Share

138. Pedang Yang Haus Akan Darah

"Apa yang akan kamu lakukan?" Wini bertanya dengan suara bergetar.

"Kamu akan segera tahu," kata William.

"Tuan William, jangan buang waktu untuk bicara omong kosong dengannya. Cepat! Siapa yang duluan?" Anderson tidak bisa menunggu lagi.

"Tentu saja, aku," kata William.

"Kalau begitu cepatlah. Jika Kenji dan Elena keluar kita tidak punya kesempatan untuk melakukannya. Begitu banyak saudaraku yang menunggu," kata Anderson penuh semangat.

"Baiklah. Longgarkan ikatannya," perintah William.

Karena Wini telah diikat, William tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Jadi tangan dan kakinya harus dibebaskan.

"Lepaskan ikatannya dan berdirilah dalam barisan. Jangan terburu-buru. Setiap orang memiliki kesempatan. Mereka yang berdiri di pintu masuk terus waspada. Jika ada yang turun, tembak dia. Kita akan bergiliran setelah menikmati waktu kita," Anderson berkata kepada anak buahnya.

Tentara bayaran yang menjaga Wini bergegas melepaskan talinya.

Dan sisany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Muh Kusairi
ceritanya penuh dg hal takterduga
goodnovel comment avatar
Anton maryanto
setitik setitik wae...ojo duwe duwe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status