Sudah tiga puluh menit lamanya William dan Romana duduk di sofa berwarna abu-abu itu sembari menonton sebuah acara televisi. Namun, apa yang mereka tunggu tak kunjung terjadi. Ya, mereka menginginkan Gamma segera keluar dari kamar dan menemui mereka. Ah, tapi ya sudahlah, mereka memaklumi bahwa apa yang sedang dilakukan Gamma demi menjaga keharmonisan rumah tangga mereka.“Astaga, kuat sekali kakakku itu, Bu? Sudah tiga puluh menit kita menunggu tapi dia tak kunjung keluar juga! Main berapa ronde, sih, dia?” gerutu William seraya memeriksa arloji hitam yang melingkar di tangan kanannya. Detik itu juga gerutuan sang putra bungsu membuat tawa Romana pecah seketika.“Astaga, Nak. Kau ini, jangan seperti itu. Biarkan saja. Namanya juga pasangan suami istri, sudah sewajarnya bila mereka ingin melakukannya. Jika kau menikah besuk pasti begitu juga, makanya cari pasangan, Will. Supaya kau bisa seperti kakakmu!” Sindir wanita paruh baya itu.Bukan tanpa alasan sang ibu mentakan begitu. Sampai
Read more