Sebelumnya, aku tidak pernah melakukan ini pada dia. Sekarang, aku harus menebalkan muka untuk meminjam uang pada sahabatku sendiri. "Bantuan apa? Mau makan, makanan rumah? Siap, aku bawain! Apa lagi? Baju, celana, tas, alat makeup, atau apa?" Aku berdecak sebal mendengar rentetan ucapan Safira yang malah terkesan menggodaku. Mengajakku becanda, padahal sekarang ini sedang serius. "Fir.""Apa? Ngomong aja, Num?" "Aku butuh uang. Bisa bantu, gak?" kataku seraya memejamkan mata. Aku menggigit jari setelah berucap demikian. "Ya ampun, Ranum .... Bukankah tadi aku sudah bilang akan bantu? Kenapa baru bilang sekarang? Kamu, tuh pura-pura ada, pura-pura bisa, padahal menyimpan luka. Berapa, Num? Kalau ada, aku kasih semuanya.""Emh ... sepuluh, ada gak?" "Sepuluh apa? Sepuluh rebu?""Safira ....""Oke, ada. Aku transfer sekarang, ya?" Aku tersenyum lebar. Akhirnya, aku bisa sedikit bernapas lega. Untuk biaya besok, akan aku pikirkan lagi. Yang terpenting, biaya untuk hari ini sudah t
Huling Na-update : 2022-09-01 Magbasa pa