Dz 6. Tiba di wilayah selatan (Kota angin sejuk)Hou Jin dan Yue Fei berada di hutan, mereka dalam persembunyian, dua sosok duduk di dalam gua sambil menyalakan api unggun, sedangkan di luar beberapa sosok berlalu lalang mencari keberadaan mereka. Hou Jin memikirkan cara agar bisa lari dari keadaan terjepit, ia tidak mungkin terus-menerus melakukan perlawanan."Yue Fei, mungkin sekte pendekar begitu marah setelah kita mengambil semua sumberdaya mereka!""Iya, aku berpikiran begitu… lalu apa yang perlu kita lakukan?""Kita tidak mungkin terus bersembunyi, cepat atau lambat kita akan ketahuan… ayo lari saja!""Em…!" Dua sosok berjalan keluar gua, namun setelah berada di luar 10 orang mengepung di depan gua, Hou Jin dan Yue Fei menarik pedang, sekarang dua sosok sudah benar-benar terkepung."Gawat… kita dikepung!""Hou Jin, bagaimana cara melawan mereka sebanyak ini?""Kalian berdua… berlututlah, kalian sudah tidak bisa lari… cepat katakan dimana sumberdaya yang kalian ambil!" "Sudah h
Dz 7. Nenek misteriusDi penginapan semua orang menyaksikan Yue Fei yang baru saja tersiram makanan, ketegangan terjadi saat itu juga, Hou Jin mencoba menahan amarah agar tidak menimbulkan keributan, namun sebenarnya ia ingin sekali menghajarnya. Ren Long memberikan tendangan, Yue Fei terbaring di lantai sambil menahan rasa sakit. Yue Fei kembali berdiri "Kenapa kamu menendangku, apa salahku?" "Apa salahmu? Haha!" tawa Ren Long.Hou Jin menarik pedangnya lalu memenggal kepala Ren Long."Bajingan… aku tidak peduli siapa kamu, namun menyentuhnya harus mati!""Hou Jin!" ucap Yue Fei."Ayo pergi dari kota ini!" Dua sosok melesat pergi tanpa memperdulikan bisikan orang sekitar, beberapa menit kemudian semua orang dari keluarga Ren bermunculan dengan wajah penuh amarah."Gawat!""Tutup Gerbang!" teriak salah satu orang.Gerbang kota tertutup, Yue Fei dan Hou Jin terhenti lalu berbalik melihat ke arah semua anggota keluarga Ren. Hou Jin dan Yue Fei begitu panik saat gerbang kota tertutup,
Dz 8. Kota wilayah sekte PedangHou Jin dan Yue Fei sudah tiba di kota padang, dua sosok begitu bahagia melihat keindahan kota, hiasan bunga tersusun rapi di setiap bangunan, orang-orang banyak menjual pedang dari tingkat rendah sampai tingkat menengah, Hou Jin menghela nafas saat ia tidak memiliki banyak uang, sepanjang hidupnya belum pernah memiliki pedang tingkat tinggi."Hou Jin… itu-itu, pedang itu bagus sekali!""Harganya mahal, lagipula pedang kayu milikmu lebih menakutkan dari pedang itu!" "Ayolah, belikan aku sesuatu!""Yaya… ayo ikut aku ke penginapan… kita harus mengisi perut dan mencari informasi!""Baiklah…!" Tidak butuh waktu lama mereka sudah memasuki penginapan, Hou Jin memesankan makanan hangat, sambil menunggu makanan tiba, Yue Fei dan Hou Jin mendengar ocehan orang di sekitar?"Aku dengar kelompok misterius akan ikut hadir di acara lelang malam ini!""Iya aku dengar, mungkin setelah acara lelang ada korban berjatuhan!""Mereka tidak segan-segan untuk membunuh siap
Dz 9. Bertemu calon istriAcara Lelang malam hari memperlihatkan banyak sosok kuat berdatangan, ketegangan terjadi tanpa ada yang berani berbuat masalah, kalau terjadi pertempuran kemungkinan kota tersebut akan hancur, pemilik penginapan mengantarkan sosok cantik bercadar hitam ke ruang VIP 1, di belakang dua sosok pria dan lima wanita. Hou Jin dan Yue Fei berjalan tanpa memperdulikan bisikan orang di sekitar, tidak butuh waktu lama mereka sudah duduk di kursi mewah, secara lelang langsung dimulai, semua orang mengalihkan perhatian ke arah pemilik rumah lelang."Hadirin sekalian… selamat datang di rumah lelang sekte pedang, malam ini akan ada benda-benda berharga yang mungkin membuat kalian ingin memilikinya… maka dari itu siapkan harta kekayaan kalian!" "Hoi…!" Penonton bersorak gembira."Benda pertama adalah Tombak Naga Surgawi… menurut cerita tombak ini adalah tombak terkuat dunia persilatan… tombak ini ada di peringkat ke 9 pusaka kuno pada dewa!"Semua penonton ternganga meliha
Dz 10. Merindukan semua orangKota pedang terjadi keributan besar, Yue Fei kembali mengamuk semua orang, ia merasakan kekhawatiran saat pecahan lencana milik ayahnya ingin diambil, sekarang Yue Fei dan Hou Jin sudah berada di kediaman keluarga Dewi bulan, namun sekarang Dewi bulan tidak berada di tempat tersebut."Ibuku tidak ada, dia dalam keadaan kultivasi tertutup selama ratusan tahun…!""Lama sekali!""Tentu saja, itu dilakukan untuk bisa mendapatkan kekuatan besar!""Bagaimana caraku bisa mengingat masa lalu?" tanya Yue Fei."Aku akan meminta paman Qin, tunggu sebentar!" "Oke!" Putri Sahara melepaskan jubah hitam, saat itu juga gaun indah berwarna pelangi dengan bentuk tubuh seorang Dewi, Yue Fei dan Hou Jin menahan nafas melihat kecantikan pemimpin kelompok misterius. Disisi lain Putri Sahara sudah berada di kediaman Dewa Qin."Ada apa, sepertinya begitu penting!" ucap Dewa Qin menikmati makanan hangat."Lan Shi kembali, sekarang dia lupa ingatan… tolong bantu menggunakan form
Dz 11. Mengatur RencanaKembalinya Lan Shi membuat semua orang bahagia, terutama Putri Sahara, canda tawa menghiasi kediaman Dewa Qin, empat sosok saling berbagi cerita satu sama lain, Hou Jin tidak menyangka kalau Yue Fei yang selama ini dia kenal, ternyata sosok pahlawan yang dinantikan semua orang."Suamiku… aku akan membuatkanmu makanan enak!""Boleh, buatlah lebih biar kita bisa makan bersama!" "Oke..!" Lan Shi melihat ke arah Hou Jin "Saudaraku, apakah kamu ingin menerobos… aku bisa membantumu… ini pil energi dan pil pemulihan!" "Wah… terima kasih!""Iya, apakah kamu membawa kecapi itu?" "Itu, apakah kamu yakin?""Tenang saja, aku tidak memainkan melodi itu!"Hou Jin memunculkan sebuah kecapi "Ini!" "Lan Shi, aku sudah lama tidak mendengar melodi hari-harimu… sepertinya malam ini adalah malam yang paling dinantikan!""Hehe..!"Lan Shi memainkan melodi indah, Hou Jin melepaskan tutup telinga, kedamaian dirasakan semua orang, bagaimanapun juga Lan Shi adalah seorang pemain mu
Dz 12. Anichi (Phonix Emas)Semua orang berkumpul di halaman, Putri Sahara dan Paman Qin akan berangkat menuju wilayah barat. Kembalinya Lan Shi menjadi harapan terakhir semua orang, benua besar harus memiliki pemimpin agar tidak menjadi mimpi buruk sepanjang sejarah, sosok cantik berambut emas berjalan keluar rumah, Lan Shi dan Hou Jin mematung melihat rambut berwarna emas."Burung Phoenix, apakah itu kamu?"Sosok cantik berjubah putih berlari "Ayah… aku merindukanmu!" Hou Jin ternganga "A-ayah?" Lan Shi memeluk erat tubuh phoenix emas, ia tidak menyangka kalau perubahan phoenix selama ratusan tahun akan menjadi seperti wanita pada umumnya."Luar biasa, siapa namamu?""Aku tidak punya nama?""Bagaimana kalau aku beri nama Anichi!""Boleh!" Putri Sahara "Lan Shi, saat kamu tidak ada… dia terus marah-marah!""Sayang, jangan begitu… bagaimanapun juga dia sudah menjadi anakmu!""I-iya!"Semua orang mulai berangkat menuju wilayah barat, satu persatu orang melesat terbang dan sebagian m
Dz 13. Cemburu ButaRombongan putri Sahara sudah tiba di sekte sungai darah, semua musuh dari sekte pendekar berhasil dipukul mundur, di tengah keributan Lan Shi melihat putri Venesa bersama laki-laki lain, jiwanya langsung terguncang hebat dengan perasaan terpuruk, kecemburuan buta membuat sosok Lan Shi menahan kesedihan dan berusaha tersenyum di aula pertemuan."Apa yang membuatmu yakin ingin mendirikan Aliansi?' tanya Putri Venesa.Lan Shi memunculkan tumpukan emas dan bahan obat, setelah itu memunculkan banyak kitab Alkemis, semua orang di buat tersedak makanan melihat harta karun keluar dari cincin penyimpanan."Semua sumberdaya aku jamin, dan untuk keuangan beserta bahan obat aku siapkan!" "Hou Jin, siapa sebenarnya Yue Fei?" bisik Jian Seng."Tetua, tenang saja… suatu saat anda mengetahuinya!" "Ayolah beritahu aku!""Sebaiknya anda bertanya kepada istrinya!" ucap Hou Jin menunjuk ke arah Putri Sahara. "Istri?""Haha… sudah-sudah!" "Aku tidak bisa memutuskan, aku orang Nirva
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m