Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 401 - Chapter 410

605 Chapters

Bab 402

Peter tidak mengatakan apa pun sejak tadi, tetapi dia selalu berdiri di belakang Nicholas. Hal ini membuat Nicholas memiliki kesan yang sangat baik terhadap kedua bersaudara ini.Ketika perjalanan pulang, ponsel Nicholas tiba-tiba berdering.Setelah mengambil ponselnya untuk melihat, Nicholas pun menerima panggilan tersebut. Terdengar suara lirih Roger yang panik. "Nicholas, informanku memberitahuku kamu telah membuat keputusan yang salah barusan. Kamu nggak seharusnya bertemu dengan Sadewa. Ini hanya akan membuatmu terlihat bodoh ....""Kapan kamu tiba?" tanya Nicholas dengan dingin."Besok pagi. Syukurlah! Besok pagi adalah waktunya kita memulai pertunjukan besar, 'kan?" Roger tergelak, lalu meneruskan, "Ini kedua kalinya Kerajaan Gelita turun tangan, 'kan? Seharusnya iya. Yang pertama adalah misi menggulingkan Keluarga Hall yang tak terkalahkan itu ....""Lupakan yang lalu supaya kita bisa mencapai hasil yang lebih baik," sela Nicholas sembari menahan amarah dalam hatinya."Baiklah,
Read more

Bab 403

Nicholas menengadah, lalu tersenyum tipis sembari bertanya kepada Yasmine, "Kenapa? Apa ada yang kurang jelas? Ada yang mau kamu tanyakan?"Ekspresi Yasmine berubah beberapa kali mendengarnya. Dia menjawab, "Nicholas, ini bukan waktunya untuk bercanda.""Aku nggak bercanda." Nicholas melipat lengannya, lalu tersenyum sambil menimpali, "Aku rasa kamu bisa menilai sendiri, ekspresiku sangat serius.""Yasmine, turuti perkataan Tuan Muda," ujar Peter yang mengangguk kepada Yasmine. Dia sama sekali tidak terkejut.Saat ini, Yasmine baru tersadar kembali dari keterkejutannya. Dia merasa sangat mustahil bagi mereka untuk membeli saham Ventura Capital Finance.Patut diketahui bahwa Ventura Capital Finance memiliki pengaruh yang besar di Kota Mano selama puluhan tahun ini. Menurut rumor yang beredar, aliran modal yang tertera pada laporan tahunan perusahaan mencapai puluhan triliun.Bagaimana mungkin ada orang yang rela menjual saham sebesar ini? Kalaupun menjualnya, mereka pasti akan menjualny
Read more

Bab 404

Begitu video tersebut diunggah, orang-orang langsung gempar.Di dalam gedung Ventura Capital Finance, Sadewa menyaksikan keseluruhan wawancara sembari tersenyum. Kemudian, dia melemparkan remot yang ada di tangannya ke samping sofa dan berkata, "Banyak sekali orang bodoh di dunia ini. Kegilaan mereka benar-benar terlihat menyedihkan. Tuan Dean begitu hebat, tapi putranya malah begitu bodoh. Aduh, Keluarga Winata ini ....""Aku rasa Nicholas sudah gila. Kalau nggak, mana mungkin dia bicara begini?" Sani melanjutkan dengan nada menyanjung, "Aku sudah sering melihat orang seperti ini di Negara Austran. Mereka selalu bersikap sok hebat, tapi selalu berakhir dengan kegagalan. Menurutku, mereka hanya membual, nggak mungkin berhasil!"Sadewa tergelak mendengarnya. Kemudian, dia menyodorkan kontrak di tangannya sambil berkata, "Ini dana gelombang kedua. Totalnya 2 triliun.""Terima kasih, Pak Sadewa." Sani mengangguk dengan penuh semangat, lalu tersenyum menyanjung dan meneruskan, "Aku benar-b
Read more

Bab 405

"Nona Fendiana, apa yang kamu katakan barusan?" tanya sekretaris wanita itu lagi dengan terburu-buru, seolah-olah tidak mendengar jelas perkataan Fendiana.Fendiana yang bengong seketika tersadar kembali. Dia menggenggam ponselnya dengan erat sambil berkata dengan lantang, "Aku bilang, Roland hilang! Aku nggak tahu dia ada di mana sekarang!""Ini ...." Sekretaris itu terkejut mendengarnya. Dia berpesan, "Tolong tunggu sebentar. Aku akan segera melaporkan masalah ini kepada Pak Sadewa."Selesai berbicara, sekretaris itu buru-buru mengakhiri panggilan. Dia berlari ke ruang kantor Sadewa dengan tergesa-gesa, lalu mendorong pintu dan langsung melapor, "Pak Sadewa, Tuan Roland kabur!""Oh ya?" Sadewa sepertinya tidak terlalu terkejut. Sebaliknya, dia menyahut dengan sorot mata tidak acuh, "Kabur, ya? Kalau gitu, suruh Fendiana kemari.""Baik." Sekretaris wanita itu mengangguk dengan panik, lalu berbalik dan berlari ke ruang kantornya sendiri.Sadewa memandang ke luar jendela. Dia menatap la
Read more

Bab 406

"Apa itu?" tanya Sadewa yang menengadah sembari mengernyit."Ini ... dokumen dan video ...," jawab sekretaris itu.Sadewa mengambil tablet yang ada di tangan sekretarisnya, lalu memutar video tersebut. Seketika, sebuah adegan muncul di depan matanya.Seorang pria asing tampan yang berambut pirang dan bermata biru berkata dengan ekspresi lesu, "Aku sangat senang karena bisa datang ke Negara Hailos. Tapi, aku nggak nyangka akan datang dengan cara seperti ini.""Aku berinvestasi pada seorang pengusaha Negara Hailos saat berada di Negara Austran. Siapa sangka, dia malah membawa kabur uangku. Hal ini sangat nggak adil untukku. Jadi, aku kemari untuk menuntutnya agar semua uangku bisa kembali," lanjut pria itu."Tuan Roger, siapa nama pengusaha Negara Hailos yang ingin Anda tuntut itu?" tanya si wartawan."Namanya Sani Lobu. Orang ini benar-benar jahat, dia menipu uangku sampai 15 triliun. Aku benar-benar nggak nyangka ada penipu sejahat ini di dunia!" jawab Roger dengan kesal.Begitu meliha
Read more

Bab 407

Di lantai paling atas perusahaan, Fendiana menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri. Dia memegang gelas dengan satu tangannya, lalu menggoyangkannya dengan lembut.Setelah Roland pergi, tempat ini akan menjadi miliknya seorang.Fendiana mengetahui banyak hal tentang Roland. Dia tahu di mana Roland menyimpan stempel perusahaan, kontrak perusahaan, bahkan tahu berapa banyak uang yang tersisa di dalam rekening perusahaan.Fendiana memperhatikan semua ini dengan cermat. Bagaimanapun, dia sangat ingin membalas dendam kepada Yasmine.Saat ini, Fendiana benar-benar telah dibutakan oleh kebenciannya. Asalkan membantu Sadewa menjatuhkan Nicholas, dia yakin dirinya bisa membalas dendam kepada Yasmine.Tidak peduli apa pun yang terjadi, dia bertekad akan membuat Yasmine menderita.Begitu teringat akan hal ini, Fendiana pun mengepalkan tangannya dengan makin erat.Lantaran terlalu bangga dengan pencapaiannya ini, Fendiana menjadi agak lupa diri. Dia mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi
Read more

Bab 408

Barusan, Fendiana masih menghina sekretaris wanita itu tampak rendahan. Sekarang, justru dia yang terlihat sangat menyedihkan.Di sisi lain, Roland sudah memasuki ruang kantornya. Dia menatap Fendiana seraya tersenyum tipis dan bertanya, "Sayang, ada apa denganmu? Kenapa kamu sama sekali nggak senang saat melihatku? Demi mempersiapkan makan siang mewah untukmu, aku hampir mencari di seluruh Kota Mano. Bisa dilihat seberapa besar cintaku padamu, 'kan?""Kenapa kamu kembali? Siapa yang menyuruhmu pulang?" tanya Fendiana sembari menatap Roland dan menunjuknya dengan tidak percaya.Roland pun tertegun sejenak, lalu menjawab, "Aku tentu saja harus pulang ...."Wajah si manajer keuangan memucat saat melihat Roland. Dia mengingat jelas perintah dan perkataan Fendiana barusan. Seluruh dana perusahaan telah ditransfer ke rekening perusahaan lain. Apabila Roland menyalahkannya atas masalah ini ...."Kamu nggak seharusnya pulang! Dasar bajingan!" Fendiana terlihat seperti orang yang kehilangan ak
Read more

Bab 409

Sekretaris itu bergegas mengulangi perkataannya dengan muram, "Roland telah kembali, bahkan sempat berselisih dengan Fendiana. Setelah Roland kabur, dia melapor polisi. Dia bilang Fendiana ingin merampas hartanya dan mencelakainya."Ekspresi Sadewa seketika menjadi suram. Dia memaki, "Dasar wanita bodoh ...."Ketika melihat Sadewa yang murka, sekretaris itu pun menjadi sangat panik."Cepat periksa, apa dana yang ditransfer Fendiana sudah masuk ke rekening perusahaan atau belum," perintah Sadewa sembari buru-buru melambaikan tangannya."Dia sudah mengajukannya ke bank, tinggal tunggu ditransfer," jawab sekretaris itu.Begitu mendengarnya, raut wajah Sadewa berubah dan menjadi makin suram.Permohonan transfer sudah diajukan, yang berarti uang sudah berada di tangan pihak bank. Apabila Fendiana sudah menyerahkan nomor rekening Ventura Capital Finance, uang itu seharusnya akan segera ditransfer.Jika dana dari perusahaan asing tiba-tiba masuk ke rekening Ventura Capital Finance, hal ini te
Read more

Bab 410

"Oke." Tenato hanya bisa menyetujuinya. Lagi pula, dia juga mempertimbangkan investasi Kota Mano.Setelah mengakhiri panggilannya, Sadewa menggebrak meja dengan kesal. Dia bergegas menghubungi seseorang dan memerintah, "Cari Fendiana dan bunuh dia!""Baik," ujar orang itu untuk menyetujuinya.Selesai berbicara, Sadewa menutup teleponnya. Dia yang masih merasa kesal segera menyalakan komputer untuk membaca berita.Kini, judul berita di Kota Mano telah menjadi sangat menakutkan.[ Pengusaha Asing Dicelakai di Kota Mano. Masalah Ini Mungkin Melibatkan Ventura Capital Finance. ]Begitu melihat judul ini, Sadewa ingin sekali membanting komputer yang ada di depannya.Masalah ini tidak sesederhana yang terlihat. Pasti ada dalang di balik semua ini. Kemungkinan besar, orang itu adalah Nicholas.Setelah mengeklik berita itu, terlihat Roland yang berbaring di ranjang pasien sedang memegang luka di dadanya sembari berkata dengan marah, "Aku benar-benar kesal. Aku nggak nyangka akan ada kejadian s
Read more

Bab 411

"Pak Sadewa, kamu yakin tidak sedang berbohong?" tanya wartawan wanita dari Harian Mano lagi.Sadewa menjawab dengan murung, "Aku sama sekali tidak berbohong!""Aku memiliki beberapa foto saat Nona Fendiana masuk ke gedung Ventura Capital Finance pagi ini. Masih ada video yang bisa membuktikan Nona Fendiana masuk ke ruang kantormu. Bagaimana kamu akan menjelaskannya?" Wartawan dari Harian Mano hanya bertanya dengan lirih, tetapi membuat semua orang geger.Situasi macam apa ini? Fendiana datang ke gedung Ventura Capital Finance pagi ini, bahkan masuk ke ruang kantor Sadewa?Saat ini, ekspresi seluruh wartawan di bawah seketika berubah. Semuanya menatap Sadewa dengan terkejut. Jika benar seperti itu, hal ini akan sangat mengejutkan. Dengan kata lain, Sadewa akan sulit untuk melepaskan diri dari masalah ini.Raut wajah Sadewa menjadi makin muram. Dia tidak menduga ada orang yang membuntuti Fendiana, bahkan berhasil mendapatkan rekaman kamera pengawas perusahaan.Di sisi lain, wajah Tenato
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status