Semua Bab Istri Dekilku Anak Sultan: Bab 331 - Bab 340

431 Bab

Bab 331

"Hai, Cantik. Mau gabung dengan Kami di sana?" Tiba-tiba seorang pria tampan dengan rambut diiikat menyapa Syafa dengan ramah. Syafa membalas dengan menggeleng sambil tersenyum. "Nggak, Kak. Makasih!" jawabnya sopan. "Ayolah! Kamu di sini sendirian. Aku akan kenalkan dengan teman-temanku di sana. Oh ya, kenalkan Aku Lintang. Semua yang ada di sana itu adalah teman-temanku. Tak akan ada satupun dari mereka yang akan berani menganggumu!' "Terimakasih, Kak Lintang. Aku di sini sedang menunggu suamiku." Syafa berusaha bicara seramah mungkin. Bagaimanapun juga, mereka adalah pelanggan club suaminya. "Suami? Kamu sudah punya suami? Lalu kenapa suamimu ninggalin kamu di sini sendirian?" Lintang malah berjongkok di depan kursi roda Syafa, membuat gadis itu sedikit risih. Sementara dua karyawan Paul hendak menegur, namun urung setelah mereka mengetahui bahwa pemuda yang sedang bersama Syafa itu adalah tamu kehormatan yang sudah membooking club malam itu. "Suamiku tidak ninggalin Aku se
Baca selengkapnya

Bab 332

"Apa maksudmu, Lintang? Siapa gadis yang kamu maksud memakai kursi roda?" Boy azka spontan bertanya pada putranya dengan wajah serius. Lintang terheran sejenak. Tidak biasanya sang Ayah menanggapi pembicaraannya dengan serius. Apalagi tentang wanita. Selama ini Boy hanya menanggapinya dengan santai dan berakhir dengan saling meledek diantara Ayah dan anak itu. "Oh, itu, Yah. Gadis yang Aku temui di night club tadi." Lintang menjawab dengan pandangan tak berpindah dari ayahnya. "Apa? Night club?" Lagi-lagi Lintang terheran melihat ayahnya terkejut. Padahal Ayahnya sudah tau kalau dia memang sering ke beberapa night club di Jakarta. "Iya, Night Club. Memangnya kenapa, Yah? Tadi kami mengadakak reuni di salah satu night club di Jakarta Utara. "Ah nggak. Gadis itu pasti cantik. Buktinya Dian sampai cemburu. Iya, kan?" Boy berusaha mengendalikan rasa terkejutnya. Ia kembali bersikap biasa. "Cantik banget, Yah. Tapi sayangnya dia memakai kursi roda sejak kecelakaan beberapa bulan yang
Baca selengkapnya

Bab 333

"Kak, Nanti malam Aku mau ikut ke night club lagi. Boleh, ya?" Paul yang sedang menyisir rambut panjang istrinya itu mengangguk. "Memangnya kamu nggak lelah? Hari ini kamu akan latihan berjalan." Syafa terdiam. "Tapi Aku penasaran mau lihat lantai dua night Cub itu Kak." Paul cukup terkejut dengan ucapan Syafa. "Apakah Syafa akan marah jika tau kalau di lantai dua itu disediakan kamar-kamar.yang bisa di sewa oleh para pengunjung?" Paul mulai gelisah. Ia tak peduli jika harus menutup clubnya..Tapi ia khawatir jika Syafa marah padanya. "Boleh, kak?"Paul terkejut karena Syafa sudah memutar tubuhnya dan kini berada tepat di hadapan. "Oh ya. Tentu boleh, Sayang! Sekarang kita ke rumah sakit dulu!' Mereka memang pagi-pagi sekali sudah bersiap hendak ke rumah sakit. Karena perjalanan dari Jakarta utara menuju Bogor akan memakan waktu satu sampai dua jam perjalanan. Semoga saja tidak terjadi kemacetan.. Di perjalanan Syafa nampak bahagia. Ia berharap dokter sudah memperbolehkan d
Baca selengkapnya

Bab 334

"Aku gendong aja ke mobil, mau?" bisik Paul pada istrinya yang terlihat kelelahan setelah bercengkrama dengan teman-temannya. Setelah hampir satu jam, Paul menghampiri Syafa ke warung bakso. Dia tidak tenang melihat teman-teman pria Syafa yang sudah banyak datang dan menghampiri istrinya. Dia merasa tersiksa karena rasa cemburu. Syafa memang paling cantik dan pintar diantara semua teman-temannya. Dari pembicaraam mereka, Syafa adalah gadis idola di sekolah mereka dulu. Saat Paul datang, sontak semua pria muda yang sedang berkumpul di depan Syafa satu persatu menjauh. Mereka tau diri karena Syafa sudah bersuami. Namun demikian, Paul tetap berusaha tersenyum ramah pada semua teman-teman Syafa "Makan bakso, Bang!" "Siang, Bang!" "Silakan duduk, Bang!" Mereka pun cukup ramah menyapa Paul. "Nggak usah digendong,Kak. Aku malu!" balas Syafa berbisik. Sementara Paul menatap istrinya yang manja dengan penuh cinta. Sesekali ia menyelipkan anak rambut Syafa ke balik telinga gadis itu. "
Baca selengkapnya

Bab 335

"Aku mau langsung mandi, Kak." Setelah melewati perjalaman panjang dan macet di mana-mana, Syafa dan Paul tiba di rumah saat hari sudah sangat sore. Sepasang suami istri itu baru saja masuk ke dalam.kamarnya. Syafa kini sudah berpindah duduk di atas ranjang. "Mau Aku mandiin, Sayang?" Paul memeluk istrinya dari belakang. Menghirup aroma tubuh khas Syafa yang senang memakai bedak bayi. Walau belum mandi, aroma tubuh Syafa selalu menjadi candu untuknya. Syafa mengangguk malu. Sejak menikah, dimandikan oleh suaminya itu selalu menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan untuknya. Paul sangat memanjakan dirinya. Suaminya itu menyentuh setiap inci tubuhnya dengan penuh kelembutan, hingga ia ingin berlama-lama bersama suaminya di dalam kamar mandi. Syafa mengangguk malu. Wajah Paul tampak sangat bersemangat. Ia langsung membuka resleting dress Syafa dari belakang. Syafa hanya pasrah. "Kali ini, Aku mau kita gantian. Nanti kamu juga harus mandiin aku, ya!" bisiik Paul sambil menatap tubuh
Baca selengkapnya

Bab 336

"Kenapa malam sekali pulangnya, Kak?" Syafa terkejut saat melihat jarum jam menunjukkan pukul dua malam. Ia yang baru saja terbangun mendengar pintu kamarnya dibuka, memandang wajah Paul yang nampak sedang banyak pikiran. "Kenapa belum tidur, Sayang?" Paul mengecup singkat bibir istrinya yang duduk di tepi ranjang. "Aku tadi sudah tidur. Tapi terbangun mendengar pintu terbuka." "Aku mengganggumu?" tanya Paul sambil mengusap lembut rambut panjang Syafa. Pria bule itu duduk tepat di sebelah istrinya.Syafa menggeleng. Wanita itu menggelayut manja pada lengan Paul. "Maaf, tadi meeting sampai malam. Banyak yang tidak setuju dengan keputusanku menutup layanan kamar." Paul merebahkan tubuhnya di ranjang dan membawa Syafa ke dalam pelukannya. "Maafin Aku, Kak. Karena permintaanku, Kak Paul jadi susah begini." Syafa merasa bersalah. "Nggak, Sayang. Memang untuk memperjuangkan sebuah kebaikan atau kebenaran itu tidak mudah. Harus banyak bersabar." "Kak Paul, ... itu kata-kata dari siap
Baca selengkapnya

Bab 337

"Tenanglah, Kamu masih bisa bekerja di clubku nanti." Paul memandang iba pada wanita cantik yang datang pagi buta ke rumahnya. "Kerja apa, Bos. Saya tidak punya keahlian lain. Lagipula, melayani para pria kaya di ranjang, hasilnya lumayan. Nggak cuma untuk makan aja, tapi biaya sekolah anak-anak tercukupi. Jangan bilang Kami para wanita hiburan di suruh pindah ke club lain. Karena kalau di club lain, mereka minta setoran dari kami." Paul mengela napas panjang. Ia tidak punya kata-kata bijak seperti yang banyak Maira jelaskan kemarin. ia tidak begitu paham. Manurut Maira sekecil apapun penghasilan asalkan halal, akan lebih baik.. Pria bule itu kemudian berdiri. "Tunggulah kabar dari kami dalam dua hari ini. Kalian bisa datang menemui asistenku!" "Baiklah Bos. Saya pulang." Wanita itu pamit setelah mengusap kedua matanya yang sudah basah. Paul masih bingung dengan keputusannya. Jika kamar-kamar yang cukup besar itu tidak lagi digunakan untuk pelanggan, lalu untuk apa? Hingga kini
Baca selengkapnya

Bab 338

"Selamat pagi, Saya mau bertemu Rein dan Shinta." Resepsionis itu mempersilakan Paul untuk langsung ke ruangan CEO. Paul baru saja masuk ke dalam lift. "Pagi Mister Paul!" "Hei, Kayla. Apa kabar? Bagaimana Raka? Apa dia sudah berubah?" Paul menyapa Kayla yang juga berada dalam lift. Kayla mengangguk sungkan. Bagaimanapun juga dia pernah mencari uang di night club milik Paul selama berbulan-bulan. "Mas Raka sudah mulai berubah, Mister. Sekarang sudah mulai perhatian dan peduli dengan calon anaknya." Syafa menjawab dengan sopan. "Oh ya, Jaga kehamilanmu. Salam sama Raka!" Syafa mengangguk. Mereka berpisah saat keluar dari lift. "Hai, Paul! Ayo, kita langsung ke ruang meeting saja. Maira dan Mama sudah menunggu di sana!" Rein menyambut kedatangan saudara kembarnya, tak jauh dari depan pintu lift "Mama di Jakarta?" Wajah Paul berbinar. Sejak ada Rein, Laura memang lebih dekat dengan saudara kembarnya itu. Sejak menikah, Paul memang belum pernah pulang ke Bandung lagi. "Mama, Mai
Baca selengkapnya

Bab 339

"Kak Paul, mana menu baru yang akan Aku cicipi?" Paul tersentak. Sebenarnya mencoba menu baru hanya sebuah alasannya saja untuk mengajak Syafa ke clubnya. "Ada menu baru?" sanggah Lintang tak mengerti. "Kak Lintang, Suamiku ini adalah pemilik night club ini. Jadi hari aku akan mencicipi menu baru dari dapur koki. Betul kan, Kak?" Syafa terlihat bangga memperkenalkan suaminya pada Lintang. Wanita itu terus bergelayut manja pada Paul.. "Iya, Sayang. Tapi Aku belum tau menunya sudah siap atau belum. Tunggu sebentar ya!" Paul meninggalkan Syafa sesaat melangkah menuju ke salah satu karyawannya. "Paul!" Pria bule itu menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya. Paul terkesiap.saat melihat pria bermasker yang ia duga adalah ayah mertuanya. Perlahan Paul mendekat dan duduk tepat di depan Boy Azka. "Ada hubungan apa Syafa dengan pria yang sedang bersamanya itu?" "Tidak ada hubungan apa-apa. Mereka hanya pernah bertemu sebelumnya di club ini. Tapi mereka sudah kelihatan akrab sekal
Baca selengkapnya

Bab 340

"Kemana mereka membawa Ayah? Sebaiknya Aku ikuti mereka.'" Lintang terus mengikuti mobil Ayahnya yang sudah memasuki jalan HR. Rasuna Said. Matanya melebar saat mobil Ayahnya telah memasuki lobby utama sebuah apartemen mewah di daerah jakarta selatan itu. "Kenapa mereka ke apartemen mewah ini? Siapa yang akan mereka temui di sana? Atau jangan-jangan jika Ayah tidak pulang ke rumah, Ayah tidur di sini?" Pria tinggi dan tampan dengan rahang yang begitu kokoh itu terus menduga-duga. Ayahnya memang sering tidak pulang ke rumah. Selama ini tidak ada yang tau Ayahnya itu tidur di mana. Tak ada yang berani bertanya. Ketiga orang kepercayaan Ayahnya itu pun tak mau membuka suara. Lintang terus memepet mobil Ayahnya hingga berada tepat di belakangnya. Ia pun segera turun saat Ayahnya keluar dari mobil di dampingi oleh dua orang anak buahnya. "Ayah!" Boy Azka dan kedua anak buahnya menoleh saat mendengar sebuah teriakan dengan suara yang sudah tak asing. Mereka hampir saja terlonjak meliha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
44
DMCA.com Protection Status