Home / Pernikahan / Perjanjian Dua Akad / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Perjanjian Dua Akad: Chapter 41 - Chapter 50

63 Chapters

41. Dalangnya

PDA 41.Diana masih dalam keadaan kritis. Ia belum sadarkan diri hingga sehari setelah kejadian kemarin. Alat-alat medis masih terpasang lengkap di tubuhnya. Hal itu membuat Harris begitu cemas menunggu kesadarannya istrinya pulih.Mama dan papa Aluna juga sering menjenguk. Ikut menguatkan Harris atas apa yang menimpa dirinya. Mereka sepakat, tak akan ada permusuhan dalam keluarga, juga dalam bisnis mereka, meskipun badai telah memporak-porandakan hati mereka.Orangtua Aluna belum memberitahu keputusan Aluna pada Harris, mereka menunggu waktu yang tepat.Aluna bolak balik ke rumah sakit untuk melihat kondisi mertuanya. Pagi ia berangkat kerja seperti biasa, saat jam istirahat ia menjenguk Diana, dan saat pulang kerja ia juga menyempatkan diri. Ia menanti kesadaran dan kesembuhan mama mertuanya.Aluna kembali melihat ponsel di tangannya, pesan-pesan yang ia kirimkan untuk Abian sama sekali tak dibalasnya. Pagi tadi, ia bertanya pada sekretaris Abian, dan katanya lelaki itu tidak masuk
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

42. Season 2 Mulai di Sini

PDA Aluna Season 2Bab 1.1 tahun kemudianOsaka, 2023Aluna menggeliat di atas kasurnya, perlahan ia membuka mata dan tampak sinar matahari mulai memasuki celah-celah kamarnya.Sedang dalam masa haid membuatnya tertidur hingga pagi.Gadis itu duduk di atas kasurnya, sedikit meregangkan otot tubuhnya, lalu mengikat rambut panjangnya dengan ikat rambut yang beberapa hari lalu ia beli bersama seseorang.Aluna berjalan ke arah jendela dan menyibak tirai yang menutupi jendela dan membukanya, hingga cahaya matahari bebas masuk menerangi kamarnya. Mengantarkan semangat pagi untuknya.Sejenak gadis itu menghirup udara segar dengan perlahan. Ia berdiri di dekat jendela sambil menatap bunga sakura yang sedang bermekaran di depan perumahan yang ia tinggali.Aluna masih ingat, setahun lalu saat ia tiba di Osaka juga sedang musim sakura. Tepat setahun sudah ia melarikan diri dari kehidupannya yang begitu pilu di Jakarta.Gadis itu berjalan ke arah nakas dekat kasur untuk mengecek ponselnya.Perg
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

43. Lari!

Bab 2“Jadi kamu lari ke Jepang?” tanya Hafiz setelah cukup resah menunggu jam kerjanya usai.Ia baru bisa bernapas lega saat keluar dari restoran dan melihat Aluna masih ada di sana. Kini ia dan Aluna duduk berdua, masih di dekat restoran tempatnya bekerja.Aluna menangis dan menceritakan semuanya pada Hafiz. Cerita tentang bagaimana ia diduakan, juga bagaimana ia diperlakukan oleh Abian dan Haura. Semua alasannya berada di Jepang saat ini.Hafiz yang mendengar itu ikut terluka. Dia mencintai tapi tak bisa memiliki. Abian bisa memiliki tapi tak mencintai.Cinta tak harus memiliki. Hafiz pernah begitu terluka berada di posisi ini, lalu bagaimana kini rasanya saat tahu gadis yang ia cintai, dikhianati oleh suaminya sendiri.Tak ada kata lain selain menyakitkan.Hafiz ikut lemah mendengar cerita cinta pertamanya.“Aku nggak merasa sedang lari, Hafiz! Tapi, aku merasa sedang dibuang oleh mereka dengan caranya,” kata Aluna sambil membersihkan hidungnya dengan tisu.Hafiz menatap Aluna. Ia
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

44. Bertemu

Bab 3“Abian …,” lirih Aluna menatap wajah itu. Wajah lelaki yang telah membuat luka terbesar dalam hidupnya.Abian terpaku sejenak saat melihat Aluna, penampilannya sangat berubah, tapi tak sampai membuatnya pangling terlalu lama. Ia sangat mengenali garis wajah Aluna meski kini ia mengenakan abaya dan hijab warna hitam.Sejak saat itu, Aluna sangat menyukai abaya warna hitam. Ia hanya merasa warna itu menarik dan cocok untuknya yang sedang berkabung.Berkabung dalam luka yang tertancap dalam di hatinya.Aluna segera meninggalkan tempat itu, ia berjalan cepat untuk keluar lewat pintu satu lagi, karena jika ia keluar dari pintu di depannya, tubuhnya pasti bertabrakan dengan Abian.“Sebentar ya, Mas,” kata Abian pada rekan kerja yang mengobrol dengannya tadi.“Aluna …,”“Aluna tunggu …,” panggil Abian.Ia membalikkan badan dan menyusul langkah Aluna ke luar.Semakin Abian mengejar, semakin Aluna mempercepat langkahnya. Hingga Aluna menyeberangi jalan dan berjalan di pinggir dengan lang
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

45. Harga yang Harus Dibayar

Bab 4“Ke mana adek gue brengsek?!” teriak Kayren sesaat setelah ia turun dari mobilnya, menuju Abian.Tanpa aba-aba, ia menghadiahi sebuah pukulan di wajah Abian yang juga baru memasuki halaman rumahnya, selepas pulang dari rumah sakit.Hal itu membuat Sisil yang ikut bersamanya meringis ngeri. Pertemuan amarah dua orang lelaki dewasa, tak bisa ia bayangkan akan sehancur apa. Namun, tak bisa ia cegah saat Kayren bergerak cepat, setengah berlari saat mengambil ancang-ancang menghajar Abian.Abian yang tak siap dengan pukulan itu, tubuhnya terhuyung. Seketika rasa nyeri berdenyut di pipinya.“Lo apain adek gue, hah?” teriak Kayren tepat di wajah Abian.Kayren Althaf Hussein, abang Aluna yang mendapat informasi tentang keadaan keluarganya di Jakarta, langsung pulang untuk memastikan kekacauan itu.Abian benar-benar diam tak berkutik. Ia juga berada di posisi yang sangat sulit. Saat itu, ia juga baru mendapatkan informasi bahwa Aluna lari dari rumah, entah ke mana.“Jawab!” bentaknya lag
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

46. Kisah Haura

Bab 5Aluna pulang dengan hati yang gusar. Ada yang mendadak terasa hampa, sedih yang berulang dalam hidupnya.Mengetahui kondisi mama yang lumpuh membuatnya lemas, lalu ditambah dengan mama mertua dan Haura yang sudah berpulang. Ia benar-benar meninggalkan semua cerita yang ada di Jakarta.Hingga saat ia tahu kabar itu semua, hatinya terasa cukup terpukul.Aluna pikir di sana baik-baik saja. Ia dulunya memang meninggalkan mama dalam keadaan lumpuh, tapi ia pikir mama pasti kuat dan akan sembuh sebagaimana mestinya.Aluna antara tega dan tak tega. Satu sisi ia memang masih sadar bahwa itu orangtuanya, tapi kelakuan mereka yang membuat Aluna tak bisa bertahan di sana.Ia tak bisa bertahan untuk membiarkan orang-orang terdekatnya menghancurkan hidupnya lebih jauh lagi.Yang paling membingungkan adalah ketika ia tahu bahwa Haura sudah tiada. Rasanya terlalu tiba-tiba, karena ia pikir setelah ia pergi, Abian dan Haura hidup bahagia bersama keluarganya.Tiba di rumah, Haura langsung masuk
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

47. Rencana Awal

Bab 6Tiga bulan setelah menikah, Abian dan Haura masih tinggal di villa. Masih mengurus perkebunan teh. Kadang Abian juga mengajarkan Haura tentang mengelola hasil panen agar penghasilannya tetap stabil, juga mengajarkan tentang pemasaran dan cara menjaga kualitas.Di lain kesempatan Abian juga memperkenalkan perusahannya di Jakarta, menunjukkan grafik pergerakan saham dan hal semacamnya. Tak mudah bagi Haura yang memang tak pernah mengenal dunia bisnis, ia hanya tamatan SMA.Namun, Abian tetap sabar mengajarkan Haura ini dan itu. Semua hanya persiapan untuk menjadikan Haura berharga di mata kedua orangtuanya. Menjadikan Haura perempuan kaya dan berkelas.Mereka menikmati bulan madu pertama di villa itu, dengan suasana dingin di pagi hari yang dihangatkan dengan pelukan demi pelukan.Haura benar-benar merasa aman juga nyaman bersama Abian.Namun, gadis itu tetaplah gadis pendendam. Ia meminta Abian untuk mengusut tentang kematian Anisa, temannya yang merupakan istri ke tiga sang jura
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

48. Rencana Itu

Bab 7Aluna … orang itu adalah aku, bukan orangtuamu. Yang menjebakmu dengan Abian adalah aku, bukan mama dan papa.“Nikahi dia, Mas. Sepertinya dia gadis yang baik, dan berkelas.”Setelah cukup lama Haura memikirkan itu, akhirnya ia mengizinkan Abian menikah dengan Aluna.“Gak bisa, Sayang. Aku mencintaimu, bukan Aluna! Kita akan datang ke rumah orangtuaku,” jelas Abian. Ia sudah mantap dengan keputusannya.Ia sudah siap jika harus meninggalkan kehidupan mewahnya bersama orangtuanya. Siap dikeluarkan dari garis keturunan keluarga Rajendra.“Nggak, Mas!” bantah Haura.“Aku ikhlas,” tambahnya lagi.“Whaaat? Yang benar saja, Sayang?” Abian menatap Haura dengan heran. Setahunya, tidak ada perempuan yang ikhlas berbagi suami. Dan sampai saat ini belum pernah ada niatnya untuk menduakan Haura.Kau tahu Aluna?Dibalik semua rasa nyaman dan aman, ada rasa lain yang sangat mengganggu saat aku bersama Abian.Rasa tak layak, dan tahu diri. Rasa takut jika sewaktu-waktu pernikahan ini ketahuan k
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

49. Permintaan Maaf

Bab 8Maafkan aku, Aluna. Aku terlalu berdosa padamu.Malam itu, Haura melancarkan rencananya. Ia mengikuti Aluna untuk mencari celah agar bisa menjebaknya. Saat itu Aluna masuk ke sebuah club, diikuti Abian yang tanpa direncanakan.“Mas … orang seperti apa kamu?” tanya Haura setelah ia menikah dengan Abian.“Aku dengar Jakarta itu sangat bebas ya. Banyak orang mabuk sesukanya. Apa kamu pernah mabuk?” tanya Haura lagi.Abian diam cukup lama. Mau mengakui tapi malu. Sejak menikah ia melihat Haura salat dan mengaji membuatnya merasa takut, seperti ada yang aneh.Namun, Haura tak pernah berani mengajaknya salat dan jadi imam. Ia hanya mengamati. Tapi, lama kelamaan Abian jadi malu sendiri, dan melakukan apa yang selama ini cukup lama ia tinggalkan. Ia salat bersama Haura.“Aku janji, gak bakalan menyentuh minuman itu lagi.” Abian berkata saat itu.Abian memang tak mengingkari janji pada Haura. Namun, mendatangi tempat itu seperti sama saja, dan malam itu tempat yang Abian kunjungi malah
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

50. Keputusan

Bab 9.Hafiz berdiri dengan ragu di depan pintu kamar Aluna. Sejak kemarin lusa, gadis itu tidak keluar kamar, tidak menyapanya seperti biasa dan tidak baik-baik saja.Hafiz mengerti bahwa Aluna tidak marah, karena mereka memang tidak pernah bertengkar. Namun, ia hanya sangat khawatir.Kamu baik-baik saja, Aluna?Kamu sudah makan?Kamu tidur nyenyak?Kamu menangis?Kamu masih tidur?Banyak pesan yang Hafiz kirimkan untuk gadis itu, tapi sama sekali tak mendapat balasan. Lagi-lagi Hafiz tahu bahwa Aluna tidak marah, ia mungkin hanya ingin sendiri.Namun, lagi-lagi Hafiz hanya khawatir. Ia takut Aluna kenapa-napa.Hingga pagi ini ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Aluna sebelum ia berangkat bekerja. Ia bangun terlalu pagi demi menyiapkan sarapan untuk Aluna.Meskipun sudah sering, tapi kali ini rasanya berbeda.Rasa rindu memasak untuknya, dan makan bersamanya, padahal baru dua hari mereka tak bertemu.Beberapa kali Hafiz mengetuk pintu dan memanggil nama Aluna, hingga akh
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status