untuk memberi informasi kepada kita?” tanya Feather
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

33. Nothing but the Truth

Klaus menarik napas panjang sebelum membuka jurnal milik kakeknya. Setelah mendengar peringatan dari Pilav, ia menjadi segan untuk membaca buku itu.Saat masih tinggal bersama ibunya, Klaus diberi tahu bahwa ada buku yang harus dibaca olehnya. Namun, ibunya sendiri tidak tahu di mana keberadaan buku itu. Tidak ada alat untuk komunikasi jarak jauh. Waktu itu, ceodrin belum ditemukan. Tidak mungkin ibunya menghampiri kantor pusat untuk menemui Ritchie.Rumor tentang buku yang ditulis Ritchie pun mulai terdengar. Rumor pertama mengatakan bahwa buku itu memiliki kekuatan magis yang bisa memberi kekuatan kepada pembacanya. Rumor kedua mengatakan bahwa buku itu berisi rahasia yang dimiliki Escalera. Rumor ketiga mengatakan bahwa buku itu hanyalah buku harian milik Ritchie. Masih banyak rumor tentang isi buku itu. Namun, yang paling mengundang pertanyaan adalah dari mana rumor itu berasal?Klaus kembali melihat tulisan tangan kakeknya di halaman pertama. Tulisan “Be The Light” terpampang jel
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

34. Cold Weather

“Arias bilang, kamu tidak mempercayai orang-orang di Tim Elite,” kata Klaus mengganti topik.“Aku bukannya tidak percaya Tim Elite. Aku tidak memercayai orang Escalera secara keseluruhan,” jawab Pilav. “Aku percaya Arias karena dia bukan berasal dari sini.”“Ah, begitu.”“Kamu tidak ingin menanyakan alasannya?” Klaus menggeleng. “Kamu kan berasal dari Alba. Tentu kamu lebih percaya orang Alba daripada Escalera.”Pilav tersenyum simpul. “Ucapanmu tidak salah.”“Lalu, kenapa kamu percaya padaku?”“Aku tidak tahu soal orang lain. Tetapi, aku tahu asal-usulmu. Karena itu, aku berusaha percaya padamu,” jelas Pilav. “Sejak awal, kamu bukanlah orang asing. Aku tahu tentangmu dari Tuan Ritchie.”“Waktu itu, apa kau tahu bahwa Tuan Ritchie adalah pemimpin Escalera?” tanya Klaus.“Bagaimana aku bisa tahu?” Pilav balas bertanya. “Aku mengetahuinya setelah mempelajari sejarah di akademi. Entah berapa lama aku membeku ketika melihat foto Tuan Ritchie di buku pelajaran—ditambah lagi dengan keteran
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more

35. Soundless Threat

“Sekarang saya ingin bertanya. Lou, apa tujuan dibentuknya Tim Elite?” Herreros menoleh ke arah sekretarisnya.“Untuk membasmi Blade, Tuan,” jawab Lou yang gugup.“Lihatlah tim yang ada di hadapanmu ini, Lou,” kata Herreros. “Apa mereka memenuhi misinya?”“Iya, Tuan. Mereka berhasil menangkap Tyra dan membunuh Amy Wing. Sejak tim dibentuk, mereka juga sudah bekerja keras untuk mencari petunjuk mengenai Blade. Hasil pekerjaan mereka dapat terlihat di jurnal tentang Blade,” jawab Lou selengkap mungkin supaya Tim Elite tidak terkena terlalu banyak omelan.“Tim Elite mengerjakan tugasnya dengan baik sejak dulu. Tetapi, perlakuan kalian tiba-tiba berubah kepada saya. Menyelidiki sendiri, bergerak sendiri, tidak melaporkan apa pun pada saya, dan yang paling fatal adalah mengambil keputusan sendiri,” ucap Herreros.“Maaf, Tuan,” jawab Seth sebagai ketua Tim Elite.“Jawab, Seth, apa yang membuat kalian begitu?” tanya Herreros. “Karena Tim Eria atau karena Tyra?”Seth mengangkat kepalanya kare
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

36. Mind Game

Tyra menatap sekeliling ruangan. Tidak ada orang lain selain mereka berdua. Tempat ini biasanya adalah tempat Seth dan Klaus menginterogasinya. Karena keadaan sudah berubah, maka Edberglah yang ada di hadapannya.“Aku masih tidak menyangka kau bisa memimpin Soleclar.”Edberg menatap perempuan yang ada di hadapannya itu dengan tajam. Berbeda dengan Edberg, perempuan itu menatapnya dengan jenaka.“Aku masih ingat ketika kamu dibangga-banggakan oleh bos. Tidak menyangka kamu berada di situasi seperti sekarang,” balas Edberg.“Oh Edberg, apa kamu juga dibuang oleh Grada ke sini?” tanya perempuan itu.“Tyra, jangan sebut nama bos tanpa gelar! Apalagi, dengan mulut busukmu itu,” jawab Edberg.Tyra tertawa terbahak-bahak. “Kita itu sama, Edberg. Kita hanyalah bawahan yang tidak penting bagi Blade. Kamu sangat setia pada orang yang membuangmu.”“Bos tidak membuangku,” jawab Edberg dengan tegas.“Orang yang paling dibanggakannya saja dibuang, apalagi dirimu?”“Kau dibuang karena kesalahanmu!”
last updateLast Updated : 2022-11-13
Read more

37. Timeless

“Aku kira, pria paling tampan di Escalera adalah Seth. Tapi, setelah aku bertemu dengan Roy, aku mengubah pikiranku,” ucap Eugene berapi-api.Seth yang namanya disebut pun hanya mendengarkannya dalam diam.Tim Elite berkumpul untuk membahas misi. Tetapi, ketika Eugene sampai, ia langsung menceritakan apa yang terjadi kemarin. Nadanya sangat bersemangat. “Masa, sih? Aku jadi penasaran dia setampan apa,” ucap Nyridia.“Iya! Dia katanya mau jadi kesatria juga, tapi gak bisa gara-gara harus ngurusin adiknya,” jawab Eugene.“Ah … udah tampan, sayang keluarga, ingin menjadi kesatria ….” Nyridia tersenyum membayangkan rupa Roy. “Idaman banget ….”“Rambutnya itu keren banget, lho! Rambutnya hitam, tapi ada beberapa helai yang berwarna biru tua,” tambah Eugene.“Kamu bilang, pertemuanmu dengannya tidak sampai lima menit. Kenapa dia bisa sampai menceritakan itu?” tanya Pilav.“Dia tiba-tiba cerita. Kita juga gak nanyain,” jawab Eugene.“Aneh. Gak mungkin tiba-tiba ada orang yang ceritain soal
last updateLast Updated : 2022-11-18
Read more

38. It's Showtime

Roy membuka pintu rumahnya yang diketuk dari luar. “Halo, selamat pagi!” seru seorang perempuan dengan ceria. “Perkenalkan, aku Nyridia Lafelt, seorang kesatria. Apa kamu tertarik untuk menjadi seorang kesatria?”“Eh?” Roy tampak kebingungan.Melihat Roy yang tidak memberi jawaban, Nyridia pun menyerahkan sebuah kertas kepada pria itu. “Ini adalah formulir yang bisa kamu isi jika ingin mengikuti ujian masuk kesatria. Kalau ada pertanyaan, kamu bisa—eh, maaf, apakah kamu Roy?”Matanya membulat. “Bagaimana kamu tahu namaku?”Nyridia tertawa kecil. “Teman satu timku sempat bertemu denganmu saat latihan. Dia menceritakan bagaimana penampilanmu, makanya aku bisa mengenalimu. Aku tidak menyangka bisa kebetulan bertemu begini. Kamu juga sempat bilang mau jadi kesatria, kan?”“Ah, iya. Aku ingin jadi kesatria, tapi aku harus mengurus adik-adikku,” jawab Roy dengan ramah.“Adik-adik?” Nyridia berusaha melongok ke dalam rumah Roy. Namun, pemuda itu cepat-cepat keluar dari rumahnya dan menutup
last updateLast Updated : 2022-11-24
Read more

39. The Tale of Two Swords

Tyra mengeluarkan kunci selnya yang ia simpan selama ini. Setelah memastikan bahwa penjaganya sedang tidak memperhatikannya, ia membuka gembok. Suara gembok yang terbuka itu ia tutupi dengan suara dehaman.Tyra sangat sering mondar-mandir di Soleclar dengan berbagai alasan. Sebenarnya, ia memakai kesempatan itu untuk menghafal pergerakan setiap penjaga. Dengan begitu, dia tahu titik buta di setiap tempat dan bisa menemukan rute untuk kabur. Ia melakukan ini untuk berjaga-jaga jika ada situasi yang mengharuskan dirinya untuk kabur.Dua tahun yang lalu, Tyra kabur karena memiliki keinginan yang kuat untuk menjalankan rencana pribadinya. Dia kabur tanpa pikir panjang—tidak seperti saat ini. Waktu itu, ia berlari dengan kencang untuk keluar dari Soleclar dan tidak menyusun strategi terlebih dahulu.Gerakan para penjaga yang seperti robot itu bisa diprediksi dengan mudah oleh Tyra. Ketika memastikan jalur keluarnya aman, ia segera membuka pintu yang berada di ruang utama.Setelah berhasil
last updateLast Updated : 2022-11-28
Read more

40. Escape Route

Tim Eria membawa beberapa kotak ke kantor pusat. Mereka sudah selesai menggeledah rumah Roy dan mendapatkan banyak barang bukti. Arias menunjukkan satu per satu bukti yang mereka temukan ke hadapan Herreros dan Lou. Tim Elite juga sudah ada di sana untuk mendapatkan informasi.“Jubah dengan corak bulu burung, rapier, barang-barang yang sempat ia beli di hari sebelumnya, dokumen-dokumen tentang Blade, ceodrin, koin dan kaca yang sama dengan milik Tyra.” Arias mengeluarkan satu per satu barang yang ia sebutkan.“Energi di ceodrin miliknya sudah sisa setengah. Sepertinya, ia sudah beberapa kali berkomunikasi dengan seseorang. Koin miliknya juga sudah saya periksa dan tidak ada energi yang tersimpan di sana,” lapor Feather“Berdasarkan dokumen yang ada di rumah Roy, saya bisa menyimpulkan bahwa dirinya sedang berencana menyerang Escalera. Dia pernah melakukan ini juga saat Tuan Rudolph masih memimpin,” ucap Felix. “Jika waktu itu Tuan Rudolph masih memimpin, berarti sudah lebih dari empat
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status