Aroma ayam, pakan dan kotorannya semerbak, bisa dipastikan takkan ada yang bisa bertahan di sekitar situ untuk beristirahat setiap hari. Namun tidak dengan Upik. Ia tidur dan makan tepat di sebelah kandang-kandang ayam milik pak Bowo. Ia adalah anak yang terbuang, usianya bekisar delapan belas tahun. Upik seumur hidup tinggal di sana, bekas kandang ayam yang dijadikan tempat ia tinggal. Setiap hari bekerja membersihkan kandang, membantu memberikan pakan ayam, dan makan dari belas kasihan keluarga pak Bowo. Meski usianya sudah beranjak dewasa, Upik sama sekali belum pernah mengalami menstruasi, mengerti bahwa dirinya seorang perempuan-pun mungkin tidak. Perawakannya tak ubah seperti orang yang mengalami gangguan jiwa, rambutnya gimbal kribo, tubuhnya kurus dan tak terurus, bahkan terkesan seperti tak pernah mandi. Aroma ayam lekat betul di tubuhnya, wajahnya kotor, giginya kuning dan ia jarang berbicara. Jika dipanggil, ia hanya menyahut dan datang sesegera mungkin, jika dimarahi bah
Last Updated : 2022-08-18 Read more