Share

Topeng Payah

Laki-laki itu merasa sesak. Ia merasa adrenalinnya begitu memuncak hingga membuatnya kesulitan bernafas. Pandangan matanya begitu liar menatap pintu utama menuju ruang basement. Ia tidak percaya ini akan terjadi.

Sebentar lagi... sebentar lagi semua usai.

Ia ingin sekali menangis. Bukan karena penyesalan tapi letupan kebahagiaan dan kepuasan atas kesabarannya selama ini. Bayangan wajah Liza begitu jelas tergambar di pelupuk matanya. Saat ia menoleh pada wanita di sampingnya, wajah Liza nampak tersenyum manis, ia seperti berdiri persis di sebelah Angela.

“Ada apa? Apa kau sesenang itu ingin menunjukkan sesuatu?”

Pertanyaan Angela membuat sosok Liza menghilang, hampir saja ia mengumpat jika tidak menyadari situasi yang sedang ia hadapi.

“Tentu saja. Kau tentu akan menyukai kejutan ini,” kata laki-laki itu sambil tersenyum.

Namun, tepat lima langkah sebelum mendekati pintu utama, langkah kaki Angela terhenti. Ia menghela nafas, menundukkan wajahnya beberapa detik lalu kembali mengangkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status