Home / Romansa / Aku (Bukan) Jodohnya / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Aku (Bukan) Jodohnya: Chapter 31 - Chapter 40

138 Chapters

Bab 20A

Cinta itu tak selamanya tentang kepemilikan, cinta adalah tentang keikhlasan. Jika lo mencintai dia, bebaskanlah. Jika ia kembali, berarti ia memang milikmu, jika tidak, lepaskan.(Kevin, sahabat Bastian)"Lo nggak bisa seenaknya, Bas. Jangan mencampuri urusan pribadi dengan urusan pekerjaan." Kevin mengingatkan Bastian di ruangan kerja."Aku bisa melakukan apa saja. Ini perusahaanku." Bastian yang duduk menyandarkan punggunya di kursi sambil menatap laptop, menjawabnya dengan santai."Memang benar ini perusahaan lo, tapi aku sebagai sahabat berhak untuk mengingatkan agar lo nggak salah langkah. Kalau lo pecat Ikbal, lo benar-benar akan kehilangan profesional lo sebagai pemimpin. Dia marketing andalan kita di perusahan ini." Kevin mondar-mandir, hati nuraninya tidak terima Bastian bertindak semena-mena."Oke, aku nggak pecat dia, tapi dia harus domisili di Bandung. Aku nggak mau dia menghalangiku saat aku mendekati Keysha." Matanya masih belum mau menoleh ke Kevin.Mendengar kalima
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 20B

"Bro, cinta itu tidak selamanya tentang kepemilikan. cinta adalah tentang keikhlasan. Jika lo mencintai dia, bebaskanlah. Jika ia kembali, berarti memang ia milikmu. Jika tidak, lepaskan." Kevin menatapnya dengan sorotan iba.Setelah mengungkapkan kalimat itu, Kevin mengayunkan kaki keluar meninggalkan Bastian yang masih berusaha menerima semua kenyataan. Kenyataan bahwa dia hanyalah seorang mantan yang ditinggal nikah oleh wanita yang dicintainya.***Siang itu, Bastian ditemani Keysha akan mengadakan rapat dengan tamu kehormatan, Sir Hiro. Beliau adalah rekan bisnis paling penting di perusahaannya. Pembisnis Jepang itu adalah orang yang mengajak kerjasama saat Bastian masih bertahan di Jepang dulu. Kedatangan beliau di Indonesia kali ini adalah memperkenalkan produk baru yang akan diluncurkan di Indonesia."Proposalnya sudah dibawa lengkap?" tanya Bastian saat dia memasang sabuk pengaman.Keysha menunjukkan dua berkas yang dipangkunya setelah dia masuk ke mobil."Yang ini, 'kan? Uda
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 20C

"Udah, kamu fokus nyetir aja. Enggak usah nyanyi segala. Mana suaramu cempreng." Telunjuk kiri Keysha menekan 'off' di audio tersebut."Ih, lagi enak-enaknya, malah dimatiin." Telunjuk kiri Bastian hendak menekan tombol 'on' tetapi keburu Keysha menutup dengan telapak tangannya."Nggak usah puter lagu itu lagi, aku nggak suka liriknya." Keysha melayangakan protes.Bastian menarik kedua sudut bibir, "iya, yang penting kita sudah bersama, aku belum bisa kehilangan kamu seperti jantung membutuhkan detaknya." Tak bisa memiliki, asal bisa bersamanya, itu lebih dari cukup. Melihatnya tersenyum, makan bersama, bercanda, menikmati wajah juteknya, bahkan saat Keysha salah tingkah, itu pemandangan yang sangat indah di mata Bastian.Tidak menanggapi, Keysha menunduk sambil memainkan jari. Dia juga tak tahu perasaan apa yang dirasakan sekarang. Tidak mau mengelak, kebersamaan itu membuatnya nyaman, merasa dicintai dan dihargai. Bastian selalu tahu bagaimana cara memperlakukan sebagai wanitanya.
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 21A

Mata Keysha melebar, tak percaya dengan ucapan Bastian. "Bohong." Tangan itu mencubit lengan milik Bastian tetapi pria itu tidak menghindar sama sekali."Perlu kamu tanya dia, pake bahasa Inggris?" Bastian menaikkan salah satu alis dengan senyuman menawan."Ih, nggak perlu." Lelaki dewasa itu mempertahankan kontak mata dengannya. Tubuh Bastian masih mendekat dan hangat napas Keysha masih bisa dirasakan. Sekilas terlintas, dia mengingat ucapan Kevin yang menyarankan untuk mengikhlaskannya. Namun, di dalam relung hati ia belum rela sama sekali dan masih ingin bersama, memandangnya sedekat itu.Keysha menyenggol lengannya dan dia pun tersadar dari lamunan. "Sumimasen, tsudzukemashou." Bastian menegakkan posisi tubuh dan berusaha waras.(Maaf, mari kita lanjutkan.)Wanita Jepang itu mengeluarkan proposal dan beberapa gambar produk dari tas. Mereka terlibat percakapan serius, membahas produk yang akan ditawarkan Sir Hiro untuk dipasarkan perusahaan Bastian. Meskipun Keysha tak mengerti a
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 21B

Kaki Bastian tak siaga menahan bobot tubuh Keysha yang terjatuh mendadak. Tubuh itu terkesan lebih berat dari biasanya.Mereka pun terjungkal dengan posisi tubuh Keysha menindih tubuh Bastian. Detik itu pula, kedua mata mereka bertemu dalam beberapa saat. Jarak mereka sangat dekat. Iris mata mereka saling mendetail wajah orang yang ada di depannya. Kembali, mereka merasa ada sesuatu yang tak beres dengan organ kecil di dada kiri. Saat menyadari kondisi yang terjadi, Keysha pun segera bangkit. "Sorry." Keysha mengelus pelipis yang kini baru terasa nyeri akibat terpentok dahi Bastian. Mukanya pun terlihat memerah. Disusul pria itu pun bangkit berdiri dan mengibaskan celana belakang yang kotor terkena lantai yang becek."Tuh, kan, MKS. Masa kecil suram. Enggak pernah main becekan sih, jadi sekarang dilampiaskan." Nada Bastian sedikit kesal.Keysha berdecak dengan wajah cemberut. "Kan, aku udah minta maaf, masih ngomel aja. Bajuku juga kotor, nih." Dia menunjukkan lengan baju yang berwa
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 22A

"Bas, kamu siapkan handuk dan baju bersih untuk Keysha. Antar dia ke kamar mandi untuk bersih-bersih." Danisa memberi perintah kemudian Bastian mengantar Keysha ke kamar mandi yang ada di kamarnya.Keysha menunggu di luar saat Bastian masuk dan mengambil handuk dan baju ganti untuknya. Dia tak mau berada dalam satu kamar dengannya karena bukan suami-istri. Apalagi ini adalah kamar pribadinya."Nih." Bastian menyodorkan handuk, kaos dan celana yang tak asing di mata Keysha."Celana ini sepertinya aku kenal." Keysha membolak-balikkan celana katun berwarna coklat tersebut."Itu memang punya kamu dulu."Keysha menautkan alis mencoba mengingat mengapa celana miliknya bisa ada di Bastian. Hitungan detik, Keysha bisa mengingat kejadian itu. Malam di mana Keysha harus menggantikan pakaiannya dengan kaos Bastian karena kehujanan dari kampus. Danisa menyarankan agar Keysha harus pulang dalam keadaan bersih agar tidak masuk angin yang disebabkan baju yang dikenakan basah. Sebelum diantar pulang
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Bab 22B

Bukan hanya Keysha yang menitihkan air mata, Bastian juga. Saat mereka melonggarkan pelukan, wanita itu melihat jelas ada basah di kedua sudut mata Bastian. Pria itu ikut menangis tetapi enggan memperlihatkan kepadanya. Rasa sakit di hatinya lebih mendalam. Ada penyesalan lantaran dulu tak berani memperjuangkan cintanya dan memilih menjadi pecund4ng pergi ke Jepang.Bastian membingkai wajah Keysha dan mengusap sisa air yang masih basah di pipinya."Dengarkan aku, Key. Tatap mataku, jujur padaku, apa kamu masih mencintaiku? Mulutmu mungkin akan menyatakan tidak, tapi di matamu, aku bisa melihat betapa kamu masih mencintaiku. Sama seperti yang aku rasakan kepadamu. Jadi aku mohon, jangan tinggalkan aku." Ucapan Bastian penuh harap.Keysha tak berani menjawab apapun meski dia tidak bisa mengelak jika memang apa yang dikatakan Bastian adalah benar. Kedua mata mereka berkaca-kaca saling menatap, ada rasa nyeri di hati saat mereka meratapi perpisahan bisa terjadi kapan saja. Kedua tangan Ba
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Bab 23A

Aku bingung mau menjawab apa atas pertanyaan Ibu Danisa."Bukannya gadis itu cantik? Bagaimana menurutmu, Key? Apa kamu setuju kalau Bastian menikahi Amelia?" tanyanya membuat aku dan Bastian saling melempar pandang.Mungkin Bastian sedang menunggu jawaban dariku, dengan begitu dia dapat mengukur berapa kadar cintaku kepadanya.Lama-lama aku bisa menerka apa yang sedang direncanakan Ibu Danisa kepadaku terhadap pertanyaan tersebut. Pasti bukan ingin membuat Bastian bangkit dari keterpurukannya setelah ditinggal nikah olehku. Aku tahu bagaimana perasaan beliau kala melihat putranya menderita dan tak punya semangat hidup.Hubunganku dan Bu Danisa selama ini cukup baik. Dia wanita yang ramah dan lembut. Tak pernah sekalipun aku melihatnya marah atau kesal kepada Bastian. Bahkan dulu, aku pernah berandai suatu saat aku akan menjadi menantu dan dia menjadi mertuaku."Bu, aku sudah pernah bilang, aku nggak akan nikah dengan siapapun kecuali dengan Keysha."Astaga, jawaban Bastian membuatku
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more

Bab 23B

"Kenapa kalian menangis?" ucap Bastian mendekati kita. Kulihat ada sedikit basah di sudut matanya. Apakah dia ikut menangis? Jika aku bertanya, ia pasti akan mengelak. Bisa jadi, mungkin dia terharu dengan ucapan ibu. Lalu, Bu Danisa dan aku terkekeh geli, menyudahi rasa sedih yang melanda hati kita masing-masing."Sering-sering kunjungi Ibu, ya? Ajak Gita juga." katanya sambil menepuk lenganku.Aku mengangguk."Sabar, Bu. Tunggu aku menikahinya, mereka berdua akan tinggal bersama kita," kata Bastian, membuatku menyikut tubuh dan melotot ke arahnya.Dia mengaduh kesakitan dan mengelus bagian yang aku sikut tadi. Lalu, ia tersenyum yang menyadarkanku bahwa pria itu memang sangat rupawan."Ada sesuatu yang tidak bisa kita paksakan. Karena ada hati orang lain yang harus kita jaga perasaannya." Perkataan ibu sangat bijak, aku pun setuju dengannya."Itu benar, Bu," kataku.Bastian menarik napas dan membuangnya kasar. Mungkin dia tidak setuju dengan kalimat ibu. Ya sudahlah, terserah dia s
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more

Bab 24A

Bastian bungkam dan terlihat enggan menjawab pertanyaan. Setelah membuka jendela kaca mobil, dia menekan tombol merah dan kertas parkir pun keluar. Lalu, dia melajukan mobil dengan pelan dan mencari tempat yang kosong untuk memarkirkan mobil.Gita yang tadinya duduk bersandar, seketika menegakkan tubuh dan mengedarkan pandangan ke sekeliling."Kita mau jalan-jalan ya, Om?" Dia membalikkan badan menghadap Bastian."Iya, Sayang." Tangan kiri mengusap kepalanya dengan lembut dan memamerkan senyum manis."Hole!" Wajah bocah tiga tahun itu seketika menjadi riang setelah melihat bangunan megah yang dipenuh lampu."Tapi ini udah malam, Bas. Kita bisa pergi nanti Minggu siang." Keysha melirik jam yang ada di tangannya."Iya, tapi bukan dengan aku, kan?" jawabnya cepat, membuat Keysha membuang napas berat. Ia tak suka dengan tindakan Bastian kali ini. Jam tujuh lewat 30 menit seharusnya mereka sudah ada di rumah. Bagaimana kalau nanti Ikbal meneleponnya? Apa yang akan ia katakan?"Sudahlah,
last updateLast Updated : 2022-10-08
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status