Bab 2118082022Amina mengambil pemberian Sri, Dia menunduk saat perempuan tua itu menatapnya lama. “Jagalah dirimu dan Ayang baik-baik.” Sri memegang jemari Amina. Kemudian ia memanggil Ayang.“Ayang, Nenek pergi dulu ya. Jangan nakal, kamu harus nurut sama perkataan ibumu.”“Iya Nek.” Ayang mencium tangan Sri.Amina memandang punggung Sri bersama desiran aneh yang menjalar di hati. Sikap wanita tua itu agak lain. Dia sepertinya enggan meninggalkan dirinya dan Ayang, lalu tiba-tiba menasehati dan meminta maaf kepadanya tanpa sebab. Padahal sebelumnya ia irit bicara dan cepat-cepat pergi.Mendadak hatinya keruh tanpa sebab. Selama ini kehadiran Sri, sedikit menghibur kerinduaan kepada ibunya.Namun, secara eksplisit Amina tidak dapat menjelaskan seperti apakah hubungannya dengan Sri.“Ada apakah ini.” Amina sibuk menjernihkan kabut dan perasaan tak enak yang menyelimuti dirinya. “Ibu, apa yang Nenek Sri berikan tadi?” Ayang menyentuh lengan Amina yang masih tegak berdiri.“Ibu belum
Last Updated : 2024-10-29 Read more