Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 391 - Chapter 400

605 Chapters

Bab 392

Mendengar pertanyaan ini, Nicholas terkejut dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia pun memilih untuk diam, lalu meletakkan satu tangannya di atas tubuh Karen hingga akhirnya tertidur.Karen juga ketiduran, bahkan tidur dengan sangat nyenyak. Sejak kecil hingga dewasa, dia tidak pernah tidur senyenyak ini. Ini pertama kalinya dia merasa begitu damai, seolah-olah dirinya sudah pasti aman asalkan berada di pelukan Nicholas.Ketika keduanya bangun, hari sudah tengah malam.Nicholas berjalan keluar dari kamarnya, lalu bertemu dengan Howard di lantai bawah.Ekspresi Howard terlihat agak kesal saat berkata, "Anak itu bangun malam-malam, tapi sudah kubujuk untuk tidur ...."Wajah Karen pun tersipu. Dia menunduk tanpa berani mengatakan apa pun. Sementara itu, Nicholas tersenyum canggung mendengarnya.Selesai makan, keduanya kembali ke kamar. Karen tampak lebih berhati-hati saat ini.Nicholas melemparkan piama pikachu kepada Karen, lalu langsung pergi mandi.Karen ragu-ragu sejenak sebelum masuk
Read more

Bab 393

"Oke, Nicholas. Aku sudah nggak sabar bertemu denganmu. Aku ingin minum bersamamu!" balas orang di ujung telepon."Sebaiknya kamu persiapkan mentalmu dengan baik. Kalau terjadi sesuatu, kamu akan mendapat ganjarannya!" tegur Nicholas dengan sinis."Tenang saja, Sadewa nggak ada apa-apanya. Dia nggak akan bisa lolos dari Kerajaan Gelita," sahut orang itu.Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Nicholas menggosok pelipisnya.Titian Construction adalah perusahaan yang diinvestasikan Sadewa dan cukup terkenal di Kota Mano. Yang paling utama adalah perusahaan ini selalu bersaing memperebutkan proyek dengan Finda Construction yang diinvestasikan oleh Nicholas.Pendanaan kedua Titian Construction menunjukkan bahwa kekuatan perusahaan ini akan meningkat dalam beberapa proyek tertentu sehingga bisa mengancam Finda Construction di industri tertentu.Nicholas baru berinvestasi pada Finda Construction. Jika mereka ditekan oleh Titian Construction, situasinya tentu saja akan memburuk.Pada dasarnya
Read more

Bab 394

Selesai makan siang, Nicholas pun pulang.Yasmine lagi-lagi meneleponnya. Dia berkata, "Nicholas, penanggung jawab Finda Construction ingin bertemu denganmu.""Bertemu denganku?" tanya Nicholas dengan heran."Ya, dia ingin menemuimu. Aku curiga, dia ingin memintamu berinvestasi lebih banyak," sahut Yasmine.Nicholas seketika tergelak, lalu membalas, "Beri tahu dia aku sibuk. Ketika pendanaan waktu itu, memangnya dia nggak terpikir proyek bisa gagal? Aku saja belum menyalahkannya karena gagal mendapat proyek, dia malah ingin aku menambah investasi? Konyol sekali.""Kalau dia bisa menemukan pendanaan lain, itu berarti dia memang hebat. Kalau nggak, jangan harap bisa bertemu denganku," lanjut Nicholas."Oke." Yasmine mengangguk, lalu mengakhiri panggilannya.Nicholas pun melemparkan ponselnya. Dia tiba-tiba merasa cukup lucu. Apakah penanggung jawab Finda Construction sudah gila?Di sisi lain, setelah menyampaikan perkataan Nicholas kepada Amelia yang merupakan penanggung jawab Finda Cons
Read more

Bab 395

"Cara apa?" tanya Claudius yang terkejut mendengar pertanyaan Amelia ini. Dia memang merasa sangat enggan, tetapi masalah sudah terjadi. Apa yang bisa dia lakukan lagi? Jika memang ada cara untuk bertahan, Claudius tentu akan mempertimbangkannya."Jual saham kita." Amelia menjelaskan dengan geram, "Kita harus menjual sebanyak yang kita bisa. Kalau memiliki saham sebanyak itu, mungkin kita akan jatuh miskin sampai nggak bisa makan!""Jual saham?" Claudius tertegun sejenak sebelum bertanya, "Kamu ingin mengumpulkan dana lagi?""Aku bukan ingin mengumpulkan dana, tapi bertahan hidup," sahut Amelia dengan serius.Claudius seketika terdiam mendengarnya. Dia bisa memahami maksud tersirat dari perkataan Amelia. Masalah sudah sampai seperti ini, Amelia ingin mengambil uang-uang itu dan melarikan diri. Wanita ini sama sekali tidak memikirkan Finda Construction miliknya."Pak Claudius, kamu masih ragu?" tanya Amelia dengan kesal."Mana semudah itu untuk menjual saham ...," jawab Claudius dengan
Read more

Bab 396

Seorang sekretaris wanita tiba-tiba berjalan masuk. Setelah meletakkan dokumen yang baru didapatkannya, dia hendak berbalik dan pergi."Apa Fendiana sudah mengambil tindakan?" tanya Sadewa.Sekretaris itu segera berhenti, lalu menjawab, "Masih belum.""Suruh dia perhatikan dengan baik. Kalau ada yang nggak beres dengan Roland, dia harus langsung bertindak," pesan Sadewa sambil melambaikan tangannya."Baik," ujar sekretaris itu sembari mengangguk. Kemudian, dia mundur secara perlahan.Setelah melihat sekretarisnya pergi, Sadewa tersenyum seraya bergumam, "Nicholas, kamu kira Roland bisa membalikkan situasi untukmu? Kamu terlalu meremehkanku. Aku sengaja membiarkan dana gelombang kedua masuk ke rekening Roland sebelum melawanmu. Kamu masih muda, kamu harus menerima konsekuensi atas kecerobohanmu sendiri."Tidak ada yang mengetahui rencana Sadewa ini. Dia benar-benar bahagia sekarang.Sadewa merasa dirinya sudah pasti menang dalam pertarungan ini. Asalkan dia segera mengambil tindakan, Ni
Read more

Bab 397

"Ya, aku juga merasa si Karen lumayan," sahut Philip sembari terkekeh-kekeh.Saat ini, pintu ruang kantor dibuka seseorang. Kemudian, terlihat Bella berjalan masuk.Sani dan Philip segera menyingkirkan senyuman mereka. Keduanya menatap Bella sembari menyapa, "Bella, apa yang membuatmu tiba-tiba datang kemari?"Bella menengadah dan melirik mereka sekilas. Setelah meletakkan tasnya ke meja, dia berkata dengan tidak acuh, "Pak Sadewa sudah mengambil tindakan. Kita harus hati-hati, jangan sampai dimanfaatkan Nicholas.""Dimanfaatkan?" Sani memasang ekspresi yang tampak berlebihan saat menyahut, "Haha. Bella, kamu sudah terlalu meninggikan Nicholas. Memangnya siapa dia? Mana mungkin dia bisa memanfaatkan kita.""Pak Sadewa baru beraksi 2 hari, tapi Lasmine Group sudah berada di ambang kebangkrutan. Mereka saja sudah sulit untuk bertahan, apa lagi yang bisa mereka lakukan? Menurutku, Nicholas nggak akan bisa bangkit lagi untuk seumur hidupnya!" lanjut Sani.Bella menatap Sani, lalu menganggu
Read more

Bab 398

"Nicholas, masalah ini nggak sesederhana yang terlihat. Sadewa bertemu dengan Amelia supaya Cloudpeak Technology dan Greenly Real Estat menjadikannya sebagai tolak ukur. Asalkan mereka menjual saham dengan harga rendah, mereka juga akan mendapat perhatian dan kompensasi dari Sadewa," jelas Yasmine dengan lirih.Nicholas mengangguk ringan sembari menimpali, "Aku ngerti. Dia menarik rekan musuh ke pihaknya untuk menghancurkan mental musuh.""Nicholas, gimana kalau kita menyuruh kakakku membuat pernyataan? Siapa pun yang menjual saham dengan harga rendah akan menjadi musuh Grup Sunrise. Gimana menurutmu?" tanya Yasmine."Nggak perlu," jawab Nicholas dengan yakin."Nicholas!" Yasmine mulai panik. Dia meneruskan, "Masalah sudah begini. Apa kamu punya rencana? Kalau ada, beri tahu kami supaya kami bisa lebih tenang!""Nggak ada. Kita lihat saja gimana situasi selanjutnya," timpal Nicholas seraya tersenyum.Yasmine termangu sesaat dibuatnya. Dia merasa cara ini kurang tepat sehingga berkata,
Read more

Bab 399

Sadewa menoleh dan melirik sekilas sekretarisnya. Dia tersenyum ringan sembari menjawab, "Hm, aku juga nggak yakin.""Menurutku, dia nggak akan datang." Amelia turun dari mobil, lalu tersenyum sambil berkata, "Pak Sadewa, kita sudah pernah bertemu dengan Nicholas. Dia sama sekali bukan tandinganmu. Mungkin, setelah berita ini dirilis, dia ketakutan sampai bersembunyi di kamarnya."Sadewa pun tergelak mendengarnya. Dia tidak merespons perkataan Amelia, melainkan bertanya, "Gimana dengan Claudius?""Dia bilang akan mengabari kita malam ini." Amelia melanjutkan dengan tersenyum, "Claudius ini agak keras kepala. Tapi, dia seharusnya bisa menilai dengan baik saat dihadapkan dengan situasi besar begini. Cepat atau lambat, dia pasti akan bergabung dengan kita.""Semoga begitu," ujar Sadewa seraya tersenyum. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke arah Restoran Fortune.Sadewa akhirnya tiba di depan Restoran Fortune. Di dalam restoran, lampu bersinar terang benderang, seolah-olah telah menunggu
Read more

Bab 400

Di luar pintu, terdengar suara seseorang yang tidak acuh. Kemudian, terlihat Nicholas memasuki ruang privat dengan langkah besar.Setelan mewah yang dikenakan Nicholas membuatnya terlihat seperti pangeran berkuda putih. Di belakangnya adalah Yasmine dan Peter. Tatapan kedua orang ini tampak sangat dingin dan serius.Sani sontak berdiri melihatnya. Dia menatap Nicholas dengan marah.Nicholas datang!Philip dan Amelia tidak menduga akan hal ini. Bukan hanya datang, tapi Nicholas tiba lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Sadewa saja termangu saat melihat kedatangan Nicholas."Tuan Muda sangat tepat waktu," ucap Sadewa seraya mengangguk ringan."Memberi anjing makan harus tepat waktu. Meskipun beberapa anjing tua bisa menggigit majikan sendiri, aku tetap harus berusaha menjadi majikan yang baik," sahut Nicholas dengan nada datar sembari tersenyum tipis.Sadewa pun tertawa tanpa memedulikan ucapan ini. Sesudah Nicholas duduk, dia baru berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda, untuk apa mengat
Read more

Bab 401

Nicholas menyeringai sambil bertanya, "Berpihak pada kalian? Sadewa, kamu rasa kamu mampu membuatku tunduk?""Tuan Muda!" Ekspresi Sadewa seketika menjadi dingin. Dia berteriak, "Demi ayah dan kakekmu, aku sudah berusaha membujukmu untuk yang terakhir kali. Kalau kamu masih keras kepala, jangan salahkan aku. Kamu masih bisa santai sekarang. Ketika saat itu tiba, mungkin kamu akan lebih rendah dari seorang pengemis!"Nicholas menengadah menatap Sadewa seraya menimpali, "Masih belum pasti siapa yang akan kalah.""Tuan Muda, jangan menganggap diri sendiri hebat atau kamu akan bernasib tragis. Ayah dan ibumu nggak mungkin bisa melindungimu selamanya. Jangan sampai kamu berakhir mengenaskan!" ancam Sadewa dengan emosional dan menggeleng."Semoga kamu masih punya nyali untuk bicara begini seminggu lagi," ujar Nicholas sambil mengambil cangkir teh. Setelah menggoyangkan cangkirnya sesaat, dia tiba-tiba menyiram Sadewa.Sadewa pun tidak mengelak. Dia membiarkan teh tersebut membasahi wajahnya.
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status