"Sayang, semalam bagaimana kamu bisa ada di belakang night clubku?" Pagi itu Paul masih memeluk istrinya di atas ranjang. Semalam, setelah kepergian Boy Azka,Pria bule tampan itu langsung membawa Syafa ke rumahnya. Sepanjang malam Syafa menangis sampai tertidur. Paul hanya memeluk istrinya itu tanpa bertanya-tanya apapun. Ia melihat hati Syafa terguncang. Sejak awal Syafa melarang Paul bertemu dengan Boy Azka. Kalau seandainya Syafa tidak melarangnya, sebenarnya Paul ingin sekali berbicara empat mata pada Boy Azka dan menanyakan apa keinginan pria yang dikenal sebagai salah satu pejabat di pemerintahan itu. "A-aku sendiri yang ke sana, Kak. Aku minta maaf." Syafa menggeliatkan tubuhnya dalam pelukan Paul. Hingga hasrat pengantin baru itu seketika terpancing. "Untuk apa kamu ke clubku, Sayang?" Napas Paul mulai memburu, ia mulai menciumi leher Syafa hingga ke bagian dada. Syafa meremang , lalu mulai mengerang dan mendesah. "Aku ... aaah ... Aku penasa ... ran aja," jawabnya dian
Baca selengkapnya