"Ah! Apa pula yang mama takutkan? Malah bagus kalau lelaki tua itu meninggal!""Bukan begitu maksud mama ….""Aku malah berharap lelaki tua itu cepat mati, Ma. Sejak tahu bahwa kasih sayangnya palsu, bagiku dia adalah orang lain." Wajah Silmi membatu.Rahma kehabisan kata. Semua ini salahnya, sehingga kini pun dia tidak berdaya untuk menghentikan apa yang Silmi lakukan. Pelan Rahma memegang pundak Silmi."Mama takut kamu terseret, Sil.""Mama tenang saja. Kak Arlin sudah memberikan batasan wajar dosis obatnya, sehingga tidak akan terdeteksi. Kalaupun meninggal, tidak akan langsung, lelaki tua itu akan mengalami penderitaan dulu. Kurasa itu bayaran yang setimpal baginya karena mempermainkanku."Rahma menarik napas panjang. Sudah hampir dua mingguan ini Silmi selalu mencampurkan entah obat apa pada minuman Ayah Aksa. Katanya itu obat dari Arlin. Efeknya ya ini, kondisi Ayah Aksa yang tadinya sudah stabil, kini kembali turun."Kenapa harus melibatkan Ayah Aksa, Sil? Apa untungnya bagi A
Last Updated : 2022-10-28 Read more