Angela baru saja menyelesaikan photoshoot untuk moment sebelum pernikahan saat mendengar sebuah ketukan di pintu. Saat pintu terbuka cukup lebar, Angela mengisyaratkan bahwa tamu sudah banyak berkumpul.“Sudah hampir waktunya,” ujar Sarah.“Apakah Daddy baik-baik saja?”“Iya, Sayang, jangan khawatir. Dia sudah berada di tempatnya.”Sarah masuk menghampiri Angela untuk memberikan ciuman di pipi, lalu berkata,”Kau terlihat mempesona, Angela.”Seorang pelayan mengambilkan buket bunga dan menyerahkannya pada Angela, ia tersenyum sambil membisikkan, “Kau sangat cantik.”Saat pintu terbuka lebih lebar, Angela melihat Sarah menghampiri Sebastian di atas aula. Tapi Sebastian tampaknya tidak melihat dirinya. atau ia menahan untuk tidak melihat ke arahnya sebelum acara dimulai.Sebastian terlihat sangat mempesona. Angela tidak bisa mengedipkan mata melihat pesona pria itu. Lalu datang Anna, wanita itu tersenyum pada Angela lalu membimbing tangannya menuju ke tangga.Kemudian datanglah ayahnya.
Upacara seremonial telah berakhir. Diluar dugaan Angela, Andrian juga ikut hadir di dalam pesta. Meskipun Andrian dan Sarah menyembunyikan masalah mereka dengan baik, tapi kesan kaku dan dingin tidak bisa mereka sembunyikan dari Angela.Angela tidak bisa menahan rasa haru saat Andrian datang memeluk dan mencium pipinya. Matanya berkaca-kaca. Dengan tulus ia mendoakan kebahagiaan dan kelancaran kehidupan pernikahan Angela dan Sebastian. “Dan semoga tidak ada lagi kejadian buruk yang menimpa kalian,” ujarnya sambil tersenyum.Satu persatu tamu bergantian menemui Angela. Gadis itu sibuk menjawab ucapan selamat dari banyak tamu dan relasi bisnis Sebastian. Ia sempat terpisah dari Sebastian karena pria itu sibuk menanggapi beberapa tamu penting yang menghampiri dirinya.Saat Sebastian kembali ke sisi Angela, gadis itu menghela nafas lega. Sebastian melingkari pinggangnya dengan posesif kemudian sambil tersenyum menariknya ke pinggul pria itu. Di depan mereka berkerumun para gadis cantik ya
‘Biarkan waktu yang akan menyembuhkan’. Kalimat itu terbukti benar. Perlahan, Angela bisa bangkit dari rasa trauma dan ketakutannya. Sebastian bahkan membelikan Angela sebuah rumah dengan pemandangan Danau yang indah.Hari ini, tepat enam bulan sejak pelaku berhasil ditangkap. Sampai saat ini, baik masyarakat maupun kepolisian kebingungan karena tidak mampu mengungkap kasus ini. Kasus pembunuhan keluarga The Sanders yang menguap begitu saja.Tiba-tiba suasana menjadi tenang dan semua kekacauan berhasil diatasi. Curiga? Tentu saja, ada banyak teori dan spekulasi tentang Sebastian yang sudah berhasil sendiri menangkap pelaku teror keluarganya tapi tidak ada satupun orang yang berhasil membuktikan teori tersebut.Dan tepat hari ini, Sebastian sudah berjanji akan memberikan Angela sebuah kejutan lagi. Hanya kejutan kecil yang mungkin tidak Angela duga.Sebastian mengencangkan baut terakhir pada kayu penyangga kanvas yang ditulis di kotaknya hanya butuh waktu sepuluh menit untuk memasangny
Ia khawatir jika ia akan meninggal lebih dulu daripada Sebastian, maka Sebastian akan mencari pengganti dirinya dan sialnya, jika Sebastian salah memilih, maka anak itu akan mengalami nasib yang buruk seperti dirinya.Luka pengasuhan saat kecil rupanya begitu membekas dalam hati dan pikiran Angela. Dan Sebastian tidak akan menyalahkan Angela untuk itu. Mereka sudah membahasnya dan mereka akan mempunyai bayi saat Angela sudah benar-benar siap.Lalu sekarang, Angela mengatakan bahwa ia hamil? Sesuatu yang pantas dirayakan atau justru menjadi masalah baru bagi pernikahan mereka?“Maafkan aku, Sayang. Seharusnya bukan seperti ini suasana yang aku ciptakan, bukan?” Angela menarik tangan Sebastian lalu ia mencium punggung tangan pria tersebut. Pandangan matanya tersiksa, ia menyesali mengapa tidak bisa membawa kabar ini menjadi kabar bahagia seperti layaknya pasangan lain di luar sana.Hal itu membuat hati Sebastian terasa teriris. Ia duduk bertumpu pada lututnya, mendongak menatap wajah ca
Anna mengetukkan jemarinya pada meja kerjanya. Sudah sepuluh menit ia duduk di ruangan kerja dan ia tidak melakukan apapun selain menatap layar komputer yang mati sementara tangannya mengetuk meja, hanya untuk menciptakan sebuah suara sehingga suasana lengang tidak begitu mencekik dirinya.Sudah pukul sebelas malam dan ia masih belum juga tahu akan melakukan apa. Haruskah ia tidur? Atau mandi setelah seharian berpeluh keringat dengan banyak pasien? Atau haruskah ia pergi menemui Zoe?Kepalanya terasa sakit setiap kali ia mengingat nama pria itu. Pria bodoh yang begitu mudahnya jatuh ke dalam perangkap Anthony. Ia tidak habis pikir mengapa seorang Zoe yang keras kepala dan begitu menghormati Sebastian bisa mengkhianatinya seperti itu. Mengkhianati mereka.“Laki-laki itu menunjukkan bukti bahwa Sebastian pernah melecehkanmu, Ann,” kata Zoe dua bulan setelah kejadian itu. Saat Anna mengumpulkan tekad yang kuat untuk menjenguknya di dalam penjara yang kumuh dan bau tersebut.Waktu itu ia
Edward menghentikan langkahnya. Ia sudah melewati koridor ruang tengah tepat dimana matanya menyaksikan pemandangan yang membuatnya hampir memuntahkan seluruh isi perutnya. Dalam hati ia masih memaki kebodohan keputusan yang ia ambil.Mengapa ia harus datang ke rumah Anna hanya karena masalah pencernaannya yang terganggu akhir-akhir ini?Dan pertanyaan terpenting adalah, mengapa ia nekat masuk ke dalam rumah Anna? Oh, ayolah, ia hanya berfikir sesuatu terjadi pada diri wanita itu. Ia hanya merasa khawatir setelah memencet bel rumah berkali-kali dan tidak ada respon dari orang di dalamnya.Dan lihat apa yang ia dapatkan dari sikap sok perhatiannya kali ini!“Hey, dengar aku. Aku tahu mungkin kau merasa aku tidak sopan datang ke rumahmu tengah malam dan membobol rumahmu tanpa izin, tapi...”“Apa kau mengkhawatirkan aku, Ed?” Anna tersenyum setelah dengan panik menyambar selembar selimut tipis yang tergeletak di atas sofa untuk menutupi bagian tubuh vitalnya.Edward tertawa sinis. “Apa k
Kepala Angela terkulai di atas kursi. Sebastian mencondongkan tubuh ke dekat Angela, mengguncangkan siku gadis itu dengan lembut. “Bangun, Sayang.”Cahaya dari lampu mobil memainkan serangkaian kilau kehitaman yang mempesona di ujung bulu mata Angela, yang terlihat seperti kipas yang membayangi pipi dan hidung gadis itu. Rambut Angela berantakan di satu sisi, terjepit di kursi dan sedikit bertumpuk di seputar telinga.Bibir Angela terlihat santai, semua kilau lipstiknya sudah hilang. Ujung lidah Angela terlihat dari sela-sela gigi. Urat leher Angela tampak menonjol, menciptakan bayangan inti dibaliknya. Aroma parfume Angela masih samar-samar tercium disana.Mereka baru saja pulang dari pesta kecil yang diadakan oleh Sarah. Ia sangat senang begitu mengetahui bahwa Angela sedang mengandung. Pesta kecil? Ya, pengertian kecil bagi Sarah tentu beda dengan bayangan yang Angela maksud. Pesta kecil yang bahkan mengundang penyanyi top yang album terbarunya sedang menduduki puncak billboard.“A
Seperti biasa, acara makan malam yang diadakan oleh Sebastian sukses besar. Dengan dukungan masakan koki handal yang lezat dan dikombinasikan dengan kepribadian Sebastian yang menawan, membuat tiada jarak antara Sebastian dan para bawahannya.Oh, tidak. Sebastian tidak pernah menyebut mereka sebagai bawahannya. Ia selalu bilang bahwa mereka adalah orang-orang kepercayaannya. Ya, Angela bisa maklum, setelah apa yang mereka alami, orang-orang yang tersisa bagaikan orang-orang pilihan dari Tuhan.Sebastian tidak pernah pergi dari sampingnya. Ia seolah mengetahui bahwa Angela tidak begitu merasa nyaman. Meski sudah beberapa kali pria itu memintanya naik ke atas dan beristirahat tapi Angela seperti mempunyai tugas untuk mendampingi suaminya.Meski kecil kemungkinan, tapi Angela berhak menjaga miliknya dari gangguan serangga liar.“Aku tidak ingin merusak acara makan yang sempurna ini, tapi, aku ingin sekali mengatakan sesuatu,” kata Alex secara tiba-tiba, ia menatap Angela, “Angela, kau ta