All Chapters of Aku dan Wanita-wanita Simpanan Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

96 Chapters

Tentang Obat Ayah

Suara derit kursi yang diseret terdengar nyaring. Vira sengaja menarik kursi kerjanya ke dekat jendela yang menghadap ke arah jalan besar di depan kantor.Hari ini Vira sengaja datang pagi-pagi sekali. Wanita itu berangkat saat mobil Hendra menghilang dari pandangan. Suaminya itu sedang sangat sibuk. Minggu-minggu ini mereka hanya bertemu di tempat tidur, kadang Hendra pulang bahkan saat Vira sudah tertidur pulas. Lelaki itu juga sering berangkat pagi buta, seperti hari ini.Jam enam lewat tiga puluh lima menit.Vira mengalihkan pandangan dari jam dinding ungu berbentuk bunga teratai yang sedang mengembang. Wanita itu duduk di kursi sambil menatap halaman yang basah. Saat dia berangkat tadi, gerimis lumayan deras mengguyur.Hujan di luar mulai mereda. Hanya menyisakan rintik air yang jatuh dari dedaunan tanaman hias sepanjang kota. Menyisakan bulir air yang menempel pada dinding kaca. Menyisakan titik air di mata Vira.Mengingat kejadian
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Ingatan Menyakitkan

“Sakit tidak bisa diprediksi, Vir! Ayahmu …”“Obat itu dari Arlin.” Silmi memotong ucapan ibunya.Waktu seakan terhenti saat Silmi mengucapkan empat kata itu dari mulutnya. Dada Vira mendadak terasa sesak. Dia tidak peduli bagaimana caranya mereka saling kenal. Yang dia tahu, alangkah teganya Rahma dan Silmi pada Ayah Aksa. padahal mereka sudah hidup sebagai keluarga selama ini.“Kenapa?” Suara Vira bergetar. Matanya terasa panas.“Kenapa kau tega pada ayah padahal selama ini beliau sudah sangat baik padamu?! BELIAU BAHKAN MENGABAIKANKU DEMI DIRIMU!” Vira berteriak kencang sambil membanting botol obat di tangannya, membuat isinya berceceran keluar, berhamburan memenuhi lantai tempat mereka berpijak.“Dia lelaki pendusta! Dia melakukannya tidak tulus!” Silmi berkata sambil memalingkan wajah dari Vira.“Tulus ataupun tidak, buktinya selama ini dia membesarkanmu dengan baik. Apa ada sekali saja ayah mencelakaimu?! Beruntungnya dirim
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Vano Ketahuan

"Van." Vira menahan tangan Vano saat bawahannya itu akan membuka pintu mobil.Lelaki itu mengerutkan kening. Dia menatap Vira heran. Namun, diurungkannya juga niatnya keluar dari mobil. "Kau tahu? Sebelum kalian masuk dan membantuku, aku mengerjakan semuanya sendirian." Vira menatap plang nama tempat usahanya.Vano mengikuti pandangan Vira. "PT. Savira Kreasi Jaya", nama usaha yang tercetak tebal pada plang nama di depan mereka."Aku mengembangkan usaha ini sendirian. Berjuang mati-matian agar usaha ini bisa maju. Aku bahkan sering menahan haus karena uang jajan dari ayah tidak cukup banyak saat aku SMA, sementara aku butuh laptop, printer dan sebagainya untuk menunjang usaha ini. Aku rela tidak jajan dan memilih pulang dengan berjalan kaki agar bisa menabung untuk membeli semua peralatan itu." Pandangan Vira menerawang jauh. Mengenang saat-saat itu."Hingga akhirnya semua perjuangan terbayar. Pelan tapi pasti usahaku mulai menampakkan h
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Mediasi Gagal

"Ya, Hen?" Hendra langsung mengangkat panggilan dari Hendy pada dering pertama. Dia memang menunggu hasil sidang hari ini. Sebetulnya dia sangat ingin hadir. Namun, karena banyak pekerjaan, dia mempercayakan pada Hendy dan tim kuasa hukumnya."Mereka minta gugatan dicabut." Hendy menjawab.Hendra menarik nafas panjang. Dia menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi dengan sedikit kencang. Lelaki itu menengadah sambil menutup mata."Dicabut bagaimana?" Hendra akhirnya bertanya sambil menghembuskan nafas kencang.“Mereka minta diselesaikan secara musyawarah.”Hendra berdecak sebal mendengar jawaban Hendy di seberang sana.“Musyawarah? Jangan membuatku mati karena tertawa, Hen!” Hendra tertawa kecil sambil memukul pahanya karena menahan kesal.“Kami sudah menolak apapun penawaran mereka kecuali langsung pengembalian dana, seperti yang Pak Hendra instruksikan.”“Jadi?”“Mediasi gagal.”“Lah? Memangnya mereka mau musyawarah bagaimana kalau tidak mengembalikan dana?” suara Hendra meningg
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Rahasia Vira

Hendra mengangkat kepala saat sepatu warna merah menyala terlihat memasuki ruangannya. Seperti biasa wanita itu selalu terlihat modis. Tubuhnya selalu tercium wangi, bahkan dari jarak sekian meter Hendra sudah bisa mencium parfume Arlin. Wangi yang lembut. Enak benar untuk dihidu.Senyum Arlin mengembang saat mata mereka bertemu. Mata yang cemerlang karena rasa percaya diri yang sangat tinggi dari empunya. Membuat nyaman berlama-lama menatap mata itu.“Bee.” Suara manja Arlin terdengar empuk di telinga.Arlin menata debar di dada saat sambutan Hendra sangat dingin padanya. Langkahnya yang penuh percaya diri, sebenarnya untuk menutupi kegugupan yang semakin menggila di dalam hatinya.Arlin menggigit bibir saat mengingat apa tujuannya kemari. Setengah jam yang lalu Papa Surya menelepon. Suara itu terdengar sangat geram.“Arlin!” Suara lengkingan Papa Surya langsung terdengar saat Arlin menekan tombol terima panggilan.“Kau tidak berhasil tidur dengan Hendra, hah?!”Arlin mendengus kesa
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Menemui Mama Lily

“Ngomong-ngomong, usaha istrimu lumayan juga.”“Usahanya cukup besar, Bee. Vira bahkan punya lima orang karyawan. Bahkan dari usahanya itu dia bisa kuliah. Katanya tahun ini wisuda kalau skripsinya lancar.” “Pak Hendra?” Pak Risky, salah satu tim kuasa hukum Hendra membuat perhatian Hendra kembali. Pikirannya selalu terngiang-ngiang ucapan Arlin tadi. Usaha apa? Vira?“Jadi bagaimana, Pak?” Pak Risky kembali bertanya.“Eee, sampai dimana kita tadi?” Hendra menggaruk ujung hidungnya.Pak Risky, Hendy, dan tim kuasa hukum lainnya yang berjumlah tiga orang saling berpandangan. Tidak biasanya Hendra seperti ini. Lelaki itu seperti sedang tidak fokus. Biasanya Hendra selalu hadir seutuhnya saat sedang rapat penting. Dia terbiasa terjun langsung untuk mengetahui akar permasalahan.“Terkait hasil sidang tadi, Pak Hendra. Sepertinya tidak ada itikad baik dari perusahaan lawan. Entah apa yang membuat mereka tiba-tiba dengan percaya dirinya meminta agar gugatan dicabut, padahal tidak ada satu
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

Pertengkaran

Di tempat lainnya, Vira sedang bersiap untuk pulang. Timnya memang dapat diandalkan. Proyek yang mereka kerjakan sudah berjalan sesuai dengan waktu yang dia perkirakan.“Hati-hati, Bubs.” keempat karyawan Vira kompak bersuara. Wanita itu tertawa karena mereka terdengar seperti sedang paduan suara.Vira melambaikan tangan dan bergegas keluar mengendarai mobilnya. Dia ingin memasak untuk makan malam sebelum Hendra pulang. Siapa tahu Hendra pulang cepat, pikirnya.“Jadi ini tempat usahamu, Vir?”Vira terlonjak kaget saat tiba-tiba ada Hendra duduk di kursi penumpang. Lelaki itu memang sengaja mendatangi alamat yang diberikan oleh Arlin. Dia ingin membuktikan dengan mata dan kepalanya sendiri benarkah semua yang dikatakan oleh wanita itu.“PT. Savira Kreasi Jaya. Sudah berbentuk PT rupanya.” Hendra mengangguk-angguk menatap plang nama tempat usaha Vira. Dia langsung ikut masuk ke mobil Vira saat tadi istrinya itu juga sedang masuk ke mobil. Hendra sengaja mengajak supir kantor tadi, jadi
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

Umpan Dari Arlin

Hendra mengacak rambutnya dengan kedua tangan. Dia akhirnya keluar dan membanting pintu mobil dengan kencang saat menutupnya.Arlin tersenyum tipis melihat kejadian di depannya. Ini kabar baik baginya, melihat Hendra dan Vira pulang dalam keadaan bertengkar. Sementara Mama Lily menatap Hendra dan Vira dengan bingung. Kenapa anak dan menantunya itu pulang dalam keadaan bertengkar? Kenapa pula mereka bisa pulang bersama? Kemana mobil Hendra?Vira tertawa sinis melihat Arlin sedang duduk santai di teras. Wanita itu berhenti dan membalik badan menatap Hendra yang berjalan di belakangnya. Dia menggerakkan bahu dan memutar bola matanya, kemudian menunjuk keberadaan Arlin dengan dagunya.Hendra mengikuti arah yang ditunjuk Vira. Hampir saja keluar kata makian dari mulutnya melihat Arlin sedang duduk manis bersama Mama Lily. Apa lagi mau wanita itu? Akan semakin runyam urusannya dengan Vira karena keberadaan Arlin.Vira sengaja berhenti lama, menunggu Hen
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

Hamil?

Hendra terdiam mendengar setiap kalimat Vira. Istrinya benar, selama ini dia tidak pernah terpikirkan untuk mengetahui apa saja kegiatan wanita itu selama dia di kantor. Hendra sudah terlalu nyaman dengan semua pelayanan Vira padanya. “Kini kau mempermasalahkan sesuatu yang bahkan kau sendiri pun tidak pernah ingin tahu. Meributkan hal yang Mas tidak pernah menunjukkan ketertarikan sama sekali, apalagi kepedulian. Lucu!” Vira berteriak tepat di depan Hendra.Nafasnya menderu. Semua rasa yang selama ini dia simpan dan kubur dalam-dalan akhirnya menemui ujungnya. Ibarat menyimpan api dalam sekam, akhirnya Vira justru terbakar sendiri karena berusaha memaklumi semua sikap suaminya.“Dengar! Aku lelah. Usahaku hampir hancur karena wanita masa lalu yang terus kau biarkan menempel di dekatmu. Ayahku terbaring di rumah sakit juga karena perempuan tak punya hati itu. Lalu kini, kau pun ikut menambah bebanku karena informasi dari Arlin. Luar biasa sekali memang ma
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

Kartu AS

“Bagaimana?” Papa Surya bertanya pada seseorang melalui telepon di seberang sana.Di sampingnya Arlin terlihat sedang duduk sambil memperhatikan setiap gerak-gerik papanya. Lelaki itu terlihat mengangguk-angguk sambil sesekali menghela napas panjang. Lima menit berlalu, akhirnya Papa Surya meletakkan kembali ponselnya di atas meja.Lelaki yang menggunakan setelan jas warna abu-abu gelap itu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Dia menengadah sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Sesaat kemudian dia kembali menegakkan punggung sambil menatap Arlin.“Habis,” ucapnya sambil menggelengkan kepala.“Habis kita, Arlin,” sambungnya.“Mereka menutup semua pintu damai. Hendra benar-benar tidak mau berunding lagi.”“Memangnya apa yang mau kita rundingkan, Pa?” Arlin tertawa kecil sambil menyilangkan kakinya.“Maksudmu?” Papa Surya menatap Arlin tidak suka.“Berunding itu kalau kita punya win-win solution. Lah
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status