"Maafkan aku, Dik, banyak hal yang belum aku katakan padamu sebelum kita menikah. Bukan aku menyembunyikan semuanya. Tapi, karena aku yakin, kamu akan menerimaku sebagaimana apa adanya." Ratih menghela nafas. "Tapi, akan lebih baik kalau kamu mengatakannya. Tentu saja, apapun kondisimu, aku menerima. Namun, jika aku tahu lebih awal, aku tentu akan menyiapkan diri," ujar Ratih. "Makasih, ya, Dik atas kepercayaanmu." "Kepercayaan itu mahal. Aku harap, kamu juga tak akan menyia-nyiakannya," ucap Ratih. Dia tak mau begitu saja menerima Rizal, seolah dia tak punya posisi tawar. Namun, Ratih bukanlah wanita yang ingin mempersulit sesuatu yang mudah. Mobil yang dikemudikan Rizal tak kembali ke hotel atau rumah baru mereka. Namun, justru belok ke sebuah kompleks perumahan yang terlihat cukup elit. Rumah-rumah terlihat besar dan mewah. “Ini rumahku dan Desti dulu. Sebentar lagi akan laku. Nanti aku mau suruh orang buat packing barang Sasti dan Mbak Siti. Ada barang-barangku juga yang akan
Terakhir Diperbarui : 2022-12-02 Baca selengkapnya