Suasana ramah tamah saling melepas rindu berlangsung beberapa lama. Begitu juga seorang kakek yang sudah sulit untuk berjalan, ia menghampiri Ovan sebisanya."Kau tahu, sepertinya kita belum akan mati sebelum kamu datang ke tempat ini," celetuk pria itu."Ah Kakek, aku menyesal datang ke tempat ini begitu cepat kalau ucapanmu saja seperti itu."Sang kakek tersenyum lalu mengambil posisi duduk."Duduklah, ada sesuatu yang harus kami sampaikan kepadamu. Sebenarnya ini sudah lama sekali, tapi kau tak juga datang. Kami bersyukur kau datang tepat waktu, Jovan."Ovan mengernyit, ia tak tahu apa maksudnya tepat waktu. "Apa ini Kakek? Aku masih belum mengerti.'"Jovan, seluruh wasiat orang tuamu telah ditemukan. Surat warisan dan seluruh akte dari aset orang tuamu sudah aman di tempatnya. Seorang pengacara telah memberitahukan hal ini, jadi kamu tidak perlu lagi takut untuk seluruh harta ayahmu," terang nenek yang usianya jauh lebih muda dari sang kakek. Ia terlihat bersemangat memberi tahuka
Read more