“Baiklah, Anton. Saya akan pergi makan malam denganmu,” jawabku berubah pikiran. Sebenarnya aku ingin menolaknya, tapi entah mengapa tiba-tiba keputusanku berubah begitu melihat wajah pria itu.“Yesss!” sela Anton membuatku terkejut. Pria itu bertingkah seperti baru saja memenangkan lomba dan mendapatkan hadiah pertama, “Maaf, Andara. Saya terbawa suasana,” lanjutnya sambil tersenyum malu-malu.Aku hanya bisa tersenyum menanggapi apa yang dikatakan pria itu. Sikapnya benar-benar lucu, dan tidak berubah sejak dulu.“Jadi kita deal ya bertemu jam delapan malam ini, malam ini. Nanti aku akan menjemputmu setelah pulang dari rumah sakit dan kita bisa pergi bersama ke tempat kita makan malam.”“Hmmm … maaf, Anton. Sepertinya kamu tidak perlu menjemputku. Beritahu aku di mana kita akan bertemu. Nanti setelah urusanku selesai, aku akan langsung menuju ke sana.”“Baiklah, nanti aku aka
Terakhir Diperbarui : 2024-11-21 Baca selengkapnya