Home / Romansa / Pembalasan Istri Kumal / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Pembalasan Istri Kumal: Chapter 171 - Chapter 180

296 Chapters

Terkejut

Mata berkerut wanita itu terbuka, seolah dia sedang mendengarkan sesuatu yang salah dia dengar."Lala? cucuku Lala? dia sudah meninggal bagaimana bisa afa pemakaman lagi untuknya?" Haryati terlihat binggung namun tetap berpikir semua itu benar."Apa yang terjadi ini?" Tanya Haryati lagi dan semua pengawal itu terdiam."Tunggu, aku akan ikut!" Ucapnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah, tak memberi celah pada siapapun untuk bertanya. "Ada apa bu?" Fani mendekat saat melihat ibunya dalam kekalutan."Diam saja kamu!" Ucap Haryati lagi dan berbegas masuk menganti bajunya.Sementara Fani yang penasaran bergegas ke depan dan mellihat dua kelompok sedang beradu pandang dalam diam, seolah mereka akan saling serang kapanpun."Ada apa ini?" Tanya Fani pada siapapun yang ada di ada di sana namun hampir semua diam tak menjawab."Katakan sesuatu, apa kalian bisu!" Ucapnya lagi, menunggu jawaban yang tak juga dia dapat.Fani lalu berjalan kembali masuk ke dalam rumah, melihat ibunya sudah datang k
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

cerita mutia

Setelah pemakaman, Sri kembali ke kamar nya, Mutia masuk bersama Raya dan duduk di sisi ranjang. Sri mencoba tersenyum, bagaimanapun Mutia pasti juga merasa sedih dengan meninggalnya Lala."Sudah makan?" Sri bertanya hanya sebatas itu."Ya, sudah. Tante baik-baik saja?" Mutis bertanya lagi, ia tak ingin Sri bersedih seperti saat pemakaman."Tante baik, kenapa Mutia tanya begitu?"Gadis itu terdiam dan menundukkan kepala, dirinya merasa bertanghung jawab atas apa yng sudah menimpa Lala."Ada apa sayang?" Raya bertanya pada Mutia, membelai lembut rambut gadis itu dan menatap kegelisahan di matanya yang kecil."Apa Lala sakit karena di culik itu?"Sri dan Raya berpandangan, Satria kemudian mendekat dan memperhantika tangan Lala gemetar."Ada apa sayang? katakan Mutia, ada apa?" Satria berusaha menenangkn Mutia."Semua yang terjadi itu karena Mama!" Bisiknya dalam diam, dia lalu kembali menundukkan kepala."Kenapa Mutia bilang begitu?"Mutia mengingat dengan jelas bagaimana mamanya merenc
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

untuk Aink sayang

Setelah selesai menghubungi, Fani merasa lega gaunnya tak terlihat, segera dia membuka gaun itu dan mengganti bajunya dengan yang lain. Setelahnya Fani melipat rapi gaun mahal itu dan menyimpannya di lemari."Setelah ini aku akan kembali ke kamar mas Fandi dan mengambil bajuku. Hah, lagi pula kenapa aku harus menghububginya berkali-kali, seperti ada yang penting saja." Ucapnya sembari terdiam sebentar,."Astaga Fani, kenapa kamu luoa soal ibuk!" Ucapnya dengan bodoh, memukul kepalanya berkali-kali.Segera dia menghubungi lagi Fandi dan berharap lelaki itu segera mengangkatnya."Ada apa?" Tanya Fandi tak suka saat dirinya di hubungi sang adik."Aku lupa mas, aku memabg menghubungimu.""Kenapa?""Ibu mas.""Ada apa dengan ibu?""Ibu di jemput orang yang tidak di kenal."Mata Fandi membulat "Apa maksudnya di jemput orang tak di kenal?""Aku nggak tau mas, tiba-tiba ada oraang datang den membawa ibu pergi.""Kau tak tanya siapa?""Aku tanya tapi mereka diam saja, mas pulang saja dan cari
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

Ke G_eran

Lala yang masih kecil hanya bisa menatap dengan tanya."Ya kan ayah kerja nek, jadi ayah yang kasih mama.""Ya makanya jangan bikim susah juga kamu, mamamu itu nggak bisa cari uang sendiri, masih harus urus kamu si tukang jajan!"Haryati menangis kembali, ingatan itu seolah baru kemarin terjadi."Ibu bilang Lala tukang jajan, padahal dia belum tentu minta ibu sebulan sekali"Ibu tau, sejak saat itu Lala tak lagi mau memibt jajan pada ibu, baginy lebih baik tak jajan dari pada mendengarkan mamany di hina!" Ucap Sri dengan gemetat, dia masih ingat betul bagaimana mulut jahat mantan mertuanya itu terus menyakiti sang cucu."Ibu tak pernah bermaksud begitu Sri.""Tapi itu yang ibu lakukan!" Tuan Lee ikut bicara, sejal mendengar kisah Lala tangannya terus mengepal menahan amarah.Haryati menatap tak suka ke arah tuan Lee." Kamu itu siapa? apa urusannya denganmu!" Ucap Haryati kesal."Aku juga kakek Lala, orang yang bahkan tak pernah meninggalkan anak itu!""Kakek?""Ya bu, Beliau bapak ang
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Tamu tak terduga

Ponsel di seberang memutus panggilan, Fandi berdecak kesal dan meletakkan ponselnya di atas meja."Berkabung, siapa yang meninggal?" Fandi bertanya sendiri."Mungkinkah lelaki tua yang kaya itu meninggal? wah beruntung sekali aku jika itu terjadi, aku bisa kembali dengan Sri segera." Ucap Fandi dengan senyum tersipu malu.Fandi lalu duduk santai di lobi hotel, memesan kopi panas untuk menemaninya duduk, membayangkan kehidupan menyenangkan dengan Sri dan setatusnya sebagai suami pewaris tunggal seperti Sri pasti membuatnya merasa sangat berwibawa."Aku pasti sangat setia Sri, tak akan ada wanita lain lagi dalam hidupku." Ucapnya percaya diri sembari menikmati kopi sedap dalam cangkir kecil."Fandi?"Tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya, Fandi menoleh dan melihat empat lelaki sedang duduk di sofa tak jauh dari tempatnya." Ya, saya Fandi." Alisnya terangkat memperhatikan empat lelaki itu.Mereka tersenyum lalu berjalan mendekat dan duduk satu meja dengan Fandi."Bagaimana liburanm
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Pengacara keluarga

Tiba-tuba lampu lalu lintas sudH berwarna hijau, Aini mendapat klakson daris beberapa mobil di belakangnya, dia membuka jendela dengan kesal."Brensek! sabar bisa tidak!" Ucapnya dengan nada marah, bahkan rambutnya tak terikat dengan baik.Aini lalu menjalankan kembali mobilnya, pikirnnya benar-benar kacau hingg tak menyadari mobil ini sudah mulai kehabisan bensin."Apa yang terjadi?" Tanya Aini saat mobilnya perlahan berhenti berjalan dan kini benar-benar berhenti berjalan."Sial, kenapa lagi mobil ini!" Ucapnya kesal dan keluar dari mobil dengan emosi yang meledak-ledak. Beberapa kali dirinya memukul-mukul atap mobil dan terus mengumpat tanpa henti."Kenapa saat seperti ini ini mobil malah buat masalah!" Ucapnya kesal, membuat dirinya berdiri di siai jalan dan berusaha menghubungi orang yang dia kenal.Aini bahkan tak menyadri dirinya keluar hanya memakai baju tidur dengan wajah kusam dan rambut tergerai tak rapi. Beberspa orang yang ingin membantunya mengurungkan niat melihat bagai
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Pelarian dan masa Lalu Aini

"Wanita sialan!" Teriak Aini kesal, dia berusaha meredam amarahnya namun kembali di buat kecewa dengan sikap A yang sesuka hati.Aini berusaha menghubungi orang Yuan, namun mereka tak juga mau m mengangkat teleponnya."Sialan! Semua ini karena kamu Sri! hidupku hancur juga pasti karena mu!" Ucapnya kesal, dia berpikir jika kedatangan Alex adalah rencana Sri dan Satria.Aini mengingat betul bagaimana dirinya berusaha mendapatkan posisinya sekarang, bahkan menyisihkan wanita yangpernah ada di hati Arka dulu, dia tak akan membiarkan tempatnya hancur berantakan."Ark!"yaAini membanting vas bunga di meja merasakan kekesalan yang besar karena kalah dari mereka yang membuatnya kesulitan, dirinya tak pernah mau merasa di hina apa lagi kehilangan semua yang dia inginkan dan impikan."Kenapa kalian membawa pergi anakku! kenapa!" Teriaknya terus tanpa terkendali.tubuh penuh amarah itu ambruk di atas sofa, Aini menangis tergugu Sekarang, dia tau sir ga begitu hina hingga bahkan semua orang menga
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Kacau

Ponsel di seberang memutus panggilan, Fandi berdecak kesal dan meletakkan ponselnya di atas meja."Berkabung, siapa yang meninggal?" Fandi bertanya sendiri."Mungkinkah lelaki tua yang kaya itu meninggal? wah beruntung sekali aku jika itu terjadi, aku bisa kembali dengan Sri segera." Ucap Fandi dengan senyum tersipu malu.Fandi lalu duduk santai di lobi hotel, memesan kopi panas untuk menemaninya duduk, membayangkan kehidupan menyenangkan dengan Sri dan setatusnya sebagai suami pewaris tunggal seperti Sri pasti membuatnya merasa sangat berwibawa."Aku pasti sangat setia Sri, tak akan ada wanita lain lagi dalam hidupku." Ucapnya percaya diri sembari menikmati kopi sedap dalam cangkir kecil."Fandi?"Tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya, Fandi menoleh dan melihat empat lelaki sedang duduk di sofa tak jauh dari tempatnya." Ya, saya Fandi." Alisnya terangkat memperhatikan empat lelaki itu.Mereka tersenyum lalu berjalan mendekat dan duduk satu meja dengan Fandi."Bagaimana liburanm
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Matahari hitam

Menengar kematian Lala pasukan matahari hitam secara terang terangan meminta maaf pada tuan Lee atas kebodohan dan kecerobohan anak buahnya pada keluarga tuan Lee, mendengar kematian Lala Cien bahkan langsung terbang ke Solo.Awalnnya mereka datang jauh-jauh dari negara di seberang pulau hanya untuk bertemu tuan Lee seorang. Cien Lung pemimpin utama matahari hitam merasa bersalah satas tingkah anak buahnya, namun mendengar akibat dari semua itu Cien memutuskan datang lagi nemenui tuan Lee.Dua mobil hitam memasuki pelataran rumah megah tuan Lee, para pria bersetelan jas dengan mata sipit keluar dari dalam mobil, Zui dan pasukannya sudah berdiri di pelataran dan menyambut mereka. Rumah megah Tuan Lee kini nampak mencekam, dua kelompok besar di asia tenggara kembali berkumpul dalam satu tempat."Apa kabar Tuan Lee" tuan Cien dengan ramah menyapa lebih dulu, dirinya merasa tak enak hati akan apa yang sudah terjadi."Aku baik-baik saja, bagaimana penerbanganmu?" Tuan Lee mengusap lembut le
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Pelarian dari hotel

Sementara Fandi dengan perasaan tak menentu memutuskan pulang ke Solo, dia tak ingin mendapat masalah dengan bertemu lelaki seperti tuan Cien. Bergegas dia berjalan ke kamar dan melihat Kila tertidur dengan baju terbuka."Ada apa Sayang?" Kila bertanya dengan cemas, melihat Fandi membuka lemari baju dan mengemasi barangnya."Ayo pulang sekarang." Ucapnya kesal terus di tanya namun Kila masih tak memahami situasi yang ada."Kenapa mendadak pulang?""Ya karena kita memang harus pulang Kila!" Ucap Fandi kesal. "Bantu aku berbenah dan jangan banyak tanya!" Ucapnya lagi lalu melanjutkan lagi menata pakaiannya.Dengan kesal Kila medekat, menarik kopernya juga ke depan lemari dan ikut memasukkan barang-barangnya."Padahal kita baru berapa hari di sini!" Ucapnya ketus."Kalau kau mau di sini terus, silahlan! aku mau pulang!" Ucap Fandi lagi dengan nada tinggi, dia benci sekali saat Kila merajuk tanpa alasan.Fandi menatap Kila dengan wajah tak suka."Harus nya kau malu bilang begitu, aku sudah
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status