“Ngomong-ngomong, usaha istrimu lumayan juga.”“Usahanya cukup besar, Bee. Vira bahkan punya lima orang karyawan. Bahkan dari usahanya itu dia bisa kuliah. Katanya tahun ini wisuda kalau skripsinya lancar.” “Pak Hendra?” Pak Risky, salah satu tim kuasa hukum Hendra membuat perhatian Hendra kembali. Pikirannya selalu terngiang-ngiang ucapan Arlin tadi. Usaha apa? Vira?“Jadi bagaimana, Pak?” Pak Risky kembali bertanya.“Eee, sampai dimana kita tadi?” Hendra menggaruk ujung hidungnya.Pak Risky, Hendy, dan tim kuasa hukum lainnya yang berjumlah tiga orang saling berpandangan. Tidak biasanya Hendra seperti ini. Lelaki itu seperti sedang tidak fokus. Biasanya Hendra selalu hadir seutuhnya saat sedang rapat penting. Dia terbiasa terjun langsung untuk mengetahui akar permasalahan.“Terkait hasil sidang tadi, Pak Hendra. Sepertinya tidak ada itikad baik dari perusahaan lawan. Entah apa yang membuat mereka tiba-tiba dengan percaya dirinya meminta agar gugatan dicabut, padahal tidak ada satu
Last Updated : 2022-11-01 Read more