Home / Romansa / Pembalasan Istri Kumal / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pembalasan Istri Kumal: Chapter 191 - Chapter 200

296 Chapters

Kejutan dari Sri

Sri tiba di depan rumah Fandi, rumah megah yang dia tau bukanlah milik lelaki menyebalkan itu. dengan wajah marah dan kesal, Sri melihat orangnya keluar dan berjalan mendekati oagar besi yang menjulang tinggi. Dia sempat melihat perdebatan di sana, membuat dirinya kesal dan memutuskan keluar dari dalam mobil."Ada apa?"Anak buahny memberi hormat, beberaoa orang di dalam rumah ity mendekat ke dekat pagar dan segers menggenali Sri sebagai pewaris tunggal Hwang Grup."Nyonya Mei?" Seorang lelaki dengan jas rapi mendekati gerbang dsn memberi hormat."Kenapa nyonya ada di sini?"Aku? tentu saja karena urusan yng tak bisa kuntinggalkan. Ada apa?""Nyonya ingin menemui seseorang?""Ya, Fandi." Ucap Sri tak bisa lagi berbasa-basi.Lelaki itu mengangkat alisnya. " Anda ingin menemui Fandi?""Ya, bukankah dia tuanmu, katakan padanya aku datang!Lelaki itu lalu meminta satu orang membukakan pintu untuk Sri.Sri berjalan masuk ke dalam pelataran, di ikuti Arman dan beberapa orangnya."Tapi kenap
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Terhina Lagi

Kila menatap marah pada Fandi yang hanya duduk dalam diam di lantai kamar, bersandar pada dinding lelaki itu mencengkeram erat rambutnya sendiri. Setelah Sri pergi, Kila merasa dirinya benar-benar murah sekarang, bahkan di hadapan mantan istri lelaki yang dia puja, dirinya masih tak mendapat tempat dan penggakuan."Katakan mas, apakah aku benar masih ada di hatimu?" Kila mendekat dan tertunduk menatap tajam ke arah Fandi.Lelaki itu hanya menatapnya sebentar, bibirnya bahkan terkatup enggan menjawab tanya Kila padanya, sebentar kemudian dia kembali membuang pandangan ke arah lain."Kenapa kau hanya diam mas Fandi, katakan padaku sekarang, seberapa penting aku dalam hidupmu?" Kila meninggikan suaranya, rasa kecewa dan marah kini tertumpuk jadi satu, membut hatinya teriris perih menahan hinaan lelaki di depannya itu.Dia menahan netra yang memanas, mencoba tak menangisi sikap yang dia terima."Jadi kau hanya bisa diam?" Dia masih bicara sendiri, tangannya mencengkeram erat ujung dres ka
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

Bertemu Fani

Fani membawa uang dan perhiasan lalu bersembunyi di dalam sebuah kamar hotel selama beberapa hari. Sambil menunggu situasi aman, dirinya terus menyembunyikan wajahnya di manapun."Halo? aku sudah siap, tunggu saja aku di luar!" Ucapnya nampak menghubungi seseorang. Dia lalu membereskan barang-barangnya masuk ke dalam koper yang tak terlalu besar, di sana jugalah tersimpan seluruh uang dan perhiasan yang di ambilnya dari kamar Fandi.Fani berjalan keluar kamar,, menarik dengan santai kopernya ke arah lif, dirinya menunggu lif terbuka dan saat lif terbuka tubuhnya mematung."Fani? rupanya di sini kamu bersembunyi?" Kila membuka kaca mata hitamnya.Dia mencari tempat untuk menenangkan diri namun justeru bertemu dengan Fani yang sejak kemarin di cari oleh sang kakak.Melihat Kila di depannya, Fani mencengkeram erat koper di sisi kanan tubuhnya, lalu dirinya. mundur perlahan dan bersiap untuk pergi menjauh."Tunggu Fani!" Kila berteriak tepat saat Fani membalikkan tubuhnya menjauh."Dengar,
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Rencana Fani dan Kila

"Aku masih tak percaya ini nyata Kila!" Fani masih duduk.dinatas ranjang, kepalanya twrasa berdenyut setelah ia mencoba Istirahat sejenak.Kila tak memberi jawaban, dia hanya mengambil ponsel di dalam tas dan mulai membuka foto pemakaman Haryati lagi."Lihat, apakah aku ada waktu membuat semua gambar itu?" Kila memberikan ponselnya pada Fani.Wanita itu terdiam tak dapat lagia membantah ucapan Kila, di dalam layar bahkan nampak jelas terlihat wajah ibunya berbalut kafan."Ibu, bagaimana bisa benturan itu membunuh ibu?" Fani terus bergumam sendiri, ingin rasanya menolak kenyataan, namun bukti yang di bawa Kila tak dapat lagi membuatnya merasa di bohongi."Antarkan aku ke makam ibu Kila." Fani menarik tangan calon kakak ipar nya itu."Nanti akan aku antar, kita tungu semua aman dulu." Ucap Kila, dia tak mau keluar dari hotel tempatnya tinggal sebab di situ dirinya juga sedang bersembunyi."Kenapa kau tak mau antar aku ke makam ibuku?""Aku tak bisa Fani, tidak sekarang!""Kenapa?""Di lu
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

Menjengguk

Sri pulang setelah bertemu Fandi, dia hanya memberi peringatan sebelum benar-benar dia merebut kembali semua hart milik Yuan. Sebelum kembali ke rumah, wanita itu sempat mampir melihat bagaimana keadaan Aini. Wanita itu masih murung di dalam kamarnya, beberapa kali berteriak histeris namun kembali tenang saat di beri obat."Apakah dia baik?" Sri bertanya pada seorang dokter yang sedang berjaga."Dia baik, beberapa kali dirinya merespon saat di ajak bivmcata, namun terkadang tak bisa mengendalikan diri."Sri menatap kembali ke arah kaca, Aini hanya diam terduduk melihat ke luar jendela.Sri memutuska masuk dan berdiri di depan Aini."Minggir!" Ucap Aini pelan, dia kembali mencari celah di mana matanya bisa bebas melihat ke arah lain.Sri mencoba duduk di dekat Aini, memperhatikan juga apa di lihat wanita di sampingnya "Aku akan keluar. Ucapnya kemudian menatap ke arah Sri lagi."Kemana?""Pergi dengan anak-anakku dan membuat perhitungan"."Bagaimana dengan hartamu, dirimu dan Iyan."A
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

Asal usul Mutia

Di rumahnya yang megah, Sri duduk sendirian. Satria baru saja keluar untuk praktek di rumah sakitnya dan setelah sang suami pergi, ada kehampaan semakin jelas dia rasa."Mama merindukanmu sayang." Sri menaburkan bunga di atas pusara sang putri, kesepian menjadi temannya sekarang dan belum ada obat yang bisa membuat dirinya kembali merasakan hidup."Jangan khawatir La, mereka sedang mendapat balasan dari apa yang mereka lakukan." Ucap Sri puas, dia tak merelakan mereka semua bahagia setelah apa yang terjadi pada Lala.Sri lalu berdiri dan memandang kastil rumahnya yang megah. Tuan Lee memberikan segalanya padanya, namun segalanya sekarang menjadi tak berarti lagi setelah kepergian sang putri."Dulu aku selalu merasa kaya dan terhormat adalah tahta tertinggi manusia, namun sekarang aku merindukan hidupku yang tenang." Ucapnya dalam hati, ia menghela napas seakan sesak menjalar dalam dadanya."Man, siapkan mobil." Ucapnya setelah merasa rindunya tak akan pernah hilang meski memeluk nisa
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

Sekolah untuk Mutia

Sri sampai di rumah yang di tinggali Mutia, gadis itu sedang duduk sendiri di taman belakang dan tak menyadari kedatangan Sri. Diam-diam Sri melihat Mutia sibuk menggambar, seperti Lala Mutia juga punya kesenangan yang sama, namun selama bersama Aini gadis itu tak pernah mendapat dukungan atas hobynya itu.Mutia menggambar sebuah keluarga, ada dua orang dewasa dan dua gadis cilik dengan warna pelangi mengitarinya."Assalamualaikum." Sri berkata dengan lembut."Waalaikumsalam." Mutia menjawab dan menatap Sri dengan senyum yang hangat."Sibuk sekali, sedang apa?" Tanya Sri matanya lekat menatap kertas yang kini sudah di penuhi coretan gambar yang cantik."Menggambar, Mutia kangen bisa gambar begini, jelek ya tante?"Sri menggeleng dengan cepat, wanita itu lalu duduk dan mengambil hasil gambar gadis cilik itu."Ini bagus, cantik sekali.""Tapi tidak sebagus gambar Lala, Lala nisa melukis wajah orang dengan jelas dan hidup, ini cuma gambar kartun saja."Sri kembali tersenyum, di usapnya r
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

Percakapan kecil

Suara Mutia seolah membawa ingatannya kembali, Sri menyeka air mata yang basah di pipi."Maaf sayang, tante belum cerita ya. jadi Mutia dan Mesya sekolah di rumhas saja ya, kalaupun harus keluar itu denga persetujuan papa Iyan dan tante."Mutia hanya diam mendengar, meski ia masih merasa ingin juga bisa keluar dan melihat sekitar."Jadi papa juga sudah tau?"Sri menganggukkan kepala dengan cepat. "Sampai kita siap sayang, baru Mutia bisa keluar lagi untuk sekolah seperti biasa.' Ucap Sri diikuti anggukkan Mutia yang seperti enggan."Jadi sekarang Mutia harus sekolah di rumah?" Sri mengangguk dengan pelan, mengenggam tangan kecil gadis itu, dia berharap Mutia bisa mengerti."Dengar sayang, tante pernah kehilangan Lala, dan tante tidak mau ada yang menyakiti Mutia dan Mesya seperti apa yang terjadi pada Lala."Mutia mengangguk pelan dan berusaha mengerti apa yang sudah terjadi pada ibu dari sahabatnya itu.Sri tersenyum melihat Mutia tak menolak keinginannya, dia masih takut melepaskan
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Fandi ketakutan

Fandi melihat ke arah luar jendela, dia tau banyak orang Sri masih menunggunya di luar, menunggu dirinya meninggalkan rumah megah Yuan."Kenapa aku harus pergi, dari semua orang Yuan, akulah yang belakangan memberinya banyak uang" Ucapny kesal dan merasa dirinya tak pantas di perlakukan seperti ini."Kapan kau siap?" Arman masuk tanpa mengetuk pintu, memastikan Fandi keluar rumah ini adalh tujuannya datang."Apa kalian punya hak mengambil tempat ini?" Fandi bertanya, tiba-tiba saja pikiran itu terselip dalam kepalanya."Dan apa dirimu juga punya hak atas rumah ini?" Arman Bertanya dengan nada dingin."Jangan balik pertanyaanku! Jawab saja apa kau punya hak atas rumah ini? " Ucap Fandi kesal, dia ingin mendapatkan alasan agar tetap berada di rumah ini.Arman tertawa, lelaki bertubuh tegap itu lalu duduk di sofa kamar utama, seolah dirinya adalah tuan besar, Arman menatap Fandi dengan remeh."Kau kira aku datang hanya karena perintah nyonya Mei, lalu kau anggap aku tak memiliki appaun s
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

Pertemuan

Tuan Cien pergi menjemput Yuan, saat itu hari sudah malam dan Tuan Cien membiarkan tubuh Yuan keluar dari dalam mobil yang menggantarnya. Tangan dan matanya terikat kuat, hingga dia harus fi papah untuk mengetahui temoatbdia berada sekarang."Lepaskan!" Yuan berusaha melepaskan diri, namun sejak tadi dia tak juga bisa menemukan buan siapa ituCien tetap diam melihat sikap tak tenang Yuan, dia lalu membuka pintu mobil dan mrm awa paksa tubuh Yuan masuk dalam."Apa yang kalian lakukan!" Teriaknya tak bisa menahan diri untuk tak terlihat khawatir.Mereka semua masih diam dan tak menjawab pertanyaan Yuan yang penuh kekhawatiran. Hingga mobil milik tuan Cien berjalan meninggalkan rumah tempat Yuan di sekap"Diamlah!"Suara Cien mulai bisa di kenali Yuan. "Tuan, apakah anda tuan Cien?" Tuan bertanya dan berusaha menebak siapa yang ada di depannya sekarangPertemuan tak terduga itu akhirnya datangMobil Cien berhenti di salah satu rumah sakit besar dan mereka menemui Agnes yang saat itu seda
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status