Bab 121) Memberi HarapanNamun tak ada tanggapan, hanya suara air yang mengalir, pertanda Hanum sudah memulai ritual mandinya.Sampai keduanya selesai makan malam, suasana canggung masih juga terasa. Fahri mengekor langkah istrinya nenuju kamar mereka."Sayang, katakan apa salahku? Kenapa hanya diam...?"Hanum tak menjawab, malah memberi isyarat suaminya untuk diam. Wanita itu menepuk punggung putranya, sebelah tangannya memegang botol dot. Bocah lelaki itu menyedot cairan kesukaannya sembari memejamkan mata.Setelah Adzkar tertidur, Hanum melepaskan dot dari mulut putranya, lalu mencium kening putranya penuh kasih sayang."Seharusnya Kakak bisa membedakan antara menolong dan memberi harapan." Hanum beringsut menjauh dari tubuh Adzkar, duduk di sisi sang suami."Memberi harapan?!" ulang Fahri. "Memberi harapan kepada siapa?" Sedetik kemudian ia ingat insiden rumah sakit. Memang, setelah mereka keluar dari rumah sakit dan sepanjang perjalanan, Hanum menjadi irit bicara."Yasmin?" Fahr
Last Updated : 2022-12-22 Read more