Home / Pendekar / Mimpi Buruk Dunia Persilatan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Mimpi Buruk Dunia Persilatan: Chapter 91 - Chapter 100

491 Chapters

Bab 91. Lebih baik selingkuh

Bab 91. Lebih baik selingkuhSemua musuh yang tersisa berlutut memohon ampun agar tidak dibunuh, yang masih belum menyerah hanya semua tetua dari Aliansi Hitam putih, pertarungan masih terjadi, Hou Tian dan Di Hui membantu beberapa tetua yang masih bertarung, di sisi lain Lan Shi tertidur kelelahan, 80% pasukan musuh tewas di pedang kayu, darah suci di dalam tubuh menarik semua energi dewa pedang dan Dewi kematian untuk memulihkan kondisi Lan Shi."Dia tertidur… Maya tolong bersihkan tubuhnya dari darah, aku akan membantu murid lainnya!" ucap Guru Tin berbalik pergi."Iya Guru!" "Aduh… darah ini terlalu banyak, Lan Shi kamu seperti Monster pembunuh!" ucap Maya membersihkan darah di armor emas.Maya ingin melepaskan pedang kayu dari tanah, namun tidak bisa mengangkut pedang kayu tersebut, energi jiwa yang didapatkan sudah cukup banyak."Kuat sekali, pedang kayu ini? Pedang apa ini, pantas saja Lan Shi begitu senang menggunakan pedang kayu!""Berat sekali!""Sudahlah!" "DUARRRRRRRRRRR
Read more

Bab 92. Menyusun rencana

Bab 92. Menyusun rencanaKota angin berhasil dikuasai, semua orang sedang dalam pemulihan, di tengah kegelapan malam semua pasukan tertidur pulas, alunan seruling indah menghiasi malam rembulan, Di Hui duduk di atas atap memainkan serulingnya, kedamaian tercipta setelah pertempuran, kupu-kupu malam melintas dengan cahaya berkelap-kelip.Matahari pagi menyinari kota Angin, semua orang berbangun menyiapkan barang bawaan, semua tetua berkumpul di satu tenda, rapat segera dilakukan, di dalam tenda ada Hou Tian, Tetua Yao, tetua Si Lu, Tetua Mosi, Tetua Dou Lin.Hou Tian melihat ke arah tetua Si Lu "Tetua Si Lu, berapa jumlah murid sekte Lembah Nirvana yang tersisa?""40 murid!""Kalian?""Sekte Petarung Nirvana 80 murid!""Sekte Bunga Nirvana 80 murid!""Sekte Gunung Nirvana ada 100 murid!" Hou Tian terdiam menghitung jumlah pasukan."Sekarang kita memiliki 300 murid, yang tersisa kemungkinan murid berbakat!" "Benar, tapi kita masih memiliki pasukan cadangan yaitu Murid Akademi dan pend
Read more

Bab 93. Pertempuran di pegunungan Kota Bunga Perak

Bab 93. Pertempuran di pegunungan Kota Bunga PerakBatu api sudah dikumpulkan, Lan Shi sudah kembali ke kota angin, setelah memberitahu Hou Tian ia kembali melanjutkan perjalanan, sebelum itu Maya memberikannya makanan, ia tau bocah nakal hobi makan. Di atas langit berkabut seketika terbelah dua oleh singa bersayap dengan ukuran raksasa, di atas kepala Singa seorang pemuda duduk bersila, tidak lama melakukan perjalanan Lan Shi sudah melihat gerbang ibukota."Penjaga masih ada, namun sepertinya mereka tidak terlalu banyak!""Bocah, kalau aku masuk? Mungkin akan ketahuan karena tubuhku seperti ini!" "Haha… tapi kamu sangat lucu meskipun besar begini!"Singa melihat tubuhnya yang ditutupi bulu."Haiya … sebagai singa terkuat, ini paling memalukan!" "Sudahlah, tapi kamu juga sangat kuat!"Sambil menunggu malam tiba, Lan Shi dan Kucing besar bersantai sambil mengamati ibukota dari kejauhan, disisi lain semua murid Akademi obat, Penduduk, Pasukan Aliansi Gerhana sudah berkumpul, adanya ba
Read more

Bab 94. Terjebak Di Ibukota

Bab 94. Terjebak Di IbukotaPertempuran besar sudah pecah di pegunungan kota bunga Perak, ledakan keras bisa terdengar sampai di ibukota, namun di ibukota juga terjadi ledakan beruntung, Lan Shi mengamuk semua pasukan yang berada di ibukota, sambil bertarung ia melemparkan kantong kain berukuran kecil, setelah itu ledakan membantu bangun hancur, semua penduduk ibukota berhasil keluar dari ibukota.Di atas langit kucing besar bertarung melawan Jendral Hin, perbedaan kekuatan membantu kucing besar kesulitan untuk memberikan perlawanan."Aku harus mengulur waktu untuk Lan Shi mengurangi jumlah pasukan di ibukota!""500!" ucap Lan Shi menebas satu prajurit menggunakan pedang kayu.Sosok pemuda bertopeng sudah berlumuran darah segar, semakin kuat energi pernah kayu, semakin bernafsu Lan Shi ingin menghabisi lebih banyak musuh, di tambah dengan aura Dewi kematian yang membuat nafsu membunuh semakin mengerikan."Maju kalian semua… aku tidak akan mundur!""Serang…!" "Tarian Pedang Dewa!""DU
Read more

Bab 95. Pertempuran Sengit

Bab 95. Pertempuran Kedatangan Lan Shi membantu pertempuran di pihak murid sekte, tanpa pikir panjang Lan Shi terlihat seperti mesin membunuh, tidak ada satupun murid lain mendapatkan kesempatan menghabisi nyawa musuh, sedangkan singa membantu melumpuhkan musuh lalu menyerahkan sisanya kepada Lan Shi. Kaisar Nirvana tersentak kaget saat mengetahui pemuda tersebut adalah Lan Shi (Putra Dewa Lou)."Sialan… aku akan membunuhmu!" ucap Kaisar Nirvana melesat ke arah Lan Shi.Jianzhong muncul di hadapan "Kaisar Nirvana, lawanmu adalah aku!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Dua sosok terdorong mundur, Lan Shi menoleh ke arah Kaisar Nirvana."Lan Shi, putra Dewa Lou… untuk apa kamu ikut campur masalah ini, ayahmu bilang tidak akan ikut campur dalam masalah Nirvana!""Kaisar Nirvana, aku beritahu kamu… aku besar di Nirvana dan aku memiliki keluarga disini… ayahku tidak memiliki hak untuk melarangku ikut campur masalah ini, aku tidak peduli tentang statusku sebagai putra mahkota, lagipula kalau ayahk
Read more

Bab 96. Pertempuran selesai

Bab 96. Pertempuran selesaiPertempuran sudah selesai, kemunculan tiga sosok membuat semua orang bertanya-tanya dari mana mereka berasal, Lan Shi tertawaan kecil mengatakan tidak tahu, semua orang langsung menuju kota angin, dalam perjalanan canda tawa menghiasi suasana hati, kemenangan membawa kabar bahagia."Haha… sekarang tidak ada orang yang bisa melawan kita!" "Tentu saja!"Barisan paling belakang singa besar berjalan kaki, di atas kepala sosok pemuda berbaring tidur."Akhirnya selesai juga, untung saja ada tiga sosok itu… tapi siapa mereka dan bagaimana bisa ada di dalam lencana ini?" "Lan Shi setelah ini apakah kamu akan kembali?""Mungkin, tapi bagaimana caraku membawamu istana ya?" "Ya tinggal masuk saja, bukannya kamu putra mahkota?""Iya, tapi aku sedikit ragu kalau di izinkan!""Haha… kalau tidak diizinkan untuk apa lencana itu!" "Tapi kita harus kembali diam-diam, karena aku pergi tanpa izin!""Memang anak nakal!""Ya, aku kurang enak saat berada di banyak orang!""Su
Read more

Bab 97. Kembali ke Akademi Kekaisaran

Bab 97. Kembali ke Akademi Kekaisaran Pagi sudah tiba, matahari masih belum terlihat, suhu dingin menusuk tulang, di pagi itu Lan Shi bangun lebih awal, ia memanggil pelayan untuk menyiapkan air obat dalam suhu panas, sambil menunggu Lan Shi memberitahu Kucing besar untuk tetap bersembunyi di halaman belakang, pelayan berjalan menghampiri Lan Shi."Tuan muda, air obat suhu panas sudah disiapkan!""Terimakasih… oh iya, apakah kamu melihat Phoenix berbulu emas?""Dia bersama Putri Sahara!""Em… satu lagi, di belakang ada kucing besar… itu temanku!""Baik Tuan!""Ayo lihat dulu!" Pelayan mengikuti Lan Shi ke halaman belakang, setelah berada di sana raut wajah berubah."Tidak perlu takut, dia tidak akan melukaimu!""Hoi… kamu!" ucap kucing besar"Halo.. ka-kamu bisa bicara!" "Tentu saja, aku Raja Hutan tidak terkalahkan!""Pelayan, tolong jaga dan jangan sampai ada Prajurit mengepungnya… beritahu kalau dia adalah milikku!""Baik tuan!" Lan Shi berendam di air obat, sedangkan pelayan m
Read more

Bab 98. Hari Pertama di Akademi Kekaisaran

Bab 98. Hari Pertama di Akademi KekaisaranKedatangan Lan Shi tidak membuat semua orang meremehkannya, meskipun memiliki status sebagai putra mahkota, namun di akademi tidak berguna karena kekuatan yang menentukan segalanya, karena izin terlalu lama membuat semua orang penasaran dengan kemampuan yang dimiliki murid baru tersebut, di lapangan luas dua sosok berdiri saling berpandangan.Dewa Ashura melihat ke arah Lan Shi "Aku tidak akan menahan kekuatanku, sekarang perlihatkan semua kemampuanmu!""Baik tetua!" ucap Lan Shi menarik pedang kayu sambil meredakan kuda-kuda."Apakah dia bodoh, hanya menggunakan pedang kayu… mana bisa energi mengalir?""Entah?" Dewa Ashura muncul di hadapan mengayunkan pedang, Lan Shi melompat ke samping kiri lalu mengayunkan pedang kayu, saat pedang kayu ingin menyentuh tubuh Dewa Ashura, ia memutar badan menangkis serangan.Dewa Ashura tersenyum hangat "Tidak buruk?""Cepat sekali!" guman Lan Shi melihat dewa Ashura kembali dalam posisi siap setelah menye
Read more

Bab 99. Pil Pelangi

Bab 99. Pil PelangiDi salah satu ruangan Alkemis Lan Shi sudah memunculkan Tungku api Phoenix, di luar bangunan Putri Sahara duduk menunggu Lan Shi selesai meracik pil, di pelukan sosok cantik terlihat seekor Phoenix emas, di sisi lain Lan Shi sudah mulai memanaskan tungku menggunakan api biru, di sekeliling bahan obat berkualitas tinggi tersusun rapi."Setidaknya aku membutuhkan waktu 20 menit!""Ibu, tunggu aku selesai membuat pil pemulih ingatan untukmu!" Putri Sahara merasakan suhu meningkat "Sudah mulai!" Kembali ke dalam ruangan, tidak terasa sudah 20 menit, Lan Shi memasukkan semua bahan obat kecuali Lotus Pelangi, setelah bahan obat di masukan, Lan Shi memunculkan kobaran api hitam di tangan kanan dan langsung menggabungkan dua api sekaligus."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras terdengar membuat bangunan yang ditempati bergoyang, Putri Sahara merasakan bangunan begoyang, ia mencoba membangunkan Tetua Biyu namun sosok tua mengabaikan ucapan Putri."Kau… Kalau terjadi sesu
Read more

Bab 100. Ingatan Anin Shi kembali pulih

Bab 100. Ingatan Anin Shi kembali pulihSalah satu ruangan kelas, kelompok Pangeran Ren Shili sedang mendengarkan penjelasan Dewa Be-heng, tidak ada yang berani berbicara karena mereka tahu bisa babak belur di hajar Dewa Be-heng, Lan Shi melihat penjelasan sambil memikirkan ibunya, di sampingnya Putri Sahara membeli Phoenix berbulu emas."Apakah kalian mengerti?!" "Mengerti!" jawab semua murid."Hari sudah mulai gelap, kalian kembalilah? besok kita akan melakukan latihan!" "Baik guru!" Semua murid keluar dari kelas, saat itu juga semua murid di kelas lainnya juga keluar, semua murid berbisik satu sama lain."lihat, itu pangeran mahkota!""iya, mentang-mentang dia pangeran mahkota bisa berbuat seenaknya dan membakar bangunan Alkemis tingkat satu!""iya, pangeran kurang ajar... untuk apa kita menghormatinya!""Ayo pergi, aku tidak ingin dekat dengannya!" "Ayo!"Lan Shi menggaruknya kepalanya yang tidak gatal "Sepertinya mereka begitu membenciku, tapi kenapa ya?" gumam Lan Shi kebing
Read more
PREV
1
...
89101112
...
50
DMCA.com Protection Status