"Jujur ... iya." Singkat kalimat itu menjadi jawaban sekaligus penegasan kembali kepada laki-laki yang saat ini berstatus sebagai suaminya."Aku mencoba bertahan karena banyak hal. Kehadiran Rafif, keadaan orang tuaku yang hingga saat ini berpikir anaknya bahagia menjalani bahtera rumah tangga, bahkan kesadaranku bahwa diri ini juga bukan manusia sempurna."Ardi diam. Laki-laki itu menghela napasnya berkali-kali."Berkali-kali aku mencoba membuat keadaan ini lebih baik. Tapi setiap kali aku berusaha, Abang tak mau mendengarkannya. Aku ingin merasakan sebagai istri seperti orang lain, Bang. Menerima gaji dari suaminya, terlepas dari berapa pun nominalnya. Bukan masalah jumlah, tapi masalah rasa."Kinan akhirnya meneteskan air matanya. Perih yang sejak tadi ditahannya tak mampu lagi tertampung di hatinya."Lima tahun pernikahan ini, kita sampai di titik ini. Aku menyerah, Bang. Aku tak akan menuntut apa pun dari Abang, cukup Rafif saja
Last Updated : 2022-08-28 Read more