Dari meja makan, Abi melirik istrinya yang sejak tadi sibuk dapur. Memasak nasi, lauk, memanaskan air, semua hal itu tidak luput dari pandangan Abi.Istrinya memang masih bersikap biasa, membangunkannya untuk sholat, menyiapkan pakaiannya sampai memasak sarapan. Namun, ada hal yang berbeda, Tari lebih pendiam dan terkesan menjaga jarak.Laki-laki itu kebingungan memikirkan cara agar istrinya kembali seperti semula. Namun, ketika sama sekali tidak menemukan solusi. Dia menjadi kesal, dan memutuskan untuk mengikuti drama yang dibuat istrinya."Kopinya, Mas.""Ehm ... makasih." Sial! Sudah berapa lama dia melamun? umpat Abi. "Kita bicara sebentar!" perintah Abi saat dia sudah menormalkan ekspresinya."Maaf, Mas. Kerjaanku belum selesai.""Kita bicara sebentar!" Abi menekan setiap kata yang diucapkannya."Baiklah."Namun, belum sempat Tari duduk. Dering ponsel Abi membuat keduanya menatap ke arah yang sama. Layar ponsel yang menampilkan nama Riko. Dengan cepat Abi mematikan panggilan itu
Baca selengkapnya