Home / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Chapter 551 - Chapter 560

All Chapters of GGAP 3 : THE LAST: Chapter 551 - Chapter 560

639 Chapters

BAB 551

Virote dan Raiden bersama suku mereka, segera membentuk formasi silang di kedua sisi tebing untuk menahan laju tebing yang terus bertaut.Hanya saja, meski mereka telah menyatukan kekuatan, tebing hanya bergerak sedikit melambat tanpa menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.Celah karang semakin menyempit dan sekarang, hanya cukup untuk dilewati oleh empat kapal. Jika terus seperti itu, tidak akan ada ruang yang tersisa untuk bisa dilewati oleh kapal mereka dan sebagian besar dari mereka, akan hancur tergencet oleh ke dua sisi karang."Tebing ini terlalu kuat, kepala suku! Kita tidak akan bisa menghentikannya sebelum semua orang keluar dari tempat ini."Virote sudah banjir keringat.Dari segi kekuatan, dia adalah yang terkuat dalam sukunya. Sementara, pria yang bicara barusan adalah wakilnya dan juga adik kandungnya, Virgoun. Dari segi kekuatan, kemampuan mereka tidak berbeda terlalu jauh. Seharusnya, dampak yang mereka hasilkan sudah jauh bertambah, setelah semua orang menggabungkan ke
Read more

BAB 552

Seseorang terlihat melayang ke luar dari dalam laut.Matanya terlihat sedikit sipit dengan figur wajah keras yang menunjukkan sifat culas dan kejam. Matanya yang terlihat dingin, seketika mengunci Virote dan Raiden di kedua sisi tebing. Sebuah senyum dingin tampak di wajahnya, begitu dari kedua tangannya muncul dua bola api seukuran bola basket."Mau menghentikan penutupan gerbang naga? Tidak semudah itu. Cicipi salam perkenalan dariku!"Dua bola api melesat menuju arah berbeda, menyasar punggung Virote dan Raiden.Menyaksikan hal itu, masing-masing wakil kepala suku segera melepaskan diri dan tanpa ragu menghadang serangan lawan untuk melindungi kepala suku mereka.Dhuar!Terjadi ledakan keras, saat serangan bola api lawan membentur pertahanan wakil dewa perang dan berhasil menghempaskan mereka berdua mundur.Baik Raiden maupun Virote dengan terpaksa melepas dorongan mereka untuk menahan tubuh wakil mereka."Virgoun?""Salazar?"Panggil kedua dewa perang ini khawatir. Lepasnya kedua
Read more

BAB 553

Sementara itu, Olsen tampak tidak senang melihat kemunculan Amanda yang telah menghentikan usahanya untuk menghabisi dewa perang klan Sanjaya. Padahal, jika ia berhasil melakukannya, ia akan mendapatkan hadiah yang sangat besar dari Royal Family.Untung saja, wanita yang datang sangat cantik. Sehingga, mata tuanya termanjakan dengan sosok anggun wanita cantik tersebut."Kamu berani menghadapiku seorang diri? Apa kamu tidak terlalu melebihkan kekuatanmu, cantik?""Kecuali, kamu mau menjadi salah satu wanitaku. Aku tidak keberatan! Dengan kecantikan dan keindahan tubuhmu, aku tidak keberatan untuk menjadikanmu sebagai satu-satunya wanitaku." Ujar Olsen sambil berdecak lidah mengagumi keindahan Amanda.Amanhda memiuliki kecantikan oriental. Ditambah dengan auranya saat ini, membuatnya terlihat seperti seorang bidadari yang sedang turun ke bumi. Bagaimana Olsen tidak mengagumi dan bahkan memuja kecantikan sempurna seorang Amanda?Amanda hanya berekspresi datar dan sama sekali tidak terpen
Read more

BAB 554

Kapal aliansi Sanjaya dan Pitaloka akhirnya berhasil melewati gerbang naga setelah melewati jalur panjang dan mematikan.Sementara itu, di puncak tebing karang, tampak puluhan pasukan Royal Family mengenakan seragam tempur dalam keadaan sudah membeku, lengkap dengan banyak tumpukan batu-besar yang siap untuk dijatuhkan. Hanya saja, serangan es Amanda sebelumnya, tidak hanya membekukan kedua sisi tebing karang dan menghentikan gerakan mekanik di dalamnya. Tapi, juga semua yang makhuk dan benda yang menyentuhnya.Karena pasukan yang ditugaskan untuk menjatuhkan batu-batu besar ini adalah kelompok prajurit tempur biasa, mereka tidak bisa bertahan untuk menghadapi serangan es Amanda.Menyaksikan hal itu, pasukan pengintai segera bergegas untuk melaporkannya pada keluarga utama Family Royal.Saat itu, para petinggi Royal Family masih berada di ruang rapat keluarga.Berbagai tanggapan muncul dari keluarga utama menanggapi tingkat serangan Amanda yang melebihi espektasi mereka dan pada akhir
Read more

BAB 555

"Awas, SERANGAN!" Teriak markonis kapal mengingatkan bahaya yang datang mengancam mereka. Saat itu, sebuah batu raksasa ditembakkan ke arah mereka dari sebuah pulau yang berada tidak jauh di depan mereka. Para prajurit segera bersiap di belakang persenjataan mereka. Beberapa rudal berdaya rusak tinggi segera ditembakkan ke udara untuk menghancurkan batu rakasa yang sedang membidik kapal mereka. Wus. Dhuaar, dhuaar. Tiga hingga empat rudal berhasil mengenai batu raksasa tersebut. Namun anehnya, rudal-rudal dengan daya hancur tingkat tinggi tersebut hanya memberi kerusakan kecil dan tidak berhasil menghancurkan batu raksa tersebut. "Astaga! Batu apa itu sebenarnya?" Tanya kapten kapal dengan tatapan tidak percaya. "Tembak! Tembak terus, sampai batu itu hancur!" Teriak kapten kapal panik. Ia tidak percaya jika batu tersebut tidak akan hancur dengan senjata canggih mereka. Wus, wus! Tidak tanggung-tanggung, belasan rudal ditembakkan secara bersamaan ke udara untuk menghancurkan
Read more

BAB 556

"Komandan, ada kabut pekat di depan kita!" Lapor markonis kapal pada komandan pasukan Biru yang sekarang bertanggung jawab di garis terdepan.Billy memperhatikan dengan seksama kabut di depan mereka.Itu jelas bukan kabut biasa, berbeda dengan yang mereka hadapi sebelum masuk ke gerbang naga sebelumnya. Kabut ini terlihat begitu alami, seolah datangnya karena fenomena alam. Namun, disitulah letak bahayanya. Tidak ada yang tahu, bahaya seperti apa yang tersembunyi di dalamnya.Tidak ingin mengambil resiko yang dapat mengancam nyawa pasukannya dan juga semua orang yang berada di barisan belakang mereka, Billy segera memerintahkan kapal mereka berhenti dan segera mengirim pesan pada yang lainnya."Billy, ada apa?" Tanya komandan bintang lewat telepati."Di depan ada kabut yang tidak biasa, komandan Bintang. Aku curiga, ada bahaya tersembunyi di dalamnya. Apa kita perlu mengirim tim pelacak untuk memeriksanya?" Tanya Billy meminta saran.Saat itu, Banuwirya yang lebih banyak diam dan hany
Read more

BAB 557

Jantung Billy berdetak semakin cepat. Karena satu alasan, mata putih polos raksasa itu seakan telah menciutkan nyalinya.Lebih menakutkan, makhluk raksasa tersebut mengayunkan tantgannya ke arah Billy, seperti sedang berusaha untuk menangkapnya.Billy terkesiap dan buru-buru melompat mundur untuk menghindari jangakauan tangan raksasa tersebut. "Stev, Banuwirya, di mana kalian?" Teriak Billy coba memanggil yang lainnya. Ia mencemaskan nasib mereka semua.Hanya saja, setelah memanggil semua orang, Billy tidak mendengar satupun respons dari mereka."Sial, ke mana semua orang?""A-apa mereka semua telah dihabisi oleh makluk raksasa ini?" Gumam Billy bergidik ngeri."Aku tidak peduli, darimanapun kamu datang. Jika kamu berani menyakiti semua keluargaku, aku akan membunuhmu!" Teriak Billy frustasi.Tidak tanggung-tanggung, Billy langsung menggunakan jurus andalan keluarganya.Seluruh tubuhnya diselimuti oleh aura berwarna kebiruan dan sebuah pendang panjang, sepanjang lengan orang dewasa s
Read more

BAB 558

"Astaga! Syukurlah, kalian semua selamat!" Teriak tim penyelamat, begitu berada di atas kapal pemimpin pasukan Biru dan menemukan lebih banhyak orang yang selamat. Kapal Billy adalah kapal yang jumlah korbannya paling sedikit di antara kapal-kapal lainnya. Itu semua berkat Banuwirya dan pasukan Pitaloka dengan spirit peri mereka. Hanya saja, jumlah mereka dan kemampuan mereka yang masih terbatas, tidak bisa menyelamatkan semua orang secara bersamaan.Billy sendiri, tidak bisa mengungkapkan rasa berterimakasihnya pada Banuwirya saat itu dengan benar. Di sampingnya, ada Stephen yang masih terbaring pucat karena serangan ilusi sebelumnya. Selain syok, tidak ada luka yang perlu dicemaskan darinya. Pasukan merah segera berpencar memeriksa setiap kapal, setelah kabut mengerikan yang sebelumnya menyelimuti puluhan kapal dibarisan depan, yang rata-rata diisi oleh pasukan Biru dan pasukan Elit Pitaloka. Namun, tidak banyak yang tersisa dari mereka. Karena hampir separuh mereka tewas, karena t
Read more

BAB 559

Tanpa gentar, Lokan segera melompat ke pantai bersama sepuluh orang pengawal terbaiknya. Di sana , Finley ternyata menunggunya tidak sendiri, Di belakangnya, ada puluhan prajurit elitnya.Jelas, ada ketimpangan yang sangat besar di antara kedua kubu saat ini. Namun, hal itu segera tertutupi, saat Natan yang sudah berhasil naik ke permukaan laut, segera bergabung ke sisi ayahnya dengan di susul oleh Luna, dua orang dewa perangnya dan juga puluhan prajurit sekte Flamisnya."Tetua Lokan, kami akan membantu kalian!" Ujar Luna menawarkan bantuan."Terimakasih, nona Luna. Suatu kehormatan bisa bertarung bersama kalian." Balas Lokan tanpa menolak niat baik ketua termuda sekte Flamis tersebut.Melihat kedua kelompok sudah siap bertarung, dari atas kapal, komandan Bintang segera memerintahkan nahkoda kapal dan semua pasukan untuk segera meneruskan perjalanan.Namun, ia masih sempat mengungkapkan kekagumannya tentang ketua klannya itu di depan Amanda dan yang lainnya, "Aku tidak menyangka, jika
Read more

BAB 560

Berbeda dengan Awan, Dinara memiliki visi tentang masa depan dan bisa melihat kejadian yang terjadi di masa lalu dalam batasan tertentu. Saat itu, Dinara bisa melihat dengan jelas, jika tepat di bawah mereka saat ini, ada sekumpulan naga yang pernah datang dan mereka juga menghancurkan pasukan Royal Family dengan begitu mudahnya, semudah menginjak sekelompok semut kecil. Tidak hanya itu, Dinara juga melihat keberadaan seorang wanita yang memimpin para naga. Tampak para naga begitu menghormati perintahnya. Lebiuh lanjut, Dinara coba membaca kekuatan para naga lebih jauh. Namun, visinya terhalang oleh sesuatu dan tidak bisa melangkah lebih jauh, selain hanya bisa melihat keberadaan mereka. Segera, Dinara menceritakan semua yang dilihatnya pada Awan. "Benarkah? Seperti apa ciri-ciri wanita tersebut?" Tanya Awan dengan tatapan penuh semangat. Dinara menjabarkan penampilan wanita yang ia lihat dalam visinya. Mendengar itu, kedua bola mata Awan semakin melebar dan berbinar. "Tidak
Read more
PREV
1
...
5455565758
...
64
DMCA.com Protection Status