/ Pendekar / Mimpi Buruk Dunia Persilatan / 챕터 131 - 챕터 140

Mimpi Buruk Dunia Persilatan의 모든 챕터: 챕터 131 - 챕터 140

491 챕터

Dz 3. Mencuri bahan makanan

Dz 3. Mencuri bahan makananBersama matahari pagi Yue Fei berdiri melihat air hujan, perlahan air hujan mulai redup, pelangi terlihat membuat langit begitu indah. Yue Fei keluar rumah berteriak melihat indahnya pelangi, semua orang yang masih tidur tersentak kaget, mereka menoleh dari jendela lalu melempari peralatan rumah, dengan cepat Yue Fei menghindari semua serangan."Bisakah kamu tidak berisik!" "Maaf, tapi pelangi itu indah sekali!""Kalau tidur memiliki kemampuan tidak usah melihat pelangi itu!""Memangnya kenapa, siapa yang melarang?""Orang-orang bajingan yang selama ini memberikan siksaan kepada semua orang!""Apakah dia Raja!""Tidak!""Kalau begitu… aku mau jadi Raja!" teriak Yue Fei berjalan kehalaman sekte."Dasar gila!""Aku mau jadi Raja!" Hou Jin menghentikan langkah Yue Fei "Tuan muda, kamu ingin jadi Raja? Haha…!""Tentu saja, bagaimana caranya?""Entah apa yang ada di pikiranmu, untuk jadi Raja kamu harus menaklukkan sekte-sekte di seluruh penjuru benua ini!" "
더 보기

Dz 4. Kebingungan Yue Fei

Dz 4. Kebingungan Yue FeiSetelah mendapatkan banyak bahan makanan, Hou Jin dan Yue Fei membagikan makanan ke semua penduduk yang sedang kelaparan, semua orang terlihat senang setelah mendapatkan makanan, kurangnya sumberdaya membuat banyak penduduk menderita. Dua sosok berjalan menuju sekte sungai darah, canda tawa menghiasi perjalanan, sampai sekarang Yue Fei tidak mengetahui siapa nama aslinya."Anak muda, kamu tidak perlu mengingat masa lalu... karena masa lalu hanya sebuah kenangan!" "Hou Jin, apakah kamu tidak memang tidak mengenalku?""Sejak kapan kita bertemu, aku tidak tahu!""Aku juga bertanya kepada semua penduduk, tapi mereka tidak tahu!""Haha...!""Hou Jin, apakah kamu pernah melihat pohon dengan buah merah!""Pohon apa itu?" "Aku juga lupa pohon apa itu!""Nanti, kalau kita bertemu pohon itu... aku pasti akan memberitahu!""Oke!" Dua sosok memasuki gerbang sekte, Yue Fei berjalan menuju rumah, sedangkan Hou Jin berjalan menuju ruang tetua pertama, setelah berada di
더 보기

Dz 5. Misteri Dunia Persilatan

Dz 5. Misteri Dunia PersilatanSemua tetua berkumpul di aula utama, mereka ingin membantu Yue Fei mengingat masalalu, Tetua pertama menceritakan kejadian 100 tahun terakhir, namun Yue Fei tidak pernah mendengarnya, semua tetua semakin kebingungan bagaimana cara untuk mengungkit masa lalu Yue Fei, di tengah kebingungan Yue Fei memperlihatkan simbol di pedang kayu, Jian Seng mengamati simbol yang terukir di pedang kayu."Simbol ini begitu rumit kalau di buat, hanya orang-orang tertentu yang bisa membuatnya…!" "Simbol ini mirip dengan cangkir kayu peninggalan leluhur!" ucap Tetua pertama.Padangan Jian Seng berubah serius "Hou Jin, cepat ambil cangkir kayu itu!" "Baik tetua!" Tidak butuh waktu lama, Hou Jin membawa sebuah peti, peti di buka memperlihatkan satu buah cangkir kayu. Tetua pertama mencocokkan simbol di cangkir lalu melihat simbol di pedang kayu."Tidak salah lagi… pedang kayu ini memiliki keterkaitan dengan cangkir milik leluhur!" ucap Tetua pertama.Hou Tian melihat ke ar
더 보기

Dz 6. Tiba di wilayah selatan (Kota angin sejuk)

Dz 6. Tiba di wilayah selatan (Kota angin sejuk)Hou Jin dan Yue Fei berada di hutan, mereka dalam persembunyian, dua sosok duduk di dalam gua sambil menyalakan api unggun, sedangkan di luar beberapa sosok berlalu lalang mencari keberadaan mereka. Hou Jin memikirkan cara agar bisa lari dari keadaan terjepit, ia tidak mungkin terus-menerus melakukan perlawanan."Yue Fei, mungkin sekte pendekar begitu marah setelah kita mengambil semua sumberdaya mereka!""Iya, aku berpikiran begitu… lalu apa yang perlu kita lakukan?""Kita tidak mungkin terus bersembunyi, cepat atau lambat kita akan ketahuan… ayo lari saja!""Em…!" Dua sosok berjalan keluar gua, namun setelah berada di luar 10 orang mengepung di depan gua, Hou Jin dan Yue Fei menarik pedang, sekarang dua sosok sudah benar-benar terkepung."Gawat… kita dikepung!""Hou Jin, bagaimana cara melawan mereka sebanyak ini?""Kalian berdua… berlututlah, kalian sudah tidak bisa lari… cepat katakan dimana sumberdaya yang kalian ambil!" "Sudah h
더 보기

Dz 7. Nenek misterius

Dz 7. Nenek misteriusDi penginapan semua orang menyaksikan Yue Fei yang baru saja tersiram makanan, ketegangan terjadi saat itu juga, Hou Jin mencoba menahan amarah agar tidak menimbulkan keributan, namun sebenarnya ia ingin sekali menghajarnya. Ren Long memberikan tendangan, Yue Fei terbaring di lantai sambil menahan rasa sakit. Yue Fei kembali berdiri "Kenapa kamu menendangku, apa salahku?" "Apa salahmu? Haha!" tawa Ren Long.Hou Jin menarik pedangnya lalu memenggal kepala Ren Long."Bajingan… aku tidak peduli siapa kamu, namun menyentuhnya harus mati!""Hou Jin!" ucap Yue Fei."Ayo pergi dari kota ini!" Dua sosok melesat pergi tanpa memperdulikan bisikan orang sekitar, beberapa menit kemudian semua orang dari keluarga Ren bermunculan dengan wajah penuh amarah."Gawat!""Tutup Gerbang!" teriak salah satu orang.Gerbang kota tertutup, Yue Fei dan Hou Jin terhenti lalu berbalik melihat ke arah semua anggota keluarga Ren. Hou Jin dan Yue Fei begitu panik saat gerbang kota tertutup,
더 보기

Dz 8. Kota wilayah sekte Pedang

Dz 8. Kota wilayah sekte PedangHou Jin dan Yue Fei sudah tiba di kota padang, dua sosok begitu bahagia melihat keindahan kota, hiasan bunga tersusun rapi di setiap bangunan, orang-orang banyak menjual pedang dari tingkat rendah sampai tingkat menengah, Hou Jin menghela nafas saat ia tidak memiliki banyak uang, sepanjang hidupnya belum pernah memiliki pedang tingkat tinggi."Hou Jin… itu-itu, pedang itu bagus sekali!""Harganya mahal, lagipula pedang kayu milikmu lebih menakutkan dari pedang itu!" "Ayolah, belikan aku sesuatu!""Yaya… ayo ikut aku ke penginapan… kita harus mengisi perut dan mencari informasi!""Baiklah…!" Tidak butuh waktu lama mereka sudah memasuki penginapan, Hou Jin memesankan makanan hangat, sambil menunggu makanan tiba, Yue Fei dan Hou Jin mendengar ocehan orang di sekitar?"Aku dengar kelompok misterius akan ikut hadir di acara lelang malam ini!""Iya aku dengar, mungkin setelah acara lelang ada korban berjatuhan!""Mereka tidak segan-segan untuk membunuh siap
더 보기

Dz 9. Bertemu calon istri

Dz 9. Bertemu calon istriAcara Lelang malam hari memperlihatkan banyak sosok kuat berdatangan, ketegangan terjadi tanpa ada yang berani berbuat masalah, kalau terjadi pertempuran kemungkinan kota tersebut akan hancur, pemilik penginapan mengantarkan sosok cantik bercadar hitam ke ruang VIP 1, di belakang dua sosok pria dan lima wanita. Hou Jin dan Yue Fei berjalan tanpa memperdulikan bisikan orang di sekitar, tidak butuh waktu lama mereka sudah duduk di kursi mewah, secara lelang langsung dimulai, semua orang mengalihkan perhatian ke arah pemilik rumah lelang."Hadirin sekalian… selamat datang di rumah lelang sekte pedang, malam ini akan ada benda-benda berharga yang mungkin membuat kalian ingin memilikinya… maka dari itu siapkan harta kekayaan kalian!" "Hoi…!" Penonton bersorak gembira."Benda pertama adalah Tombak Naga Surgawi… menurut cerita tombak ini adalah tombak terkuat dunia persilatan… tombak ini ada di peringkat ke 9 pusaka kuno pada dewa!"Semua penonton ternganga meliha
더 보기

Dz 10. Merindukan semua orang

Dz 10. Merindukan semua orangKota pedang terjadi keributan besar, Yue Fei kembali mengamuk semua orang, ia merasakan kekhawatiran saat pecahan lencana milik ayahnya ingin diambil, sekarang Yue Fei dan Hou Jin sudah berada di kediaman keluarga Dewi bulan, namun sekarang Dewi bulan tidak berada di tempat tersebut."Ibuku tidak ada, dia dalam keadaan kultivasi tertutup selama ratusan tahun…!""Lama sekali!""Tentu saja, itu dilakukan untuk bisa mendapatkan kekuatan besar!""Bagaimana caraku bisa mengingat masa lalu?" tanya Yue Fei."Aku akan meminta paman Qin, tunggu sebentar!" "Oke!" Putri Sahara melepaskan jubah hitam, saat itu juga gaun indah berwarna pelangi dengan bentuk tubuh seorang Dewi, Yue Fei dan Hou Jin menahan nafas melihat kecantikan pemimpin kelompok misterius. Disisi lain Putri Sahara sudah berada di kediaman Dewa Qin."Ada apa, sepertinya begitu penting!" ucap Dewa Qin menikmati makanan hangat."Lan Shi kembali, sekarang dia lupa ingatan… tolong bantu menggunakan form
더 보기

Dz 11. Mengatur Rencana

Dz 11. Mengatur RencanaKembalinya Lan Shi membuat semua orang bahagia, terutama Putri Sahara, canda tawa menghiasi kediaman Dewa Qin, empat sosok saling berbagi cerita satu sama lain, Hou Jin tidak menyangka kalau Yue Fei yang selama ini dia kenal, ternyata sosok pahlawan yang dinantikan semua orang."Suamiku… aku akan membuatkanmu makanan enak!""Boleh, buatlah lebih biar kita bisa makan bersama!" "Oke..!" Lan Shi melihat ke arah Hou Jin "Saudaraku, apakah kamu ingin menerobos… aku bisa membantumu… ini pil energi dan pil pemulihan!" "Wah… terima kasih!""Iya, apakah kamu membawa kecapi itu?" "Itu, apakah kamu yakin?""Tenang saja, aku tidak memainkan melodi itu!"Hou Jin memunculkan sebuah kecapi "Ini!" "Lan Shi, aku sudah lama tidak mendengar melodi hari-harimu… sepertinya malam ini adalah malam yang paling dinantikan!""Hehe..!"Lan Shi memainkan melodi indah, Hou Jin melepaskan tutup telinga, kedamaian dirasakan semua orang, bagaimanapun juga Lan Shi adalah seorang pemain mu
더 보기

Dz 12. Anichi (Phonix Emas)

Dz 12. Anichi (Phonix Emas)Semua orang berkumpul di halaman, Putri Sahara dan Paman Qin akan berangkat menuju wilayah barat. Kembalinya Lan Shi menjadi harapan terakhir semua orang, benua besar harus memiliki pemimpin agar tidak menjadi mimpi buruk sepanjang sejarah, sosok cantik berambut emas berjalan keluar rumah, Lan Shi dan Hou Jin mematung melihat rambut berwarna emas."Burung Phoenix, apakah itu kamu?"Sosok cantik berjubah putih berlari "Ayah… aku merindukanmu!" Hou Jin ternganga "A-ayah?" Lan Shi memeluk erat tubuh phoenix emas, ia tidak menyangka kalau perubahan phoenix selama ratusan tahun akan menjadi seperti wanita pada umumnya."Luar biasa, siapa namamu?""Aku tidak punya nama?""Bagaimana kalau aku beri nama Anichi!""Boleh!" Putri Sahara "Lan Shi, saat kamu tidak ada… dia terus marah-marah!""Sayang, jangan begitu… bagaimanapun juga dia sudah menjadi anakmu!""I-iya!"Semua orang mulai berangkat menuju wilayah barat, satu persatu orang melesat terbang dan sebagian m
더 보기
이전
1
...
1213141516
...
50
DMCA.com Protection Status