“Kamu nggak capek tiap pulang kerja ke sini terus?” tanya wanita itu saat Rehan duduk di sampingnya.“Justru karena aku capek, jadi aku ke sini. Kamu itu udah jadi obat penawar rasa sakitku,” katanya dengan tatapan nakal.Olivia merasa tersanjung mendengarnya, tetapi dia tidak benar-benar bisa merasa bahagia saat ini. Pernyataan Rehan tentang ajakan menikah, itu tidak berselang lama setelah lelaki itu mengatakan akan bercerai dengan Amora.“Gimana harimu? Apa ada keluhan? Dokter bilang apa?”Dia menggelengkan kepala pelan. “Nggak ada, kok. Sekarang aku jauh lebih baik … karenamu.” Dia sendiri merasa muak dengan apa yang barusan dia lakukan.Teringat pertemuannya dengan Amora, kata-kata temannya itu masih membekas dalam hati. Mungkin memang benar bahwa dirinya ini sangat egois.“Tapi, yang aku lihat malah berbeda.” Rehan menelisik wajah wanita tercintanya. “Apa terjadi sesuatu?”“Nggak, Rehan. Aku beneran baik-baik aja.” Olivia memaksakan senyum di wajahnya yang pucat.Rehan menghela n
Last Updated : 2022-09-13 Read more