Ibu Siti membisikan sesuatu di telinga Bram."Kamu mau kan nak?"Tanya ibu Siti kembali memastikan. Putranya benar ada di pihaknya atau bukan."Baik bu, itu ide yang sangat bagus," tukas Bram dengan raut wajah bahagia.Dia tak menyangka, selama ini Hani menghilang, dan kini dia muncul dengan pencapaian yang luar biasa."Istriku itu memang sangat hebat bu, aku jadi bangga.""Tentu nak, kalau tahu akan menjadi seperti ini. Buat apa kita hanya membuang waktu saja hidup di rumah wanita ini."Ucap Ibu Siti sinis pada nyonya Greta, yang masih duduk di kursi rodanya di ujung ruangan.Matanya hanya bisa menatap sendu kedua manusia berhati iblis itu.Walau nyonya Greta sakit, tak bisa berbicara, dan tak bisa menggerakkan semua anggota tubuhnya dengan normal. Tapi, otak nyonya Greta masih bisa menangkap jelas pembicaraan orang-orang di hadapannya. Dia masih mampu berpikir mana yang baik dan mana yang buruk di dalam rumah ini selama lima tahun dia belajar dalam diam.Meski terasa sakit, tapi dia
Read more