Bagus merasa puas menikmati kebersamaannya dengan Nora, wajah istrinya itu membuatnya semakin jatuh cinta. Kebohongan yang sudah ia lakukan akan menjadi rahasianya sendiri. Ia melirik ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan langit berubah biru dan cerah. Ia bangkit dan bergegas melakukan ibadahnya, setelah selesai. Sejenak ia duduk di bibir ranjang sambil menatap Nora, ia tidak menyangka jika cintanya pada Nora terus bertambah, setelah menikah dengan Atun. Kulit Nora yang putih, wajahnya terlihat ayu, kenikmatan semalam membuatnya candu. Sayangnya, hari ini ia harus bekerja menafkahi dua wanita yang sudah menjadi istrinya. Berkali-kali, ia meminta maaf di dasar lubuk hatinya. Berkali-kali ia juga meminta ampun karena telah membohongi kedua istrinya. Sungguh ia mengakui dirinya adalah pria pengecut, tapi ia berusaha untuk membahagiakan keduanya, apalagi saat ini Atun membutuhkannya, membutuhkan cintanya. "Maaf Nora!" desisnya. Ia tidak tega membangunkan Nora, sekilas ia hanya m
Read more