Wanita paruh baya tersebut menghampiri Amora yang wajahnya sudah memucat.Amora bukan merasa gentar, tetapi rasa sakit di perutnya semakin lama semakin sakit.Ada yang tidak beres di sini. Dia tidak menjawab, bahkan saat tatapan tajam Sofia menjurus padanya.“Kenapa diam aja, hah?!” Merasa geram, Sofia mengangkat tangannya, seakan hendak memukul sang menantu. Namun Rehan tiba-tiba menahan rangannya.“Lepas, Rehan! Ibu mau kasih wanita nggak tahu diri ini pelajaran setimpal!”“Bu, tenang dulu!” Rehan beralih menghadang ibunya, berdiri di antara Sofia dan Amora, seakan-akan dia adalah tameng perlindungan istrinya.“Apa-apaan kamu ini?! Sekarang kamu membela istrimu?!”“Ya, dia istriku!” serunya menjawab dengan lantang.Semua orang yang berada di ruangan itu tampak terkejut, terutama Amora.Dia merasa heran sekaligus terkejut dengan sikap Rehan yang mendadak berpihak padanya.“Karena itulah biarkan aku yang mengurusnya, Bu. Ibu nggak perlu ikut campur.”Masih dilanda keterkejutan, Sofia
Terakhir Diperbarui : 2022-09-03 Baca selengkapnya