Home / Fantasi / Pendekar Dewa Naga / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pendekar Dewa Naga: Chapter 81 - Chapter 90

263 Chapters

81. Pedang Naga Petir

"Aku hadiahkan Pedang Naga Petir padamu, Mahasura! Semoga berguna bagimu dalam mererapkan ilmu pedang yang akan aku ajarkan ini!" seru Caraka keesokan harinya."Wah! Terima kasih paman Caraka!" sahut Mahasura."Kamu bisa, Arya!" seru Frisanti yang datang menyemangatinya.Melihat Frisanti membuat Mahasura teringat masa-masa dia belum menjadi pendekar.Gadis ini yang selaalu menyemangatinya, bahkan sekarang juga sama.Mahasura merasa bersalah telah menyia-nyiakan gadis sebaik Frisanti hanya demi memenuhi jiwa petualangan mudanya."Pedang Petir Sukma adalah jurus jarak dekat. Jadi kamu menyerang langsung lawan yanga akan menggetarkan tubuhnya sekaligus menghancurkan bagian dalam tubuhnya. Kamu perhatikan gerakan paman!' seru Caraka.Caraka memutar pedang dan menggetarkannya kemudian diarahkannya ke tebing batu tanpa menghancurkan bagian luarnya."Sekarang coba kamu sentuh tebing ini dengan ujung jarimu!" ujar Caraka.Mahasura langsung menyentuh tebing yang kemudian hancur membentuk luban
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

82. Menuju Pulau Misteri

"Ada apa, Fris?" tanya Mahasura yang mendekati Friska. "Kamu mau pergi lagi?" tanya Friska. "Aku tidak bisa lama-lama di sini! Banyak yang harus kubereskan dahulu sebelum bisa hidup tenang!" ujar Mahasura. "Termasuk ke Pulau Misteri?" tanya Friska. "Kok kamu tahu kalau aku akan ke Pulau Misteri?" tanya Mahasura. "Katanya kamu akan mencari Naga Vikrama ya? Berbahaya tahu, Arya!" seru Friska. "Aku harus melakukannya, Fris! Takdir sudah membawaku ke sana!" ujar Mahasura. "Apa takdir bisa menjamin keselamatanmu di sana?' tanya Friska. "Aku tahu kalau kamu mencemaskanku! Aku sangat berterima kasih, tapi aku tidak bisa mengabaikan takdirku begitu saja, Fris!" sahut Mahasura. "Kamu bisa saja tetap tinggal di sini seperti dulu! Aku akan dengan senang hati menemanimu, Arya! Setiap kamu pergi, aku terus merenung dan berharap kamu selamat di luaran sana!" ujar Friska sambil menangis. "Aku janji akan kembali ke desa ini setelah semua urusanku beres, Fris! Jangan nangis lagi ya!" kata Ma
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

83. Naga Vikrama - I

Pulau Misteri menyimpan sejuta misteri yang belum bisa terpecahkan oleh siapapun yang telah menginjakan kaki di pulau yang misterius ini.Misteri terbesar pulau ini adalah rumor adanya naga Vikrama yang menghuni dan menjaga Pulau Misteri dari gangguan pendatang luar.Belum pernah ada yang melihat langsung wujud naga Vikrama ini, tapi banyak yang menduga kalau naga ini pasti besar dan gagah sehingga ditakuti oleh kapal-kapal yang berusaha mendekati pulau ini.Mahasura telah tiba di Pulau Misteri yang sangat besar ini sehingga dia tidak mengetahui bagaimana mulai pencarian Naga Vikrama."Tidak kusangka akan sesulit ini melacak keberadaan Naga Vikrama di Pulau Misteri," ujar Mahasura dalam hati.Pendekar Dewa Naga ini memutuskan untuk menuju ke arah hutan yang dekat pantai.“Menurut rumor, Vikrama sering membakar kapal-kapal yang mendekat jadi tempat tinggalnya pasti tidak jauh dari pantai!” pikir Mahasura.Perjalanan menuju pantai tidak semudah yang dibayangkan oleh Mahasura.Tebing yan
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

84. Naga Vikrama - II

Sudah hampir sebulan lamanya Mahasura berada di dalam Pulau Misteri.Sekarang bukan hanya mahir menangkap ikan, Mahasura juga sudah mahir berburu hewan di dalam hutan pulau ini.Maahasura sudah menelusuri seluruh Pulau Misteri tapi tidak pernah menemukan Naga Vikama.Lama kelamaan Mahasura sudah menganggap kalau Naga Vikrama ini hanyalah mitos belaka.Shankara telah membohonginya.Naga Vikrama mungkin pernah ada di pulau ini, namun sekarang telah pergi jauh.“Aku harus mencari cara untuk pergi dari Pulau Misteri ini! Tidak mungkin lagi Naga Vikrama ada di dalam Pulau Misteri ini!” pikir Mahasura.Mahasura juga sudah membangun pondok sederhana dari kayu-kayuan yang didapatkannya dari pepohonan yang banyak terdapat di pulau ini.Langit tampak menghitam pertanda badai besar akan datang.Ombak di lautan juga bertambah kencang dan tinggi.Mahasura yang khawattir ombak besar ini akan menyapu seluruh pantai dan hutan memilih pergi ke daerah pegunungan, sekalian ganti suasana.“Aku hanya mele
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

85. Menuju Pulau Tengkorak

"Vikrama! Kamu tidak apa-apa meninggalkan pulau Misteri yang telah menjadi rumahmu ini?" tanya Mahasura."Tidak apa-apa, Mahasura! Aku punya tujuan yang lebih baik dengan membantumu mengatasi seluruh musuh-musuhmu untuk menjadi yang terkuat di Benua Selatan.""Terima kasih sudah mau mengikutiku dan menjadi tungganganku, Vikrama!""Sudah menjadi suatu kehormatan untuk menjadi tunggangan calon Raja Benua Selatan!" sahut Naga Vikrama."Aku ingin ke Pulau Tengkorak! apa kamu bisa membawaku ke sana, Vikrama?" tanya Mahasura."Apapun yang Mahasura minta, aku pasti mengabulkannya, termasuk ke Pulau Tengkorak!" sahut Naga Vikrama.Naga ini terbang dengan indahnya tanpa membuat Mahasura terganggu sedikitpun."Kamu tahu letak Pulau Tengkorak, Vikrama?" tanya Mahasura."Aku pernah ke sana! Tidak ada apa-apa setahuku di sana! Tapi, kamu ingin mencari ayahmu ke sana, jadi kita berangkat ke sana sekarang juga!" sahut Naga Vikrama.“Apa ada penghuni di Pulau Tengkorak ini?’ tanya Mahasura.“Pemilik P
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

86. Bahaya di Pulau Tengkorak

“Akhirnya kita berhasil juga, Vikrama! Horeee!” teriak Mahasura dengan kencangnya.“Kamu terluka tidak, Mahasura?” tanya Naga Vikrama.“Tidak sedikit pun ... kalau kamu bagaimana, Vikrama?” tanya Mahasura.“Tidak sedikit pun juga!” sahut Naga Vikrama.Pulau Tengkorak tampak indah di depan mata, sementara di belakang Mahasura masih menderu-deru suara angin dari cuaca buruk yang menjadi benteng pertahanan pulau ini.Bentuk pulau ini sangat unik, menyerupai tengkorak kepala raksasa apabila dilihat dari kejauhan, jadi tidak heran kalau pulau ini dinamakan Pulau Tengkorak.Pulau Tengkorak seperti pulau pada umumnya juga memiliki pegunungan dan hutan yang luas, selain pantainya yang indah tentunya.“Kita akan mendarat di mana, Vikrama?” tanya Mahasura.“Sebisa mungkin di pantai saja, karena pegunungan terlalu jauh apabila kamu hendak ke perguruan silat menemui Pendekar Naga Tengkorak!” sahut Naga Vikrama.“Kenapa kamu belum turun ke pantai juga?” tanya Mahasua.Pendekar Dewa Naga ini tidak
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

87. Mencari Pendekar Naga Tengkorak

“Aku akan mencari penyerang kita dahulu, Vikrama! Kalau memang dia Pendekar Naga Tengkorak, maka akau akan menjelaskan kesalah pahaman ini! Tapi, apabila bukan, maka aku akan membalas perbuatannya terhadapmu!” seru Mahasura sebelum meninggalkan Naga Vikrama.Mahasura harus menuruni lereng pegunungan yang terjal untuk menuju ke arah hutan.Tapi, pengalamannya di Pulau Misteri membuat Mahasura tidak kesulitan untuk pergi dari daerah pegunungan ini.“Aku harus mulai mencarinya dari pantai tempat dia menyerang kami tadi. Tapi benarkah penyerang kami itu Pendekar Pulau Tengkorak? Atau ada pendatang lain yang tiak suka dengan kehadiran kami?” Mahasura terus bergerak cepat menelusuri hutan di bawah kaki pegunungan sambil tidak henti-hentinya berpikir tentang kejadian yang menimpa mereka.Wuuusssh!Sesuatu bergerak dengan cepat melewatinya.Mahasura langsung bersikap waspada terhadap sesuatu yang bergerak sangat cepat ini.“Keluarlah! Jangan jadi pengecut dengan menakut-nakuti orang!” teriak
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

88. Nivriti vs Mahasura

“Aku datang dengan maksud baik, Pendekar Naga Tengkorak! Jadi buang jauh-jauh sifat curigamu padaku!” seru Mahasura.“Bagaimana aku bisa tahu kalau semua ucapanmu ini jujur?” tanya Pendekar Naga Tengkorak.“Kalau aku hendak berbuat jahat, sudah kubakar habis pulau ini dari kejauhan dengan menyuruh nagaku Vikrama menyemburkan api naganya!” sahut Mahasura.“Cukup adil dan beralasan!” seru Pendekar Naga Tengkorak.“Siapa namamu, Pendekar Naga Tengkorak?” tanya Mahasura.“Nivriti! Siapa namamu Ryder?” tanya Nivriti.“Aku, Mahasura! Aku tidak bermaksud mengusik ketenanganmu di sini! Aku hanya mencari ayahku yang kudengar informasinya pernah mengunjungi tempat yang tersembunyi ini!” ujar Mahasura.“Siapa nama ayahmu, Mahasura?” tanya Nivriti.“Pendekar Tapak Naga Samudra, Sakya Aryawangsa!” jawab Mahasura.“Aku tahu pendekar itu! Dia datang melamarku, katanya buat putranya! Aku tidak sudi menerima lamaran dari orang tidak kukenal! Apalagi datang tiba-tiba hanya untuk melamar saja!” seru Niv
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

89. Menuju Kota Bawah Laut

“Apa ayahku mengatakan hendak kemana, Nivriti?” tanya Mahasura.“Karena aku menolak lamaran utukmu, dia hendak melamar Meera, Puteri Kerajaan Kota Bawah Laut!” sahut Nivriti.“Serius kamu, Niv?” tanya Mahasura.“Seriuslah! Tapi aku tidak tahu apakah kota dongeng itu ada atau tidak!” ujar Nivriti.“Bukannya Pulau Tengkorak juga pulau dongeng yang sebenarnya tidak ada?” seru Mahasura.“Jadi, pulau ini sama sekali tidak diketahui orang banyak?” tanya Nivriti yang merasa heran.“Pulau Tengkorak, Kota Bawah Laut, dan Pulau Dewa Naga, semuanya adalah tempat yang hanya ada di negeri dongeng! Itu ungkapan di masyarakat Benua Selatan saat ini!” jelas Mahasura.“Seharusnya Pulau Tengkorak ini diketahui orang banyak karena mudah kelihatan dari luar!” ujar Nivriti.“Mudahnya bagaimana? Tertutup awan hitam yang disertai petir, apa itu yang dinamakan mudah untuk ditemukan?” tanya Mahasura.“”Benar juga katamu! Kenapa banyak awan hitam berpetir ya di sekeliling Pulau Tengkorak?” tanya Nivriti.“Kok
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

90. Keajaiban Kota Bawah laut

“Hati-hati ya Mahasura!’ kata Nivriti saat mereka sudah berada di dalam lorong rahasia yang menuju ke Kota Bawah Laut.“Meera itu dikenal sebagai Wanita Iblis Sakti! Aku tidak tahu kenapa julukannya seperti itu, padahal Meera sangat cantik! Aku saja kalah cantik sama dia!” ujar Nivriti.“Siapa yang bilang kamu cantik?” tanya Mahasura sambil tertawa.“Awas ya kamu! Kalau tertarik sama Meera tidak bisa lepas lagi loh!” sahut Nivriti.“Aku hanya bergurau! Kamu cantik kok, Niv! Seandainya kamu terima lamaran ayahku, aku pasti akan menikahimu!” seru Mahasura.“Tukang rayu!” sahut Nivriti.“Beneran Niv! Kamu itu cantik, tapi aku tidak tahu nanti kalau sudah lihat Meera ... hehehe!” gurau Mahasura lagi.Aduh!Sebuah cubitan di tangannya membuat Mahasura berteriak kesakitan.“Kamu itu tukang rayu! Tidak mempan sama aku!” seru Nivriti.“Kenapa harus mencubit tanganku?” tanya Mahasura.“Biar kamu ingat kalau kamu itu tukang rayu! Hehehe ...! Maaf ya, sakit ya?” ujar Nivriti.Mahasura yang tadin
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status