Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab Kisah Si Dewa Perang: Bab 131 - Bab 140

261 Bab

131. Juara Catur Baru Telah Tiba

"Aku sangat lelah. Aku tidak bisa memelukmu lagi. Kamu harus memelukku." Elena ingin istirahat di tempat yang aman dimanapun dia berada.Kenji heran mendengarnya."Bertahanlah sebentar lagi. Kita akan segera mendarat di tanah," kata Kenji. Elena mencoba memeluknya, tetapi akhirnya dia perlahan meluncur ke bawah."Aku tidak bisa bertahan. Pegang aku sekarang," kata Elena ketakutan."Baik." Kenji buru-buru memegang Elena dengan tangan kirinya dan terus turun.Karena hanya satu tangannya yang memegang tali, Kenji tidak ounya pilihan selain meluncur turun. Elena sempat berteriak ngeri saat Kenji meluncur, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mempercayai Kenji agar tidak melepaskan tali ditangannya. Akhirnya, mereka sampai di dasar terowongan. Kenji menurunkan Elena yang kemudian bernapas lega.Saat ini, banyak tentara bayaran yang mengarahkan senter mereka ke pintu masuk sambil memandang Kenji dan Elena.Elena tidak bisa membuka matanya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

132. Claude Menyerah

"Ini adalah permainan akhir yang aneh dan tidak dapat diprediksi. Bagaimana mungkin aku bisa mengetahuinya dalam waktu singkat? Lagipula, ini bukan permainan akhir yang umum. Biar aku pikirkan dulu," kata Elena.Kenji telah menyuruh Elena untuk mencoba mengulur waktu, menunggu kedatangan bala bantuan. Bahkan jika dia menemukan cara untuk memecahkan permainan akhir, Kenji meminta agar dia tidak terburu-buru menyelesaikannya.Terlebih lagi, Elena benar-benar tidak tahu saat ini."Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memecahkannya?" William setuju dengan Eliza. Lagipula, sebagai juara catur berpengalaman, Claude tetap tidak bisa menyelesaikan permainan setelah lama memikirkannya."Aku tidak tahu. Permainan akhir ini terlalu rumit. Aku sendiri tidak yakin kapan aku bisa memecahkannya," kata Elena.Sebenarnya, Elena terlah mempelajari permainan akhir inj. Namun, dia belum siap untuk memecahkannya untuk saat ini."Waktunya terbatas, jadi aku tidak bisa memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-31
Baca selengkapnya

133. Kesalahan Yang Menguntungkan

"Tidak, aku belum tahu bagaimana menyelesaikannya. Kamu tidak bisa menjadi pemainku. Kamu mungkin akan mati," kata Elena."Kita tidak punya pilihan. Jika aku tidak melakukannya, Wini akan mati, " kata Kenji.Karena Wini ada di tangan musuh dan bala bantuan Kenji belum tiba, dia tidak dapat bertarung dengan lebih dari dua ratus tentara bayaran sambil melindungi Wini dan Elena. Dia harus menjadi pemain catur dan memberi mereka waktu."Baik. Aku akan berdiri di depan gerbang batu bersamamu. Kita bisa mati bersama jika aku melakukan kesalahan," kata Elena tegas.Kenji ketakutan mendengar kata-katanya. Dia berkata, "Elena, apa kamu gila? Kamu tidak perlu melakukannya. Aku dapat memindahkan bidak-bidak itu untukmu. Kamu tidak perlu berdiri di depan gerbang batu denganku.""Aku harus bersamamu. Jika kamu mati, aku juga akan mati," kata Elena.Kenji terharu. Tapi dia tidak setuju."Kamu tidak boleh mati disini. Meski aku mati, kamu harus tetap menjalani hidu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

134. Bala Bantuan Norman Tiba

Elena tiba-tiba merasakan semua kekuatannya terkuras saat dia melihat satu kesatrianya dilahap. Dia sangat lemah sehingga dia hampir jatuh ke tanah.Kenji sangat malu. Dia tidak menyangka akan melakukan kesalahan bodoh seperti itu. Seorang kesatria ditangkap oleh Hitam secara sia-sia karena kesalahan itu. Ia tahu jelas betapa pentingnya seorang kesatria bagi Putih. Sejak awal, mereka dirugikan karena Putih memiliki bidak catur lebih sedikit daripada Hitam.Kehilangan seorang kesatria seperti kehilangan seorang jenderal perang yang cakap!"Coba aku lihat berapa lama kamu bisa bertahan kali ini. Putih memiliki sedikit bidak catur, dan sekarang kamu telah kehilangan seorang kesatria. Aku dapat menegaskan bahwa Putih akan kalah dalam lima gerakan!" Claude kembali bersuka cita."Tuan Wells, sepertinya kamu sangat berharap Nona Slash kalah dalam permainan catur!" William berkata dengan tidak senang saat melihat tatapan sombong Claude.William menculik Wini dan men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

135. Gerbang Batu Akhirnya Terbuka

Para prajurit turun menggunakan parasut dan memenuhi langit malam. Begitu para prajurit mendarat, mereka berkumpul mengelilingi Leon dan menunggu perintah selanjutnya.Komandan para prajurit itu mendekat dan melapor pada Leon, "Semua prajurit ada di sini, Jendral! Tolong berikan perintahmu!""Tetap diam dan tunggu instruksi selanjutnya!" kata Leon."Baik, Pak!"Norman mengirim seluruh resimen sebagai bala bantuan, yaitu lebih dari seribu tentara. Dan semuanya sekarang berada di bawah komando Leon, Jendral Bintang Tiga.Seribu elite militer lima kali lipat dari jumlah tentara bayaran. Terowongan itu bahkan mungkin tidak bisa menampung semua prajurit ini. "Merry! " panggil Leon."Ya Pak!" Merry melangkah maju."Bersiaplah untuk menyerang. Kita akan turun ke sana setelah menerima tanda dari Jendral Ken," perintah Leon."Baik!" Kemudian Merry mengatur sekelompok operator khusus untuk mengikat tali di sepanjang terowongan. Dengan begitu, saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

136. Harta Paling Berharga

"Aku juga tidak tahu, aku tidak peduli siapa yang menyembunyikannya, yang harus kita lakukan sekarang adalah bagaimana melindungi harta karun ini, agar tidak diambil oleh musuh," ujar Kenji."Sekarang musuh tidak bisa masuk, mereka tidak akan bisa mendapatkan harta karun ini. Tetapi kita juga tidak bisa keluar, jadi sekarang harus bagaimana?" tanya Elena."Kita bisa masuk ke ruang harta karun ini, pasti ada mekanisme untuk kita keluar dari sini juga," jawab Kenji."Kalau begitu kita harus segera mencari jalan keluarnya," ucap Elena. "Jangan terburu-buru, kita memang ingin keluar dari sini, tapi ada baiknya jika kita coba melihat-lihat. Selain perhiasan, kita harus pastikan ada harta apa lagi yang berada disini," ucap Kenji.Apalagi William rela memakai segala cara untuk mendapatkan semua harta karun ini, pasti ada barang yang jauh lebih berharga dari semua perhiasan ini."Tapi, Wini masih berada di luar! Jika kita tetap berada didalam sini, apakah dia a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya

137. Wini Terancam

Namun, tidak peduli seberapa keras Kenji menariknya, pedang itu tidak bergerak sama sekali. Seolah-olah telah menjadi bagian dari lempengan itu.Kenji pikir dia cukup kuat tetapi dia tidak menyangka bahwa dia tidak bisa mencabut pedangnya. Dia terus berusaha sampai keningnya berkeringat tapi pedangnya tetap tidak bergerak."Apakah sulit untuk menariknya keluar?" Elena bertanya ketika dia melihat Kenji bercucuran keringat. "Ya, aku tidak menyangka akan sangat sulit," ucap Kenji sambil terengah-engah."Pedang ini sudah ada di sini selama lebih dari dua ribu tahun. Pedangnya pasti sudah berkarat dan menyatu dengan tanah, yang membuatnya sulit untuk dicabut." kata Elena."Karena ini pedang sakti, kurasa pedang ini tidak akan mudah berkarat," kata Kenji."Lalu apa yang harus kita lakukan? Jika kita tidak bisa mencabutnya, gerbang batu tidak bisa dibuka. Apakah kita akan mati di sini?" ujar Elena."Aku akan memikirkan cara untuk keluar dari sini nanti." K
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-05
Baca selengkapnya

138. Pedang Yang Haus Akan Darah

"Apa yang akan kamu lakukan?" Wini bertanya dengan suara bergetar."Kamu akan segera tahu," kata William."Tuan William, jangan buang waktu untuk bicara omong kosong dengannya. Cepat! Siapa yang duluan?" Anderson tidak bisa menunggu lagi."Tentu saja, aku," kata William."Kalau begitu cepatlah. Jika Kenji dan Elena keluar kita tidak punya kesempatan untuk melakukannya. Begitu banyak saudaraku yang menunggu," kata Anderson penuh semangat."Baiklah. Longgarkan ikatannya," perintah William.Karena Wini telah diikat, William tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Jadi tangan dan kakinya harus dibebaskan."Lepaskan ikatannya dan berdirilah dalam barisan. Jangan terburu-buru. Setiap orang memiliki kesempatan. Mereka yang berdiri di pintu masuk terus waspada. Jika ada yang turun, tembak dia. Kita akan bergiliran setelah menikmati waktu kita," Anderson berkata kepada anak buahnya.Tentara bayaran yang menjaga Wini bergegas melepaskan talinya.Dan sisany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-06
Baca selengkapnya

139. Reptide

"Bagaimana pedang ini bisa meminum darah?" tanya Elena yang tampak terkejut."Pedang ini milik pendekar pedang terbaik yang pernah ada, aku yakin pedangnya berbeda dengan pedang biasa. Sekarang pedang itu sudah tidak dipakai selama dua ribu tahun. Kemungkinan, ia bangun setelah mencium bau darah," kata Kenji.Kenji benar. Pedang sakti ini telah dikubur di sana selama lebih dari dua ribu tahun. Ia pasti sangat haus darah sehingga tidak pilih-pilih darahnya."Ya, pasti begitu. Pedang itu bergetar hebat sampai mampu menggetarkan bumi, pasti ada celah pada tanah yang mengubur bilahnya. Mungkin sekarang pedang itu bisa dicabut. " kata Elena."Mungkin. Aku gagal mencabutnya karena pedang telah menyatu dengan tanah. Aku akan mencobanya lagi," kata Kenji."Pasti ini yang namanya takdir. Kenapa urinku bisa membangunkan pedang ajaib ini?" Elena kaget."Kamu benar. Aku tidak menyangka urinmu memiliki efek yang luar biasa. Tapi kebetulan kamu juga sedang haid, ini m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-07
Baca selengkapnya

140. Aura Mematikan Reptide

William, Anderson, dan tentara bayaran itu ketakutan ketika mereka melihat Wini akan menembak dirinya sendiri.Bahkan Claude tua tidak ingin Wini mati. Dia juga ingin merasakan wanita muda sepertinya, tetapi dia tidak mengutarakannya karena dia adalah juara catur.Meski tak bisa menikmatinya, ia ingin menonton pertunjukan panas secara langsung."Tenanglah nona cantik, letakkan pistolnya. Aku berjanji atas nama juara catur bahwa mereka tidak akan menyakitimu," kata Claude. Wini membeku selama beberapa detik setelah mendengar kata-kata Claude dan kemudian dia berkata, "Apakah mereka akan mengikuti perintahmu?"Ya, aku adalah master catur. Mereka akan menunjukkan rasa hormat kepadaku." Setelah mengatakan itu, Claude mengedipkan mata pada William secara rahasia.William mengerti maksud Claude dan berkata, "Ya. Tuan Claude dihormati di Kerajaan Elang. Kami akan mendengarkannya. Letakkan senjatamu dulu."Wini masih ragu-ragu. Tidak ada yang mau mati jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
27
DMCA.com Protection Status