Bab 33 “Amina, tolong maafkan Ayah. Beliau sudah tua, kasihan jika harus hidup di penjara?” pinta Wahyu memelas. Amina bergeming, dia berdiri mematung seraya memandang wajah Wahyu dengan tatapan tanpa ekspresi. Wahyu bersujud pada Ibu Amina. “Tolong bujuk Amina Bu, supaya membebaskan bapak saya. Saya berjanji akan memberikan sejumlah uang sebagai pengganti penderitaannya.” Darah Amina mendidih. “Cukup! Berapa pun jumlah uang yang keluarga Mas Wahyu berikan, tidak akan pernah mengganti trauma saya dan Ayang. Pergilah! Jangan ganggu saya dan Ayang lagi.” Wahyu tidak memedulikan omongan Amina. “Amina, tolonglah, berapapun yang kamu minta, kami beri, asal Bapak dibebaskan dari penjara.” Ia tetap berusaha merayu Amina. Amina mencibir. “Pernahkan Mas Wahyu berpikir berada di posisi saya, Ibu dan Bapak?” Dadanya turun naik siap memuntahkan emosi yang dipendamnya selama ini. “Benar Nak. Ibu Amina sampai sakit – sakitan memikirkan Amina. Kami juga rela menjual tanah untuk mencari Amina.
Terakhir Diperbarui : 2022-08-31 Baca selengkapnya