Semua Bab Aku (Bukan) Jodohnya: Bab 41 - Bab 50

138 Bab

Bab 24B

"Let's go ke toko mainan!" Muncul rasa salut dan kagum dengan cara Bastian yang menaklukkan Gita, Keysha mengikuti langkah pria tersebut. Meskipun Gita bukan darah dagingnya, tetapi dia tahu bagaimana menghadapi dan terlihat menyayanginya. Di toko itu, Gita seperti melihat harta karun. Bola matanya tak berhenti melebar memindai deretan mainan yang tertata rapi di rak toko. Bastian memilih tiga mainan yang cocok untuk usianya, tetapi Keysha melarang karena harga yang fantasis."Enggak apa-apa, sekali-sekali dikasih mainan yang bagus." Itulah katanya kemudian Bastian membayar sejumlah uang di kasir. "Om!" Gita mengulurkan kedua tangan, seperti sedang meminta digendong. Bastian yang mengerti maksudnya pun mengangkat tubuh Gita."Makasih, ya, Om." Gita mencium pipi kirinya, "Om baik banget. Gita sayang Om." Lalu, disusul ciuman mendarat ke pipi kanan Bastian.Pemandangan itu membuat Keysha tak sadar menyunggingkan senyuman."Entah siapa yang mengajari Gita, dia, kok, so sweet banget,
Baca selengkapnya

Bab 25A

"Kamu dari mana?" Suaranya datar dengan ekspresi yang tak bisa dimengerti Keysha. "Eh, Mas. Udah pulang? Katanya jam tujuh ada meeting terakhir. Ini baru jam sembilan, Mas udah sampai?" Keysha berjalan melewatinya, tidak menjawab pertanyaan malah balik bertanya. Dia khawatir ketahuan dan merasa bersalah"Iya, rapat di-cancel karena klien minta di-reschedule, makanya aku langsung pulang." Ikbal mengikuti langkah Keysha masuk ke dalam.Si Bunda langsung membawa Gita ke dalam kamar dan menggantikan pakaiannya dengan hati-hati agar tidak mengganggu tidurnya. Sementara Ikbal duduk menunggu di ruang tamu sambil memainkan ponsel. Tak lama, Keysha pun keluar menemui suaminya."Kamu udah makan, Mas?" tanyanya lalu menuju dapur dan mengambil air untuk diminum."Udah." Ikbal ikut berjalan ke dapur."Kamu dari mana sama Pak Bastian? Tadi pas aku jemput kamu di rumah mama, mama bilang kamu udah pulang. Tapi pas aku nyampe di rumah, kamu nggak ada. Aku telepon, ponselnya mati." Ucapan Ikbal sepert
Baca selengkapnya

Bab 25B

Keysha masih membisu, tetap mengunyah nasi yang ada di mulut."Hooh ya, aneh. Apa jangan-jangan Pak Bas kita ...." sambung Denada, lalu dia menjeda ucapannya. Mereka bertiga saling tatap kemudian tertawa berbarengan lagi seperti mengerti apa yang ada di benak Denada. Kecuali Keysha masih tidak menanggapi ghibah-nya mereka. Dia pun pura-pura cuek dan tidak mengklarifikasikan pendapat mereka tentang Bastian, dia khawatir bakal ketahuan statusnya."Dan anehnya lagi, ya, baru Keysha satu-satunya perempuan yang bisa sedekat itu dengan pak Bas kita. Selama ini yang menemaninya, ya, selalu pak Kevin. Coba kalian ingat-ingat siapa lagi yang pernah dekat dengannya? Pak Ikbal? Iya, karyawan kesayangannya, marketing handalnya. Siapa lagi?" Amanda nyerocos dari tadi membuat kuping Keysha gatal."Eh, Key. Selama ini 'kan kamu dekat, tuh, sama pak Bas. Sering keluar bareng acara meeting di luar. Kamu tahu, dong, sifat dan sikapnya. Pasti, pak Bas pernah ngobrol sama kamu, biasanya ngobrolin apa?"
Baca selengkapnya

Bab 25C

Setelah menempuh perjalanan laut, mereka sampai ke pulau Bidadari yang pantai yang aduhai indahnya, tidak kalah dengan pulau Bali. Sajian pesona keindahan dengan pasir putih bersih dan air kebiruan nan jernih, memanjakan indra penglihatan mereka semua. Ucapkan kekaguman pun terlontar di bibir mereka.Destinasi pertama yang mereka kunjungi adalah benteng Martello. Mereka melihat puing-puing sisa sejarah zaman era penjajahan Belanda.Setelah itu, mereka diberi kebebasan untuk menikmati pantai tanpa keterikatan jadwal. Untuk tiket masuk, biaya transport, makan dan penginapan, perusahaan yang menanggungnya semua.***"Key, kita main banana boat, yuk!" Ajakan Amanda membuat Keysha gelisah.Keysha memang menyukai alam seperti pantai dan pergunungan, tetapi dia sedikit trauma dengan keberadaan di tengah laut. Dia akan mengalami thalassophobia di mana kondisi ketakutan terhadap badan air laut yang tampak luas."Ayolah, sudah jauh-jauh sampai ke sini, masa duduk-duduk aja. Kalau gitu, sama aja
Baca selengkapnya

Bab 26A

"itu, bukan?"Denada menunjuk ke arah laut yang jaraknya enam atau tujuh meter dari kakinya berpijak. Mereka memicingkan mata memastikan orang yang meronta meminta pertolongan dengan tangan melambai adalah Keysha. "Iya, benar, itu dia. Ayo, Man, minta tolong ke sana, kayaknya Keysha kesulitan berenang. Cepat!" perintah Citra membuat Amanda segera lari mencari pertolongan."Tolong! tolong!" teriak Amanda meminta bantuan ke arah staff marketing yang sedang bermain voli. Bastian yang ikut bermain bersama menoleh ke arah Amanda. Perempuan yang terlihat basah kuyup itu berlari menghampiri Bastian."Ada apa?" Bastian menghentikan permainannya dan mendekati."Itu, Pak. Keysha ...." Suara gadis itu tercekat karena embusan napas yang tak beraturan. Tergurat dengan jelas rasa panik yang melanda hati gadis itu. Mendengar nama Keysha, wajah Bastian berubah menjadi tegang dan gelisah."Keysha? Kenapa dia?" Bastian menganjurkan napas dengan irama tak tentu, menyiratkan rasa khawatir di hatinya yan
Baca selengkapnya

Bab 26B

"Tak seharusnya kamu membiarkan Keysha mengikuti permainan tadi. Dia fobia air laut. Dia bisa mabuk berat dan kehilangan keseimbangannya jika berada di tengah laut. Sebagai suami, seharusnya kamu lebih tahu hal itu dibandingkan aku!" Bastian berhasil menghantamkan palu di hati Ikbal. Pandangan lelaki itu tertuju pada Keysha yang masih terduduk di atas pasir, ditemani ketiga wanita yang mengajaknya bermain tadi. Jelaslah, dia tahu fobia yang dialami wanita tersebut, mereka pernah bersama selama tiga tahun lamanya.Naluri kelelakian Ikbal terluka mendapati penjelasan Bastian yang seolah lebih tahu segala hal tentang istrinya, ketimbang dirinya. Dia bahkan tidak mengetahui fobia yang dialami Keysha karena sang istri tidak pernah memberitahunya."Maaf, Pak Ikbal. Lebih baik sekarang Anda bawa Keysha ke penginapan, mengecek kondisinya lebih penting daripada melanjutkan perdebatan ini." Kevin menepuk bahunya berharap dia tidak memperpanjang masalah tersebut.Ikbal melirik sekilas pada sang
Baca selengkapnya

Bab 27A

"Key, Keysha, tunggu!" Bastian berhasil mengejar Keysha yang baru menginjakkan kaki di sekitar penginapan. Wanita itu membalikkan badan ketika ada suara memanggilnya. Begitu melihat sosoknya, dia menarik langkah seribu untuk menghindari pertemuan dengannya."Key!" Pria itu mempercepat langkah ketika menyadari wanita itu menjauhinya. Bastian berhasil mencekal tangan wanita berambut panjang tersebut dan meminta penjelasan."Kenapa, Key? Kenapa menghindari aku lagi? Apa salahku?" Dia tak mau diperlakukan seolah-olah dirinya adalah hantu yang menakutkan."Tolong, Bas. Jangan dekati aku lagi. Aku nggak mau Mas Ikbal tahu masa lalu kita." Keysha berusaha melepaskan cengkraman Bastian, tetapi tenaga pria itu lebih kuat darinya."Dia nggak akan tahu tentang kita. Jadi, please, kamu jangan menghindari aku seperti ini. Aku enggak bisa kamu giniin." Nada penuh memohon dan sorot mata nan sayu."Dia pasti udah curiga hubungan kita dengan melihat sikap kamu ke aku kemaren.""Aku hanya ingin menol
Baca selengkapnya

Bab 27B

"Enggak usah tapi-tapian. Cuman nyanyi apa susahnya, sih? Habis lo, tar giliran aku." Nadanya sedikit mendesak.Seolah tak punya pilihan lain, Bastian pun melakukan sekali helaan panjang untuk mengumpulkan napas. Tidak sengaja sorot matanya tertuju ke sosok Keysha yang ikut duduk formasi melingkar bersama. Lalu, wanita itu melempar pandangan ke arah lain tatkala kepergok memandangnya dari jauh.Bastian mengulum senyuman simpul melihat tingkahnya lalu membenarkan posisi duduk dan mulai memetik gitar, mencari nada kunci pas untuk jenis suaranya. Sesekali dia memutar tuner senar dan mengeceknya satu-satu.Dia memang fasih dengan alat musik itu, sering digunakan kala bernyanyi bersama dengan temannya zaman kuliah dulu. Dia vokalis merangkap gitaris. Mereka duduk berkumpul berenam di taman kampus sekadar menunggu kelas dan menghabiskan waktu bernyanyi bersama. Ada Bastian, Kevin, Bagas, Roni, Ayu, dan Keysha.Terdengar suara gitar yang sudah mulai dipetiknya. "Woooo ...." Suara riuh menya
Baca selengkapnya

Bab 28A

Senin pagi, Keysha memutuskan untuk mundur dari profesi sekretaris sang direktur. Lama-lama dia merasa tidak nyaman dengan kecurigaan Ikbal. Pertanyaan suaminya di pantai malam itu membuat ia harus bertekad menjauhi kehidupan masa lalunya.Menghindar lebih baik daripada harus terus bersama tetapi ada rasa bersalah yang amat besar. Keysha tak mau mencurangi Ikbal, berselingkuh dengan mantan.Rencana mengundurkan diri, Keysha belum memberitahukan kepada Ikbal. Dia tidak mau si suami bertanya banyak hal. Setelah berhasil resign, barulah dia akan mengabarinya. Sesampai di meja, Keysha meletakan tas dan mengeluarkan amplop cokelat yang berisi surat pengunduran diri. Menurutnya, memang itulah jalan yang terbaik untuk dia, Bastian dan Ikbal. Masalah utang tiga puluh juta, Keysha akan mengusahakannya dengan cara lain, bukan bekerja dengan si mantan. Entah dia akan mulai berdagang online atau mengajar seperti Elina. Dia sudah memikirkannya sejak kemarin.Dengan langkah mantap, Keysha berjalan
Baca selengkapnya

Bab 28B

Tatapan kharismanya seolah hilang. Ini semua terjadi jika ia dihadapkan dengan wanita masa lalunya. Cintanya terlalu besar sehingga apapun yang menyangkut tentang wanita itu, ia akan menjadi lemah."Kamu nggak salah apa-apa. Hanya hubungan dan kedekatan kita selama inilah yang salah. Aku mau memperbaiki sebelum semua terlambat dan sebaiknya kita tidak usah ketemu lagi." Kali ini, Keysha berani menatapnya. Tatapan penuh harap agar si mantan segera melupakan masa lalu. Sementara Kevin memilih untuk bertahan di sana, mewanti-wanti apa yang akan terjadi. Ia harus bisa mengendalikan Bastian yang tiba-tiba mendadak bersikap ekstrem. Yang tentu saja bisa merusak reputasinya sebagai CEO PT. Hirobaswara Indonesia."Dan satu lagi. Aku nggak mau kamu mengkambinghitamkan almarhum Papa atas kepergianmu ke Jepang. Jangan sangkutpautkan masalah kita dengan beliau." Mendadak sorot mata Keysha menunjukkan ketidaksukaan. Ternyata, wanita itu lebih percaya dengan orangtuanya sendiri ketimbang Bastian.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status