"Ayo, naik," titah Rizal saat Ratih mengantar Sasti hingga parkiran. "Nggak usah. Aku naik taksi aja." "Ck, kan sama aja. Nanti aku antar." "Beda arah, Rizal. Kasihan Sasti, sampai rumah kemalaman nanti," tolak Ratih. Padahal, Ratih sungguh hanya ingin menjaga agar detak jantungnya bisa kembali normal. Lama-lama dia bisa jantungan kalau dekat dengan Rizal yang belum halal menjadi pasangannya ini. Apalagi, akhir-akhir ini, Rizal mulai berani meledeknya. "Yaudah. Kalau udah sampai kos, kabari. Sasti, pamit sama Tante," titah Rizal pada putrinya. Ratih masih melambaikan tangannya, dan menunggu sampai mobil Rizal menghilang di area parkir. Dia akan kembali masuk mall dan memesan taksi setelah dia berada lobi gedung nanti. “Ratih!” panggilan namanya, membuat Ratih menghentikan langkah. Ia menoleh ke sumber suara. Matanya memicing menatap wanita muda seusianya yang berdiri tepat di hadapannya. “Ratih, kan? SMA satu, kan?” tanya wanita itu beruntun. Wajahnya sangat ceria. Sementara
Huling Na-update : 2022-11-23 Magbasa pa