25Alexander bangkit, tak tega rasanya melihat sang anak terus seperti ini. Lelaki itu hendak keluar ruangan, saat ponselnya terasa bergetar. Dengan sigap, tangannya merogoh benda itu dari dalam saku. Matanya berbinar melihat nama Jo, si tangan kanannya yang menelepon. "Halo, Jo. Bagaimana, apa kau sudah menemukan wanita itu?" tembaknya langsung sesaat setelah benda itu menempel di telinganya. "Kabar baik, Boss. Kami sudah menemukannya." Jo mengabari dengan antusias. Bagaimanapun, semua orang ingin agar Aira kembali dan bayi Alister sehat seperti biasa. Agar boss mereka tidak lagi uring-uringan seram. "Di mana?" Alexander tak kalah antusias. "Di klinik kecil tak jauh dari rumah boss.""Apa?" Kening lelaki itu berkerut. "Apa yang dia lakukan di sana?""Anaknya dirawat di sana, Boss. Bukankah saat pergi, anaknya memang sakit? Bodohnya aku tidak terpikir ke sana. Kalau saja ….""Ya, sudah. Kau awasi terus, tahan jangan sampai ia pergi lagi!" Alexander berkata cepat. "Apa perlu aku
Last Updated : 2022-09-16 Read more