Orang di kedutaan besar Kerajaan Elang jadi waspada saat mengetahui bahwa Jendral Pertahanan Kerajaan Spade ingin berbicara dengan duta besar mereka, jadi dia segera menyerahkan telepon kepada duta besar mereka.Duta besar Kerajaan Elang juga waspada. Biasanya, mereka akan berbicara dengan menteri luar negeri Kerajaan Spade untuk membahas hal diplomasi. Ini adalah pertama kalinya Duta Besar mendapatkan panggilan telepon dari seorang Jendral. Di saat yang sama, Leon menyerahkan teleponnya pada Kenji. Duta Besar segera mengambilnya dan berkata, "Halo, Jendral Ken. Tidak biasanya seorang Jendral sepertimu menelepon kedutaan, aku merasa terhormat. Jadi, apa yang bisa aku bantu? ""Express Group, perusahaan yang didirikan oleh Kerajaanmu di Kota Tua Selatan menyewa dan menyembunyikannya sekelompok tentara bayaran untuk membunuhku dan mencuri harta negara kami. Apa tujuanmu?" Kenji tidak ingin membuang waktunya dan langsung ke intinya.Duta Besar yang mengetahui
"Yah, semua pengusaha pasti ingin mendapat keuntungan. Express Group mempersulitki sebelumnya dan sekarang siapa yang akan menyangka jika aku akan mengambil perusahaan itu. Mitra kerja yang dulu mengkhianatiku juga tidak akan menduga kalau Express Group akan bangkrut secepat ini dan semua proyek mereka akan kembali aku urus." ujar Elena."Ya, Express Group sangat pandai memikat orang untuk berinvestasi di dalamnya. Dan ketika orang-orang banyak berinvestasi, tiba-tiba mereka bangkrut yang membuat para mitra mereka dalam dilema. Dengan begini, para mitra itu tidak akan mendapatkan apa-apa jika mereka berhenti bekerja sama denganmu. Dan jika mereka ingin melanjutkan kerja sama, mereka harus tunduk pada aturan yang kamu buat." kata Kenji."Benar sekali. Selama mereka melanjutkan proyek, setidaknya mereka tidak akan merugi." kata Elena."Baiklah. Kamu visa mengurus semua itu. Lagi pula aku tidak mengerti dengan bisnis," Kenji berkata sambil tersenyum.Keesokan harin
Mendengar Elena menutup teleponnya, Jiah sangat marah.Jiah memuntahkan seteguk darah.Semua anggota keluarga Slash mendengar percakapan Jiah dan Elena di telepon. Mereka semua terkejut saat melihat Jiah memuntahkan darah. "Bu!""Nenek!"Mereka semua menghampiri Jiah untuk memeriksa apakah dia baik-baik saja."Bu, apa kamu baik-baik saja?" tanya Rama dengan cemas. Meskipun Jiah memuntahkan darah, dia tidak pingsan. Setelah beberapa saat, dia merasa lebih baik."Putrimu telah melewati batas. Dia ingin memutuskan semua hubungan dengan keluarga Slash. Selamanya!" ucap Jiah marah.Seluruh anggota keluarga yang ada terkejut mendengar kata-kata Jiah."Bu, bukankah kamu yang ingin memutuskan semua hubungan dengannya? Aku dengar kamu yang mengusirnya dulu," kata Rama."Ya, aku mengatakannya dulu, tapi terus kenapa? Aku hanya ingin menakutinya. Aku tidak berharap dia setuju. Sepertinya dia sudah lama menyimpan dendam terhadap kita," ucap Jia
"Tidak!" kata Elena tersipu."Kenapa begitu?" Kenji bertanya."Karena saya sedang menstruasi," kata Elena malu."Belum selesai kah?" Kenji meratap."Baru dua hari. Bagaimana bisa selesai secepat itu?" ucap Elena. Bukannya dia tidak ingin membuat bayi dengan Kenji. Tapi, menuntutnya saat ini bukan saat yang tepat."Aku pikir ini akan segera berakhir. Aku tidak menyangka akan begitu lama," kata Kenji."Jangan membicarakannya. Meskipun jika haid-ku sudah selesai sekarang, aku tidak punya waktu melakukannya. Aku baru saja mengambil alih Express Group hari ini. Masih banyak hal yang harus aku tangani. Cepat antar aku ke perusahaan. Banyak mitra kerja akan datang untuk menandatangani kontrak baru hari ini." Kata Elena."Baik." Kenji tahu ini bukan saat yang tepat, jadi dia tidak memaksanya.Setelah tibq di Express Group, Elena segera memanggil Nila."Nyonya Slash, selamat! Express Group telah menempatkan kita di ambang kebangkrutan. Sekarang, merek
Mendengar perkataan Sofia, semua orang mulai menebak-nebak.Apakah Elena telah menipu Kenji? Benar-benar pria yang malang. "Ayo, ceritakan apa skandal itu." Elena tahu bahwa perkataan Sofia akan menimbulkan tebakan liar dari yang lain. Jadi, dia meminta Sofia untuk langsung menceritakan skandal itu."Nak, naikkan saja harganya. Aku tidak ingin mengungkap aib di depan umum. Keluarga kita akan malu," kata Sofia.Para mitra lebih penasaran. Mendengar percakapan tersebut, mereka mengira Elena memiliki rahasia kotor.Bahkan Kenji mau tidak mau berpikir bahwa Elena memiliki rahasia sebelum mereka menikah."Jangan panggil aku begitu. Kamu bukan ibuku. Cepat katakan. Jika kamu ingin mengancamku untuk mendapat kenaikan harga, bermimpilah." Ucap Elena marah."Baik! Kamu tidak memberiku pilihan. Jangan salahkan aku." Melihat Elena tidak berubah pikiran, Sofia sangat marah."Ayo, jangan buang waktuku." Elena tidak ingin orang lain melihat konflik di antara
"Bagaimana kamu akan menyelidikinya?" Elena bertanya."Aku memiliki caraku sendiri. Jangan lupa bahwa aku adalah Jendral Bintang Tiga," kata Kenji."Baik. Kalau begitu aku akan menunggu kabar darimu. Sofia baru saja menamparku di depan umum. Dia mengecewakanku lagi," kata Elena."Ini salahku. Aku terlalu jauh. Aku tidak bisa melindungimu." ucap Kenji. "Tidak apa-apa. Itu mengingatkanku tentang orang seperti apa dia. Itu bukan hal yang buruk. Mulai sekarang, aku tidak akan ada hubungannya dengan keluarga Slash kecuali ayahku," kata Elena. "Untuk mencapai tujuan mereka, keluarga Slash menggunakan segala cara untuk memaksamu. Mereka bahkan mengancammu dengan memutuskan semua hubungan. Kau harus pergi dari rumah itu sejak lama. Sekarang kita sudah menikah, kau adalah keluargaku. Aku tidak akan membiarkan keluarga Slash menyakitimu lagi." Kenji berkata sambil mengeluarkan tisu dan menyeka air mata dari wajah Elena."Apakah kamu tidak diganggu oleh keluarga
"Kamu tidak menyangka ada kamera di ruang tamu, kan? Ketika aku tidak ada, kamu selalu mengganggu Zane, memerintahkannya untuk membersihkan vila, memerintahkannya untuk menyiapkan air mandi, dan mengusirnya dari vila. Aku tahu segalanya. Apa yang ingin kamu katakan sekarang?" Kenji menjadi semakin marah.Sofia berkata dengan suara gemetar, "Lalu mengapa kamu menculikku? Berapa banyak tebusan yang kamu inginkan? Biarkan aku pergi.""Aku tidak membawamu ke sini untuk tebusan. Apa aku butuh uangmu?" Kata Kenji."Lalu apa yang kamu inginkan dariku?" Sofia punya firasat buruk, jadi dia lebih takut."Aku mencari keadilan untuk Zane. Beraninya wanita sepertimu menyulitkan ayah angkatku." Kenji berkata dengan kejam."Apa yang akan kamu lakukan?" Sofia bertanya.Kenji tidak menjawab pertanyaan Sofia. Sebaliknya, dia berkata kepada Leon, "Berikan aku pistol.""Kak Kenji! Apakah kamu akan membunuhnya?" Tanya Leon ragu-ragu."Diam! Beri aku pistolnya!" Kenji
"Aku tidak tahu dimana dia sekarang. Dia bukan berasal dari Kota Tua Selatan. Dia dari Kota Baru," kata Sofia."Bagaimana dia kenal Rama?" Kenji bertanya."Mereka teman sekampus. Mereka bertemu di sekolah." jawab Sofia. "Apa Rama tahu dimana dia?" Kenji bertanya lagi."Aku kira tidak. Rama telah mencarinya di belakangku, tapi dia tidak menemukannya. Mungkin dia sudah pindah dari Kota Baru. Kami tidak tahu di mana dia berada," jawab Sofia."Kenapa kamu tidak memberi tahu Elena? Kenapa kamu menyembunyikannya darinya?" tanya Kenji lagi. "Aku yang membesarkannya. Mengapa aku harus mengatakan bahwa aku bukan ibu kandungnya? Apalagi nenek buyut Elena melarang kami mengungkit masalah ini lagi."Kata-kata Sofia masuk akal. Tidak ada yang akan memberi tahu anaknya bahwa anak mereka bukanlah anak kandungnya."Apa lagi yang kamu ketahui tentang ibu kandung Elena?" Kenji ingin membantu menemukan ibu Elena, jadi dia bertanya."Aku sudah menceritakan sem