"Saya rasa kamu lebih cantik," ucap Nathan tanpa sadar. Kalimat yang sederhana, namun sudah berhasil membuat kedua belah pipi Reanna merona. Gadis itu bergerak canggung, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan gerakan kikuk. Sungguh, dirayu oleh duda tampan beranak satu di depannya ini begitu berefek besar padanya, apalagi di tempat umum begini. Restoran tempat mereka makan sedang ramai-ramainya."A-anda ini suka sekali bercanda," ucapnya."Karena saya suka melihat wajahmu memerah seperti itu," balas pria itu dengan ringan, dengan kekehan di akhir katanya.Sedangkan gadis kecil yang berada di antara mereka hanya menatap polos antara Sang ayah dan Reanna secara bergantian. Ia tidak mengerti apa yang kedua orang dewasa itu bicarakan.Reanna terdengar berdeham sebentar, mencoba mencairkan kegugupan. Setelahnya, dengan wajah yang masih memerah, gadis itu kembali mendekatkan satu suapan bubur itu pada bibir mungil Kia. Ia berusaha mengalihkan pikiran. Namun, balita itu justru meno
Read more