Bab 99) Gagal Lagi"Cepatlah, Mila. Kakak sudah tak sabar ingin mendapatkan uang itu," desak Zainab ketika gadis itu baru saja memarkir kendaraan matic-nya di halaman kantor bank, satu-satunya bank yang ada di daerah tempat tinggal mereka. "Sabarlah, Kak. Tuh, nggak lihat apa, masih banyak orang di depan kita. Tunggu antrian, Kak," ujar Mila ketus. Duh, kakaknya benar-benar tidak sabaran. "Tapi kita harus cepat...." Zainab mengingatkan. Dia sangat ingin mengambil uang itu sesegera mungkin, lalu segera masuk ke kantor bank dan melunasi semua cicilan agar dia bebas dari hutang. "Aku tahu, Kak, tapi kita tidak mungkin menyerobot antrian," ucap Mila. Gadis itu menatap orang-orang yang berdiri di depan bilik ATM. Sial, mereka benar-benar harus menunggu. Selang 15 menit menunggu, akhirnya tiba giliran mereka. Mila segera memasukkan kartu berwarna biru itu, kemudian memencet nomor PIN yang barusan disebutkan oleh Hanum. "Kok gagal? Bagaimana bisa?" pekik Mila saat ia mencoba bertransaksi
Terakhir Diperbarui : 2022-11-30 Baca selengkapnya