“Di mana kamar kamu?” tanya Sakha seraya menurunkan barang-barang milik Tabitha dari bagasi mobilnya.“Udah, taruh situ aja,” Tabitha menghentikan Sakha saat laki-laki itu sudah akan berjalan masuk melewati gerbang kosnya.Sakha mengernyit bingung dan Tabitha menambahkan, “Nanti aku minta satpam aja buat bantu bawa barang aja.”Sontak saja Sakha memberikan tatapan aneh kepada Tabitha. “Kenapa harus minta tolong satpam? Kan udah ada aku, Bee. Sekalian aja lah.”“Cuma keluarga yang boleh masuk ke dalam, Sakha. Kamu kan bukan….”Jelas sekali Sakha sakit hati karena ucapan Tabitha, tetapi laki-laki itu tidak membalas apa-apa. Membuat Tabitha merasa bersalah seketika. Sungguh, maksud Tabitha bukan untuk menyakiti Sakha. Tabitha hanya refleks mengucapkannya karena mengingat aturan yang dibuat ibu kos untuk tidak membawa laki-laki, kecuali keluarga, masuk sampai ke dalam kamar.Sebenarnya, aturan itu tak terlalu berguna. Mungkin hanya satu dua orang saja yang mematuhi aturan yang hanya teruc
Read more