Bab 73"Maaf sayang, aku tak menemukan ibumu," kata Eril lunglai. Ia keliling desa selama dua jam tapi pencariannya nihil.Amina kasihan melihat Eril yang tampak sangat kelelahan dan kedinginan."Masuklah dan bersihkan dirimu, aku mau buatkan kamu minuman hangat," ucap Amina sabar. Dia kemudian mengambilkan handuk dan baju kering untuk Eril, lalu membuatkan teh hangat."Bapak mana?" tanya Eril melihat rumah Amina sepi dan sedikit menakutkan karena masih ada jenazah Ajeng."Kondisi Bapak drop Ril, dia dibawa ke rumah sakit sama Pakde Sule dan istrinya," jawab Amina serak sambil menyodorkan segelas teh hangat untuknya.Reflek, lelaki itu memeluk Amina. Dia tidak berkata apa - apa selain memeluk tubuh wanita itu erat.Merasa dilindungi Amina menangis tersedu. "Aku takut Ril, aku takut Kak Ajeng membawa Bapak dan Ibu," isaknya tertahan.Berada di pelukan Eril membuat hati Amina nyaman, kehangatan menjalar di hatinya."Tenanglah sayang, kita berdoa semoga Bapak dan Ibu tidak apa - apa," bi
Last Updated : 2022-10-09 Read more