Home / Rumah Tangga / Obsesi Liar Maduku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Obsesi Liar Maduku: Chapter 31 - Chapter 40

131 Chapters

Bab 31

Tadi juga lelaki yang aku sayang itu langsung mengiyakan permintaanku, tentu saja tidak ada kebahagiaan lain selain mendapatkan perhatian dari orang yang kita sayang."Bereslah itu, ya sudah aku segera meluncur ke sana, pokoknya dijaga baik-baik anak kita karena dengan anak itu lahir dengan selamat di dunia maka selamatlah juga keuangan kita. Bukankah memang itu tujuan kamu?" ucap Dani padaku. "Tentu saja Sayang, anak ini aset buatku juga buat kita. Memang dasar si Rama itu bodoh mau-maunya saja aku bodoh-bodohi kalau anak ini anak dia. Memangnya dia gak bisa mikir apa masa iya hamil satu bulan tapi perut udah segede ini. Kan kalau satu bulan biasanya masih rata. Hahahaha," ucapku sembari terkikik. "Hahahaha kamu benar-benar pintar Sayang. Aku tidak sia-sia menitipkan benih itu padamu. Yah meskipun aku harus menahan rasa cemburuku yang menggebu-gebu tapi tidak mengapa semua ini kita lakukan demi masa depan kita. Ya Sudah aku tutup dulu ya. Aku ada orderan masuk nih biasalah buat sen
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Bab 32

Masih terekam jelas di otakku bagaimana murkanya Mas Rama pada Zea. Wanita gila itu berhasil menipu aku dan suamiku. Kejadian ini sungguh menyisakan trauma bagi kami berdua. Aku hanya berharap, semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan.Karena bosan menunggu kemacetan, aku pun menyalakan Radio. Memutar-mutar, mencari saluran lagu yang semoga saja bisa menenangkan pikiranku yang sedang kusut. Aku terkejut saat Mas Rama mengganti saluran di saat aku sedang asyik mendengarkan salah satu lagu.“Kenapa diganti, sih, Mas!” omelku kesal. Wajahku juga semakin bertambah masam.“Sebentar. Aku mau mendengarkan berita ini,” sahut Mas Rama padaku. Wajahnya berubah kaku, fokus mendengarkan berita di Radio itu.Aku pun melakukan hal yang sama. Menyimak dengan baik berita yang sedang disiarkan. Dari berita Radio yang aku dan Mas Rama dengar, ada pembacokan yang dilakukan oleh istri pada suami yang ketahuan sedang berselingkuh. Berita itu membuat aku dan Mas Rama mematung sejenak. Lalu kami saling
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Bab 33

“Ya salah Mas sendiri. Kenapa tidak memeriksa dulu? Asal percaya saja hanya karena melihat test pack,” omelku yang kembali kesal.“Mau bagaimana lagi, Nin? Ini sudah menjadi jalan takdir,” keluh Mas Rama seraya menyandarkan tubuhnya pada sofa.“Mas ini bagaimana, sih? Kenapa jadi pasrah begini?” protesku dengan tatap horor.“Bukan mau pasrah, Nin. Tapi coba kamu ambil sisi positifnya. Jika saja aku tidak rujuk dengan Zea, mungkin kamu tidak bisa melakukan investigasi, kan? Sampai sekarang, kita juga tidak akan pernah tahu kalau Zea sudah hamil sebelum dia menjebakku,” tutur Mas Rama padaku.Aku mengangguk. “Benar juga. Beruntung aku kemarin mengajakmu untuk datang diam-diam ke rumah Zea, Mas. Coba saja tidak. Kita tidak akan pernah tahu rencana busuk Zea itu,” cerocosku berapi-api.“Kayaknya memang Tuhan sudah membuat rencana ini dengan sebagus mungkin. Bukankah, skenario Tuhan jauh lebih baik dari skenario manusia? Aku yakin kau juga setuju dengan ini, Nin,” tukas Mas Rama dengan mel
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Bab 34

Aku dan mas Rama saling bertukar pandang, seolah-olah ada sesuatu yang tersimpan dalam benak kami masing-masing.Akan tetapi, rupanya Mami menyadari sikap yang ditunjukkan olehku dan juga suamiku secara tiba-tiba. Mami pun menghentikan kegiatan makannya dan menyipitkan kedua matanya menatap kami dengan tajam."Ada apa? Kenapa reaksi kalian seperti itu?" tanya Mami yang saat ini mulai merasa penasaran.Kecanggungan mulai menyelimutiku, entah apa yang harus aku katakan pada Mami, karena aku sendiripun tidak ingin salah bicara. Terlebih pada awalnya Mami selalu bersikap lembut pada Zea dibanding denganku.Aku pun kembali melirik mas Rama yang sibuk kembali dengan makanannya, sungguh ... lelaki itu terlihat sangat kalem saat ini.Dengan mencondongkan tubuhku aku pun bergumam, "Kamu saja yang jelaskan, Mas. Supaya Mami percaya."Mas Rama mendelikkan pandangannya dan berdecih, "Kamu sajalah. Tidak apa-apa kok."Mami mulai merasa heran dengan gelagat kami yang cukup terlihat aneh, aku pun me
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Bab 35

“Mami di rumah saja. Biar kami yang mengurus ini semua,” ujar Rama dengan nada rendah.“Mami ingin mendampingi kalian,” tukas mami dengan nada sedikit memaksa. “Kalau kepolisian tiba-tiba meragukan laporan kalian, Mami akan jadi saksi agar mereka mau langsung memproses pengaduan kita.”“Tapi, Mami ….”“Mas Rama.” Aku menyela perkataan Mas Rama karena ucapan mami tadi cukup masuk akal bagiku. “Mungkin tidak ada salahnya kita membawa Mami, Mas,” tukasku. “Mami pasti merasa resah dan tak enak hati menunggu kabar dari kita di rumah.”Wajah mertuaku itu tampak langsung cerah dan tersenyum dengan ekspresi berharap atas kalimatku. “Tuh, kan, Anin saja setuju agar Mami boleh ikut,” ujarnya pada putranya.Mas Rama menghela napas pelan dan akhirnya dia mengangguk pasrah. “Baiklah, Mami boleh ikut, tapi asalkan Mami tetap diam kalau belum diminta bicara. Situasi nanti akan serius dan Rama tidak ingin kepolisian bingung dan meragukan laporan kita.”Mami mengangguk dan senang. Aku pun mengganden
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Bab 36

“Seharusnya kau membesarkan anakmu dengan baik, Rosa. Bukan malah membiarkannya menjadi penipu dan meneror anakku.”   Mami melotot, sepertinya sejak dari kantor polisi tadi ini lah perasaan yang ditahan-tahan Mami Sekar, sehingga akhirnya ledakan amarah mami langsung meledak di sini.  “Heh! Anakmu itu tuh yang tidak tau diri!” Bu Rosa melirik Rama dengan sorot mata benci. “Dia yang sudah menjebak Zea dan membuat anakku itu menderita! Bisa sadar diri dulu, tidak!”   Mami mengeraskan rahangnya, bersiap melontarkan kalimat balasan karena Bu Rosa menyindir Mas Rama. Tapi aku segera menahan lengan Mami dan mengelus-elus bahunya.  “Mi … sudah, Mi,” tukasku. Situasi ribut ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. “Malu kalau dilihat sama tetangga di sini, orang-orang akan tahu b
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Bab 37

"Sakitt!" Bukannya mendengarkan Rama atau pun Ivan, keduanya justru semakin keras menjambak rambut satu sama lain. Sampai pada akhirnya Anin, Rama dan Ivan berhasil melepaskan kedua orang itu. Butuh tenaga ekstra untuk melepaskan keduanya, karena mereka memiliki tenaga yang seimbang. Barbar sekali mereka dalam menjambak satu sama lain. "Benar-benar memalukan, kalian harus melihat siapa yang tengah memperhatikan kalian di sini!" kesal Ivan melirik tetangganya yang tengah berkumpul untuk melihat keributan ini. "Awas kamu!" Rosa kembali mendekati Sekar, tetapi sayangnya belum sampai di depan Sekar pergerakannya terhenti karena tangan Ivan menahannya. "Masih mau berkelahi?!" bentak Ivan kasar. Rosa agak sedikit terkejut melihat tingkah suaminya yang sama sekali tidak membelanya. Rosa melihat tangannya yang terdapat beberapa helai rambut Sekar yang rontok. Rosa masih kesal karena di a
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Bab 38

"Sudah, sudah! Jangan ribut!" sergah Pak RT kembali menjadi penengah saat para warga mulai mengeluarkan segala umpatan mereka. "Sebaiknya kita bicarakan semuanya di dalam," imbuh Pak RT seraya menggiring Ivan, Rosa, Sekar, Anin dan juga Rama agar segera memasuki ruang tamu rumahnya. Setelah itu, tak lupa Pak RT kembali menutup pintu agar beberapa warga yang masih berada di luar tidak kembali ikut ricuh. "Nah, sekarang sudah aman. Dengan ini semoga kita bisa menyelesaikan semuanya dengan kepala dingin dan berakhir perdamaian ya, Bapak, Ibu," ucap Pak RT memulai pembicaraan. Sementara semua orang yang ada di sana hanya menganggukkan kepalanya sekilas. "Sekarang, bisa kalian jelaskan, sebenarnya ada masalah apa sampai terjadi keributan seperti tadi?" ujar Pak RT meminta kejelasan. Suasana di ruangan itu pun sontak begitu hening, Sekar yang merasa jenuh akan hal itu pun sontak menyenggol bahu Rama dan me
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Bab 39

"Ma, hentikan itu. Apa yang kamu lakukan?" sergah Ivan sedikit heran dengan ulah sang istri. Namun Rosa tetap saja berkilah dan melontarkan segala rasa tak terimanya kepada Sekar dan juga Rama.Sementara para warga yang masih berada di luar dan terus berusaha mendengar perseteruan itu sontak menggelengkan kepala mereka kala melihat bagaimana respon yang Rosa tunjukkan. Mereka tidak menyangka jika wanita itu akan tetap membela sikap anaknya meskipun sudah jelas tertangkap basah bersalah. Bisik-bisik dan segala gunjingan pun semakin terdengar, terlebih saat pintu rumah Pak RT tak sengaja terbuka karena banyaknya warga yang berusaha menguping."Aku tidak menyangka jika Zea ternyata seperi itu.""Tidak percaya lagi jika Rosa malah membela anaknya.""Gila ya, sudah tahu anaknya berbuat maksiat dan dosa kok masih saja dibela."Gunjingan terus terdengar memekak telinga Rosa dan Ivan. Namun Ivan tetap mempertahankan posisi duduknya dengan jari yang telah terkepal kuat berusaha menahan amarah.
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

Bab 40

Saat Zea sampai di depan rumah orang tuanya, ia bergumam, "Lho, kok ternyata sepi, ya? Tumben jam segini pintu depan ditutup.""Mungkin Papa dan Mama ada di dalam, Sayang," ujar Dani yang kemudian berinisiatif untuk maju terlebih dahulu dan mengetuk pintu.Semenit ... dua menit ... hingga lima menit lamanya, tidak ada jawaban dari siapa pun. "Benar kan, Sayang, tidak ada siapapun?" tanya Zea."Hmm ...." Dani hanya bisa mengangkat bahu dan ikut kecewa."Sebentar, aku mau bertanya pada tetangga dulu, di mana keberadaan Mama." Zea pun segera menuju ke rumah sebelah, sebelum Dani bisa menjawab apa pun.Tok ... tok ... tok .... "Selamat siang! Permisi!" sapa Zea."Siang ... eh, lha ini apa, Zea!" sambut Ibu tetangga Zea."Iya, Tante, permisi mau tanya, itu rumah saya kok sepi, ya? Apa Tante tahu kemana Mama dan Papa pergi?" tanya Zea sopan."Oh, ya jelas tahu, lah, wong kelihatan dari sini. Mama dan Papa kamu ada di rumah Pak RT, tuh," jawab sang tetangga."Rumah Pak RT? Ada keperluan apa
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status