All Chapters of Pembalasan Berkelas Istri Tak Sempurna: Chapter 81 - Chapter 90

225 Chapters

Tantangan Dari Bunda Nia

Bab 81) Tantangan Dari Bunda NiaTerdengar helaan nafas berat di seberang sana. "Sejak kapan aku membohongimu, Fahri?""Aku hanya ingin memastikan saja, Kak. Kemarin Kak Zainab dan Mila sudah berani membohongiku.""Tapi kali ini memang benar, Fahri. Aku yang menjadi jaminannya," ujar Faiz bernada serius."Terus aku harus apa?" uji Fahri seraya meletakkan dua bungkusan besar itu di stang kendaraannya."Aku hanya ingin memberitahumu. Aku tidak menyuruhmu pulang. Kondisi Mama baik-baik saja. Dia memang jatuh dari kamar mandi dan kakinya keseleo, tapi hanya cedera ringan. Jadi kalau Kak Zainab atau siapapun yang memberitahu hal yang berlebihan tentang Mama, jangan percaya ya," jelas Faiz."Oh begitu ya?" Sedetik kemudian ia langsung mengerti maksud sang kakak. "Baguslah kalau begitu. Berarti tidak ada hal yang perlu aku cemaskan, kan?""Ya, kamu tidak perlu mencemaskan apapun. Rawatlah anak dan istrimu sebaik mungkin. Setelah mereka pulih, segeralah pulang. Jangan sampai meliburkan TPA te
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

Apakah Benar Ini Rumah Hanum?

Bab 82) Apakah Benar Ini Rumah Hanum?Tangan wanita tua itu terulur mengusap bahu Ismah. "Tidak selamanya apa yang kita inginkan harus tercapai, Bu. Keinginan kita sebagai orang tua tidak sama dengan keinginan anak-anak," tuturnya.Bunda Nia mendesah. Sebenarnya ia bisa saja membuka jati diri Hanum, tapi ia ingin agar wanita di hadapannya ini mengetahui sendiri siapa sebenarnya menantunya. Sebab jika pun ia menceritakan soal Hanum, Ismah tidak akan percaya. Mata hatinya telah di butakan oleh pesona Yasmin yang dianggapnya kaya dan nantinya akan mengangkat derajat hidupnya.Momen Hanum yang melahirkan adalah kesempatan emas bagi bunda Nia untuk memaksa Ismah mengunjungi menantunya."Tapi anak-anak harus tunduk kepada kita, karena kita adalah orang tuanya." Suara Ismah kembali terdengar."Seharusnya memang begitu, tetapi anak-anak juga manusia, Bu. Mereka bukan robot yang harus selalu tunduk dengan keinginan kita. Ya sudah, jikalau Bu Ismah mau menengok cucu barunya, nanti saya akan bil
last updateLast Updated : 2022-11-17
Read more

Sebuah Kejutan

Bab 83) Sebuah KejutanIsmah menatap penampilan sepasang suami istri yang berdiri di hadapannya dengan mata tak berkedip. Dia melongo, tak menyangka jika sepasang suami istri yang saat menikahkan putrinya berpakaian begitu sederhana, kini mengenakan pakaian yang bagus, padahal saat ini mereka berada di rumah, bukan sedang menghadiri acara tertentu."Apakah aku sedang bermimpi? Apa yang sebenarnya mereka inginkan dari akad nikah sederhana waktu itu, sehingga mereka rela memiskinkan penampilannya sendiri?" gumam Ismah dalam hati, meski tangannya tetap menyambut uluran tangan besan perempuannya ini. Dia masih tak percaya dengan kenyataan yang terjadi. Ini merupakan sebuah kejutan."Apa kabar, Bu ismah? Maaf jika penyambutan kami tidak berkenan di hati Ibu dan keluarga, karena kami tidak tahu Bu Ismah dan keluarga akan berkunjung ke sini." Filza dan Rizal duduk berdampingan menghadap wanita tua dan anak-anak perempuannya itu."Ini penyambutan yang sangat bagus, Bu Filza. Kami tidak menyan
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

Saling Membantu, Bukan Saling Memanfaatkan

Bab 84) Saling Membantu, Bukan Saling Memanfaatkan"Nanti kalau sekolahmu libur, kamu bisa menginap di sini selama beberapa hari, Mila," ujar Hanum menengahi."Nah, benar itu," timpal Ismah. Wajahnya sumringah. Jika Mila bisa menginap beberapa hari di rumah ini, berarti ia bisa ikut dan menikmati kenyamanan di rumah ini. Kapan lagi bisa leha-leha seperti besan perempuannya, yang rumahnya di urus sama pembantu? Sekali-sekali lah ia bisa bertingkah seperti nyonya. Membayangkan itu, Ismah tersenyum sendiri.Namun, wajah Mila seketika cemberut. Ujian akhir sekolah masih beberapa bulan lagi. Kesempatannya untuk menikmati kenyamanan rumah ala hotel ini masih cukup lama. Dia harus menunggu beberapa bulan lagi. Uh, menyebalkan!"Ya, tapi lama. Bisa lumutan aku menunggu liburan sekolah," gerutu Mila."Ish.... Nggak boleh begitu. Yang penting kamu rajin belajar, biar jadi juara. Kamu punya cita-cita apa, Mila? Rencananya mau melanjutkan sekolah ke mana?" sergah Hanum.Gadis itu menggeleng. "Ti
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

Perkara Kalung

Bab 85) Perkara Kalung"Benarkah apa yang Mila katakan itu, Hanum?" tanya Fahri menatap istrinya."Aku memang tidak mengatakan menolak, tetapi juga tidak mengatakan iya," ujar Hanum santai."Nah, dengar itu, Mila." Fahri menatap tajam adiknya. "Sudahlah, kalian tidak perlu berdebat lebih panjang. Lagi pula ngapain Mama dan Mila ke kamar ini, hanya untuk minta ini dan itu pada Hanum?" Fahri berdecak kesal."Mama hanya ingin menengok cucu Mama. Sejak tadi Hanum tidak keluar kamar, jadi Mama susul saja," jawab ibunya."Ya, itu karena Hanum tengah sibuk menidurkan Adzkar. Jadi Mama harus ngerti. Adzkar akan sangat rewel kalau sedang mengantuk," jelas lelaki itu. Dia berdiri dengan tangan terlipat di perutnya."Iya, Mama juga tahu. Jadi Mama yang menyusul ke sini. Sedangkan Mila mungkin karena dia menyusul Mama," ujar Ismah."Iya, Kak," timpal Mila berusaha meyakinkan sang kakak.Fahri berdehem. "Baiklah. Kalau begitu, sebaiknya kita segera keluar. Waktu makan malam sudah tiba. Mama dan M
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

Jadilah Wanita Yang Cerdas

Bab 86) Jadilah Wanita Yang Cerdas"Ternyata kamu sama saja, Zainab!" keluh Ismah mendengar rencana putri sulungnya."Tapi aku beda dengan Mama. Aku tidak mau menekan Hanum. Lebih baik kita mengalah untuk sementara ini, Ma. Kita jangan lagi menekan Hanum untuk memenuhi keinginan kita," papar Zainab."Ya, rencana Mama juga begitu, Zainab. Kalau kita nggak mau mengalah, nanti Hanum tidak akan mau pulang ke tempat kita. Bisa berabe urusannya. Sebab Mila ingin punya kalung cantik seperti yang dikenakan oleh Hanum saat ini," sahut Ismah."Kalung yang mana?' tanya Zainab penasaran.Ya, tentu saja Zainab tidak tahu, karena saat Hanum keluar dari kamarnya untuk makan malam dan mengantar mereka ke ruangan, tempat tidur mereka sekarang ini, Hanum mengenakan jilbab sehingga tak lagi memperlihatkan kalung yang melingkari lehernya yang jenjang."Kalungnya cantik sekali, Kak. Kata Kak Hanum, itu kalung terbuat dari emas dan liontinnya itu yang sebenarnya sangat istimewa. Liontin berbentuk hati deng
last updateLast Updated : 2022-11-22
Read more

Rencana Zainab

Bab 87) Rencana ZainabHanum memijat pelipisnya lalu sebuah tepukan hangat mendarat di pundak."Kamu kenapa, Sayang?" Suara sang suami membuyarkan lamunannya.Wanita muda itu menoleh. Fahri mendaratkan tubuhnya di sisi sang istri. "Wajahmu terlihat murung. Apakah ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak enak? Apakah itu karena Mama dan saudara-saudaraku?" usiknya."Tidak, Kak. Aku hanya berpikir, setelah masa pemulihan pasca operasi ini usai, kita harus segera pulang ke rumah," sahut Hanum beralasan."Apapun itu, selama membuat kamu nyaman, lakukanlah." Tangannya terulur menepuk pundak istrinya sekilas."Terima kasih atas perhatianmu....""Jangan bersedih ya." Fahri menangkup wajah mulus itu, lalu mendekatkan wajahnya, mengecup kening istrinya dengan lembut. Dia melirik sang putra yang baru saja menghabiskan sebotol susu. Fahri mencabut dot dari mulut putranya kemudian segera beranjak membawa botol dan menaruhnya kembali di meja di sudut ruang.Hanum tersenyum tipis mendapati gerak-ge
last updateLast Updated : 2022-11-23
Read more

Usaha Baru Yasmin

Bab 88) Usaha Baru Yasmin"Aku pasti akan pulang secepatnya. Kakak jangan khawatir," sahut Hanum sembari mengulum senyum. Dia sudah bisa menebak maksud perkataan kakak iparnya.Pelukan Zainab pun terurai. Senyumnya merekah laksana mentari yang baru menampakkan diri pagi ini. Hatinya berbunga harapan. Dengan langkah-langkah ringan, ia berjalan menuju mobil. Ismah dan Mila sudah masuk lebih dulu. Zainab melambaikan tangan kepada Hanum, Fahri dan kedua orang tua Hanum.Mobilpun meluncur perlahan keluar dari halaman rumah yang cukup luas ini. Farhan mengendarai mobilnya dengan santai. Hari ini adalah hari Minggu. Dia masih punya cukup banyak waktu untuk menikmati perjalanan. Tiga wanita penumpangnya juga terlihat begitu bahagia. Entah apa yang mereka pikirkan. Apakah bahagia karena bisa jalan-jalan gratis, lantaran semua kebutuhan perjalanan ini ditanggung oleh Bunda Nia? Atau lantaran mengetahui bahwa ternyata menantu dan ipar yang selama ini mereka rendahkan ternyata adalah anak orang
last updateLast Updated : 2022-11-24
Read more

Usaha Baru Yasmin (2)

Bab 89) Usaha Baru Yasmin (2)"Aku hanya memberi masukan, Yasmin. Aku hanya ingin kamu tidak mendapat masalah di kemudian hari. Sudah cukup masalah yang menimpamu selama ini." Suara Zidan merendah. Dia meraih Tania dari gendongan wanita itu.Yasmin dan Zidan memang sudah bercerai, tetapi Zidan menepati janji untuk tetap memperhatikan Tania. Zidan kasihan dengan bayi perempuan yang tidak memiliki bapak itu. Entah siapa bapak biologisnya. Yasmin tidak pernah bercerita apapun. Ya, karena Yasmin juga tidak tahu siapa sebenarnya ayah biologis Tania.Tania Aurelia Salsabila, begitulah nama yang disematkan Yasmin untuk putrinya. Tentu saja nama Zidan ada di belakang nama putrinya."Putriku butuh masa depan. Kalau bukan aku yang memperjuangkan, lalu siapa lagi? Aku tahu pekerjaan ini berisiko,. Setiap bisnis itu berisiko, Zidan, tetapi dari semua peluang yang ada, hanya ini yang paling menguntungkan. Aku tidak perlu susah-susah menjual pakaian-pakaian ini, hanya perlu menawarkan kepada teman-
last updateLast Updated : 2022-11-25
Read more

Pulang

Bab 90) PulangHakikatnya Zidan bukan siapa-siapa. Dia hanya seseorang yang kebetulan bersedia menjadi suaminya dan ayah pura-pura untuk Tania. Selebihnya dialah yang berhak untuk memutuskan semuanya. Apapun yang terjadi pada hidupnya dan Tania, dialah yang menanggungnya.Yasmin melirik Zidan yang tengah duduk di salah satu sofa di sudut ruangan dengan mamangku Tania. Bayi berumur dua bulan itu nampak anteng. Sesekali terlihat Zidan menggerakkan bibir, mengajak Tania untuk berbicara. Tania merespon dengan mata dan senyum bibirnya. Sungguh pemandangan yang menggemaskan. Andai saja yang melakukan itu adalah Fahri, tentu ia merasa sangat bahagia.Mengingat itu, Yasmin langsung menutup laptop. Jemarinya memijat pelipisnya.Apa kabar lelaki itu sekarang? Ah, tentunya dia sedang berbahagia dengan istri dan anaknya. Selisih usia Tania dan anak Fahri hanya sedikit, mungkin cuma beda satu bulan. Yasmin tidak bisa menghitung persis. Namun sebuah postingan dari Zainab sebulan yang lalu mengataka
last updateLast Updated : 2022-11-25
Read more
PREV
1
...
7891011
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status