Home / Romansa / Gairah Suami Pengganti / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Gairah Suami Pengganti: Chapter 101 - Chapter 110

145 Chapters

Pertemuan Keluarga

Mattie langsung dikebumikan di lahan perkebunan milik keluarga Sebastian. Itu pun sudah langkah penuh belas kasihan karena Angela merayu Sebastian. Awalnya pria itu memerintahkan agar jasad Mattie dibuang ke kandang Singa peliharaannya saja.Pertemuan keluarga ditunda sampai Sebastian pulih. Setidaknya, sampai ia sudah bisa berdiri dan bisa berbicara normal kembali. Hebatnya, Sebastian melakukan semua ini tanpa terendus sedikit pun dari media.Padahal, Angela tahu persis. Kemanapun mereka pergi, para pengemis berita selalu ada di sekitar mereka dengan menyamar semau mereka. Mereka mungkin bisa membohongi mata Angela tapi tidak dengan mata tajam Edward.Kini, tiga minggu berlalu sejak peristiwa itu dan keluarga besar The Sanders sepakat untuk bertemu di rumah Andrian.Selagi berjalan ke ruang keluarga di rumah Andrian, Angela melihat lewat sudut matanya sosok Ferdinand yang terduduk lemas di ujung koridor, di dekat dapur. Edward berdiri di sebelahnya. Angela menghela nafas, mengingat a
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bulan Madu?

Angela menoleh ke arah Sebastian. “Kamu sudah tahu, ya?”Sebastian bangkit dari kursinya. “Tidak selengkap ini tapi informasi yang kudengar melengkapi cerita menyedihkan ini. Tapi, Mom? Apa kau butuh pelukan dariku?”Sarah melepaskan pegangan tangan Andrian dan menyambut Andrian, yang memutari pinggiran meja dan memeluknya. Ia menghambur ke pelukan anaknya. Menangis melepaskan beban yang mungkin dirasanya hanya Sebastian yang mengerti.“Terima kasih atas penjelasanmu, Andrian,” kata Sebastian saat ia telah melepaskan pelukan ibunya. Tangannya masih merangkul pundak Sarah. “Sekarang, apa yang kau inginkan?”“Aku tidak menginginkan apapun. Rasanya terlalu serakah jika aku menginginkan sesuatu setelah apa yang telah kulakukan selama ini.”“Gadis kecil itu, siapa namanya?” Angela menatap wajah Andrian, menyadari bahwa ia telah melewatkan sesuatu yang penting.“Liza. Aku hanya tahu nama depannya.”“Dan bukankah satu-satunya dosa yang telah keluarga ini lakukan adalah bisnis menjijikkan itu
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

"Kejutan" Baru

Ia duduk di tangga basement, menatap pada tubuh wanita yang terikat di meja. Wanita itu juga menatapnya, matanya berkilat-kilat karena terkejut dan sakit. Gemma Sanders memejamkan matanya, membuat butiran air mata jatuh membasahi pipi di wajah yang sudah dipenuhi bekas lebam pukulan, darah yang mengering, dan debu kotoran.Laki-laki itu menunduk, menatap pada pistol di tangan kanannya, lalu beralih ke tangan kirinya. Liontin Liza. Ia memakainya di leher, menggantungkan di rantai kalungnya sejak polisi mengambilnya dari mayat Liza saat di kamar mayat.Ia memutar liontin itu, mengarahkannya pada cahaya, dan menatap pada huruf-huruf inisial yang terukir pada liontin seperti yang sudah sering dilakukannya.“Liza... kita sudah sangat dekat menuju akhir,” bisiknya sambil tersenyum pilu.Saat pria itu memejamkan mata, rasa perih itu terasa semakin nyata. Bukan, ia tidak sedih terhadap apa yang telah dilakukannya. Di belakangnya terdengar suaranya mendengung pembacaan kronologi kejadian ‘pemb
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more

Bukan Malam Ini

Sebastian sadar kalau sedang menahan napas. “Ya Tuhan, seharusnya tidak sesulit ini.”“Aku tidak akan memintamu untuk memaafkan kami.”Sebastian tidak siap untuk berita ini. Bukan karena mentalnya yang tidak kuat tapi beberapa hari belakangan ini mulai terasa mengejarnya dan ia mulai lelah. Kumohon, tidak lagi. Tidak ada ‘kejutan’ lagi. Tapi kalimat yang baru saja Sarah ucapkan membuat kepalanya berdenyut.“Jadi maksudmu, Mattie adalah kakakmu?”Sarah menghela nafas. “Kau mendengarnya dengan jelas tadi.”“Maksudku,” Sebastian berdiri, ia menggelengkan kepalanya, berusaha menjernihkan isi di dalamnya. “Mengapa kau menyembunyikannya selama ini? Apa Mattie membuatmu malu?”“Ya. Bukan. Ya Tuhan.” Napas Sarah sesak dan bibirnya mengerut, membuatnya bernapas lewat hidung. “Kami terlalu berbeda dan aku membenci dirinya sebanyak dia membenciku.”“Bisakah kau menjelaskannya lebih detail, Mom? Karena aku mulai kehilangan kesabaranku disini.”Tiba-tiba napas Sarah tersengal-sengal, udara tiba-ti
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Salah Sasaran

Sebastian duduk dan mengetukkan jemarinya di meja kerja saat Edward datang ke ruangannya. Ia tampak kedinginan dan lelah. “Dari mana saja, kau?!” bentak Sebastian marah.“Mengikuti jejak orang itu, seperti yang Tuan perintahkan. Apa ada masalah baru, Tuan? Raut wajah Tuan mengatakan segalanya.” Edward menarik kursi di depan meja kerja Sebastian dan duduk di hadapan Tuannya.“Humm...” Sebastian mengusap rahangnya, tatapan matanya terlihat tak kalah lelah dari pria di depannya. “Dan apa yang dilakukan pria itu? Kau memastikan dia tidak mengetahui tentang informasi yang kita peroleh, bukan?”Edward mengangguk. “Semua sesuai dengan yang kita rencanakan.”“Jadi, apa saja yang orang itu lakukan?” Sebastian mengulangi pertanyaannya.“Ia sempat keluar dari rumah ini, pergi ke bar, kemudian duduk di luar selama beberapa jam menunggu beberapa pria keluar.”Alis mata Sebastian terangkat, mendengus. “Pria? Sungguh?”“Bukan seperti itu, orang itu menyukai wanita. Dia sedang menunggu pria-pria itu
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

Hanya Tiga Hari

Ia duduk mengetukkan jemarinya di setir mobil, setelah memarkir SUV. Ia harus memperbaiki lampu depannya. Segera.Ia salah. Kesalahan yang memalukan. Bukan Angela Sasha yang ada di dalam mobil. Itu Zoe, pengawal sialan itu. Ia tidak tahu sampai ia sudah menabraknya. Ia sangat terkejut, memutar setirnya, menjaga agar tidak sampai melakukan kesalahan.Mobil kecil itu keluar dari jalanan, terbalik sekali, tapi tidak terlalu parah. Aku salah orang. Satu-satunya yang membuatnya puas adalah karena Zoe tidak bisa mengenalinya. Jendela SUV yang gelap menghalangi wajahnya.Dasar bodoh, makinya dalam hati. Bagaimana bisa ia bertindak dengan sangat ceroboh? Bagaimana bisa ia tidak memeriksa terlebih dahulu kemungkinan bahwa Angela akan menukarkan mobilnya tepat di beberapa detik sebelum ia pergi.Bukan pengawal yang membuatnya gusar. Walau ia tahu empat pengawal yang bersama Angela adalah orang-orang terlatih tapi ia sudah menemukan cara untuk mengatasi mereka semua. Tapi, ia tidak bisa melakuka
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

"Sebastian"?

“Angela?” Dagu Angela terangkat saat sepasang tangan meremas lututnya dan ia menatap mata Sebastian dari balik kaca mata hitamnya. Ia sedang berjemur setelah olahraga berenang pagi. Rupanya ia ketiduran saat pria itu sedang memandangi wajahnya. Wajah Sebastian tampak tenang. Tapi ia tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir itu dari wajahnya, kata Angela dalam hati.“Kamu sudah mau jalan, Sayang?” tanya Angela sambil melepaskan kaca mata hitamnya.“Aku sudah memanggilmu beberapa kali, rupanya kamu tertidur.”Angela mengerjapkan matanya. “Maafkan aku. Entah mengapa aku merasa sangat lelah.”Rasa khawatir mulai lenyap dari mata Sebastian. “Kamu janji tidak akan pergi kemanapun selama aku pergi?”“Iya, kita sudah membahas tentang ini semalam, bukan?” Angela tersenyum lalu mengecup lembut bibir Sebastian. “Apa kamu benar-benar yakin tentang perjalanan ini?”Sebastian mengangguk. “Tidak ada cara yang lebih baik dari ini.” Kemudian Sebastian memalingkan kepalanya, mendekatkan bibirnya dengan
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Aku Suka Kejutan!

Dengan cepat laki-laki itu kembali menguasai dirinya. Ia membentangkan tangan, menunggu Angela berlari memeluknya. Ya, ia sudah sangat hafal jika Angela selalu menyambut Sebastian pulang kerja dengan pelukan.Laki-laki ingin sekali tersenyum lebar. Akhirnya, sebentar lagi, ia bisa merasakan hangatnya pelukan wanita itu...Tapi hingga lima detik berlalu, Angela hanya menatap dirinya. Ia tetap di tempat duduknya. Laki-laki itu mengembalikan posisi tangannya ke samping tubuhnya lalu berjalan mendekati Angela. Ia tersenyum lembut sambil mengusap rambut wanita itu. “Kau tidak memelukku?”Ia segera menepis ketakutan bahwa Angela mungkin saja menyadari bahwa ia bukanlah Sebastian. Tidak, Angela tidak mungkin mengetahuinya. Ia sudah memperhatikan setiap detail penampilannya bahkan mengubah intonasi dan juga gesture tubuhnya.Bibir Angela mengerucut. Ia melipat tangannya ke atas dada. “Tidak. Kau sudah menyiksaku seharian lalu tiba-tiba kembali pulang seolah tanpa merasa merasa bersalah.”Lak
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Topeng Payah

Laki-laki itu merasa sesak. Ia merasa adrenalinnya begitu memuncak hingga membuatnya kesulitan bernafas. Pandangan matanya begitu liar menatap pintu utama menuju ruang basement. Ia tidak percaya ini akan terjadi.Sebentar lagi... sebentar lagi semua usai.Ia ingin sekali menangis. Bukan karena penyesalan tapi letupan kebahagiaan dan kepuasan atas kesabarannya selama ini. Bayangan wajah Liza begitu jelas tergambar di pelupuk matanya. Saat ia menoleh pada wanita di sampingnya, wajah Liza nampak tersenyum manis, ia seperti berdiri persis di sebelah Angela.“Ada apa? Apa kau sesenang itu ingin menunjukkan sesuatu?”Pertanyaan Angela membuat sosok Liza menghilang, hampir saja ia mengumpat jika tidak menyadari situasi yang sedang ia hadapi.“Tentu saja. Kau tentu akan menyukai kejutan ini,” kata laki-laki itu sambil tersenyum.Namun, tepat lima langkah sebelum mendekati pintu utama, langkah kaki Angela terhenti. Ia menghela nafas, menundukkan wajahnya beberapa detik lalu kembali mengangkat
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Hancur dan Berantakan

“Ti-tidak... kau tahu, aku tidak bermaksud menyakiti Angela. Kau tahu... aku... aku sangat menyukai wanita itu!”PLAKK!!Sebuah tamparan keras mengenai pipi Anthony. Darah keluar dari hidung dan bibir Anthony yang pecah. Ia tidak merasakan sakit, ia hanya merasa ketakutan. Bayangan Papa dan Mama yang telah merawatnya membuatnya rasa sakit tidak bisa menyentuhnya.PLAK!! PLAK!! PLAK!!“Aish! Sial!” Sebastian mengumpat saat darah dari bibir Anthony mengenai tangannya. Ia menerima sapu tangan yang di sodorkan Edward lalu menatap wajah Anthony dengan tatapan buas. “Kau... bahkan tidak layak untuk mati!”Tangan Anthony gemetar. Ia terlalu bodoh untuk menyadari bahwa bisa saja Papa dan Mama akan ikut terseret bersama masalah ini. Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin ia tidak memperhitungkan tentang ini sebelumnya?Tidak, ia tidak bisa mati sekarang. Ia harus bisa pergi. Ia harus bisa mengamankan Papa dan Mama ketempat yang lebih aman untuk sementara waktu. Tiba-tiba akal sehatnya kembali. A
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status