Kulemparkan tatapan ke arah Bang Arman yang berdiri melipat tangan. "Saya dan suami sudah bercerai." "Sudah lama, Mbak?" "Baru kemarin ketuk palu." "Boleh tahu alasannya?" "Bapak merahasiakan siapa kami yang sebenarnya. Mereka mengira saya ini hanyalah pemetik teh biasapmo sama seperti yang lainnya. Dan mereka juga mengira Bapak dan Ibu cuma petani upahan. Selama ini mereka nggak tahu atau lebih tepatnya mereka nggak mau tahu dengan keluarga saya. Jadi, yah, begitulah. Mereka nggak henti menghina, bahkan saya nggak diizinkan untuk pulang ke rumah orang tua saya. Saat bapak dan ibu mau bertemu saya, mereka pun takk pernah mengizinkan," tuturkup panjang lebar. "Bahkan suamiku selalu tunduk pada perintah ibunya yang selalu ikut campur dengan rumah tangga kami. "Astaga. Jahat banget sih, Mbak," celetuk salah seorang wartawan perempuan. "Iya, benar. Cocok banget laki-laki begitu ditinggal, Mbak," sambung yang lainnya. Dari atas pentas, aku bisa melihat Bu Rahma, Ima dan Ella bergera
Terakhir Diperbarui : 2022-10-12 Baca selengkapnya