Home / Romansa / Suami Kontrak 2: Dendam Cinta CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Suami Kontrak 2: Dendam Cinta CEO: Chapter 81 - Chapter 90

131 Chapters

Jawaban Atas Tawaran Spesial

"Apa kurangnya aku? Bisa kau katakan dengan jelas, Mario?" desak Indirah menepis tangan Mario di lengannya yang menjauhkan kedua tubuh mereka.Dengan nekad wanita Turki itu terus menggoda Mario. Telapak tangannya mengusap-usap bagian menonjol di balik celana panjang kain yang dikenakan pria kekar di hadapannya. "Aku sanggup memberikanmu malam yang tak terlupakan untukmu. Kau tak akan menyesal, Mario Sayangku!" rayu Indirah mengerjap-ngerjapkan mata lebar yang dinaungi bulu mata rimbun miliknya.Mario mendengkus kasar. "Tak ada yang kurang secara fisik. Anda sangatlah cantik, hanya saja perlu Anda sadari bahwa kita berdua telah menikah dengan orang lain. Ini semua adalah kesalahan besar!" Dia lalu melangkah cepat meninggalkan Indirah menuju ke tempat mereka makan malam bersama tadi. Dia berseru kepada Justin dan Hernandes yang sedang duduk berbincang dengan dua wanita Turki cantik di meja makan, "Guys, kita pulang sekarang!" Kedua pria itu saling bertukar pandang di tempat duduk mere
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Jangan Ke Turki Lagi, Mario!

"PLAKK!" Suara pipi yang ditampar keras menggema di ruang tengah resort mewah milik Indirah."Ma—maafkan kami, Nyonya!" ucap kepala pengawal yang diberi tugas oleh Indirah untuk mengejar Mario yang kabur dari dekapannya.Sepasang mata lebar yang dinaungi bulu mata rimbun gelap itu melotot dengan galak lalu Indirah berkata, "Dasar tolol! Bagaimana mereka bisa kabur tak terkejar?! Kalian naik mobil dan mereka berlari dengan kaki bukan?"Karamis Ahmer berlutut di hadapan nyonya besarnya dengan kepala tertunduk memohon belas kasihan karena telah gagal dalam tugasnya. Para anak buahnya segera mengikuti tindakannya ikut berlutut dan terdiam menundukkan kepala mereka.Hati Indirah digelanyuti oleh perasaan kecewa yang mendalam. Tadinya ia sudah merancangkan sebuah malam indah nan panas bersama Mario di kamar tidur utama resortnya. Segalanya dia persiapkan dengan sempurna teruntuk raja semalamnya, Mario. Air mandi bertabur kelopak bunga mawar merah, Champagne impor dari Perancis, bulir-bulir
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Terpergok Indehoi Saat Suami Pulang

Pesawat Emirates Airlines yang dinaiki Mario bersama Justin dan Hernandes mendarat di Bandara Soekarno-Hatta lepas tengah malam. Ada beberapa delay yang membuat penerbangan itu molor durasinya. Mario memang sengaja tidak memberitahu Inez dengan kepulangannya yang lebih awal untuk memberi istrinya kejutan.Setelah terlepas dari kejaran orang-orang suruhan Indirah, dia merasa lega sekaligus sangat merindukan Inez. Ada beberapa rencana bergairah yang ingin ia lakukan bersama istrinya sesampai di rumah nanti. "Mas Mario, kita berpisah di bandara saja ya? Naik taksi sendiri-sendiri biar praktis pulangnya ke rumah masing-masing," ujar Justin setelah mengambil koper di bagian pengambilan kargo penumpang.Mario mengangguk setuju. "Iya, begitu saja nggakpapa Justin. Oke, sampai ketemu besok siang ya di rumahku. Aku mau ngajak tempur istriku malam ini berhubung sudah seminggu nggak ketemu," balasnya sembari berjalan menarik kopernya bersama Justin dan Hernandes menuju ke depan lobi bandara.Se
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Melupakan Dendam, Mungkinkah?

Mario melempar kopernya di bangku tengah mobil Land Rover hitamnya lalu membanting pintu mobil. Dia naik ke bangku pengemudi dan segera menstarter mesin mobilnya keluar dari garasi rumah Inez lalu menjalankannya hingga ke depan pintu gerbang. "Lho, itu Pak Mario, Mas Sugeng! Bukain pintu gerbangnya," ujar Susilo yang satu shift jaga di pos satpam rumah Inez pagi itu sembari menunjuk mobil yang mendekat ke arah pos satpam."Ohh—bentar, Sus. Aku bukain pintu gerbang dulu!" sahut Pak Sugeng lalu bergegas membukakan pintu gerbang untuk mobil Land Rover milik Mario itu."Makasih, Pak Sugeng!" seru Mario singkat demi kesopanan lalu ia melajukan mobilnya keluar meninggalkan halaman rumah istrinya menuju ke salah satu apartment pribadi miliknya yang kosong di daerah MT. Haryono.Pikiran Mario begitu kusut dengan amarah yang masih menguasai hatinya. Dia teringat bagaimana posisi Inez dan Edward tadi di atas ranjang. Memang perselingkuhannya dengan Anna Bianca beberapa waktu lalu sebelas dua b
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Rencana Rahasia Edward

"John, apa semua persiapan keberangkatan ke Paris Sabtu malam nanti sudah beres?" tanya Edward kepada kepala pengawalnya, John Whitmann di ruangan CEO. Pria berkebangsaan Inggris itu berdiri dalam posisi tegak di seberang meja bosnya. Dia sedikit kurang senang dengan rencana Edward, tetapi John tetap harus mematuhi perintah atasannya. Dia pun menjawab, "Semuanya sudah siap seperti yang Anda inginkan, Master Edward."Edward tersenyum puas lalu berkata, "Bagus, John. Kita akan coba mengulang masa lalu, apa Inez akan kembali mencintaiku atau tidak bila ia kembali tinggal di rumah kami yang ada di Paris."Helaan napas perlahan dilakukan oleh John, dia teringat malam ledakan mobil Audi A6 di jalanan kota Paris beberapa tahun lalu karena Edward mengejar Inez yang kabur bersama Mario. Tidakkah itu tak ubahnya seperti cari penyakit? Apa Edward memiliki 9 nyawa seperti kucing hingga ingin mencoba peruntungannya dengan Inez sekali lagi?"Aku ingin rumah di Paris dijaga ketat oleh pengawal prof
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Dihajar Sampai Pagi Biar Nggak Nakal Lagi

"Selamat malam, Semuanya!" sapa Edward dengan tenang sembari menarikkan kursi untuk istrinya di ruang makan. Dia lalu duduk di sebelah kursi Meirasty dan tepat berhadapan dengan Inez.Namun, Inez memilih untuk memalingkan wajahnya ketika mereka berdua bertemu pandang. Wajah wanita itu merona lebih karena malu sekaligus marah atas kekurangajaran suami adik iparnya tempo hari kepadanya."Hai, Ed. Hmm ... mumpung menu makan malam belum siap, kita mulai ngobrol aja. Kuharap kelak tidak akan ada lagi insiden memalukan seperti beberapa hari lalu. Kita ini satu keluarga, seharusnya jangan saling mempermalukan atau menyakiti satu sama lain!" tutur Mario membuka obrolan serius itu."Tentu saja, Mas Mario. Lagi pula Mey sebentar lagi juga sudah waktunya melahirkan. Dia butuh pikiran yang tenang agar tidak stres jelang HPL," jawab Edward seolah ia mendukung perkataan kakak iparnya.Dalam batinnya Edward berkata, 'Dokter Jang Sung Kyun memang sangat hebat. Bahkan, musuh bebuyutanku tak dapat meng
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Kenangan Indah Terakhir Bersamanya

Malam sebelum berangkat ke Australia Mario mengajak Inez untuk romantic dinner di restoran favorit mereka berdua yang ada di rooftop outdoor sebuah hotel bintang 5 di Jakarta Pusat."Sudah lama ya Mas, kita nggak makan malam di sini. Terakhir sepertinya pas anniversary nikahan tahun lalu. Tempatnya masih sama asik dan romantis seperti dulu," ujar Inez sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling dari tempat ia duduk.Mario pun mengangguk seraya menghela napasnya. Dia pun berkata, "Tahun ini begitu banyak yang terjadi dalam pernikahan kita, Nez. Jujur—aku pun telah banyak melakukan kekhilafan sama seperti pria lainnya yang tidak setia. Maafkan aku, Nez!"Tangan Inez meraih telapak tangan suaminya, dia tersenyum tipis dan mencoba menjawab dengan perasaan sedih di hatinya. Ingin setia pun sulit, Tristan dan Edward telah menghancurkan kesetiaannya di mata Mario. "Mas ... aku juga minta maaf karena belum bisa jadi istri yang baik buat kamu.""Kita manusia yang nggak luput dari kesalahan,
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Firasat Mario

Sepasang suami istri itu berdiri berhadapan di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta terminal penerbangan internasional. Mereka saling berpelukan seakan tak ingin berpisah. "Nez, kamu jaga diri ya di rumah. Jangan mau kalau dideketin atau diajak yang nggak-nggak sama si Edward!" pesan Mario serius menatap wajah istrinya.Inez pun mengangguk dengan patuh. Ia menjawab, "Pasti, Mas. Inez cuma cinta sama Mas Mario aja! Mas jaga diri ya di negeri orang. Cepetan pulang soalnya Inez belum ditinggal aja udah kangen nih."Dengan gemas Mario mencubit hidung mungil istrinya. "Kamu ini ... kok jadi manja sih? Iya—iya, Mas pasti cepet pulang kalau turnamen MMA udah kelar. Doain ya biar menang lagi yang di Perth, Nez!""Siap! Pasti Inez doain Mas. Ehh ... itu dipanggil buat naik ke pesawat lho. Ya udah, good bye, Mas Sayang!" ucap Inez lalu berjinjit untuk mengecup mesra bibir suaminya.Pelukan Mario begitu erat seolah ia tak ingin berpisah dengan Inez kali ini. Namun, dia harus berangkat sekarang.
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Dua Wanita yang Histeris

"Good job, John. Ayo kita berangkat ke bandara sekarang!" ucap Edward yang duduk di bangku belakang mobil Honda Jazz miliknya dengan Inez dan Meirasty terkulai lemas bersandar di kanan kiri tubuhnya."Siap, Master Edward!" sahut John Whittman di samping sopir pribadi Edward yang mengemudikan mobil untuknya di bangku depan.Ketika akan keluar dari pintu gerbang kedua satpam yang berjaga sama sekali tidak menanyakan kepergian mereka karena satpam-satpam itu adalah orang bayaran Edward. Mereka memang sejak awal ditempatkan untuk menggantikan satpam lama di rumah Inez.Suasana di rumah Inez sunyi senyap jelang tengah malam, semua penghuninya kecuali satpam telah tidur lelap di kamar mereka masing-masing. Mobil Honda Jazz itu meluncur dengan mulus di jalanan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. Di belakang mobil itu sebuah mobil Hiace berisi para pengawal Edward mengikuti mereka. Semuanya akan ikut berangkat ke Paris malam ini dengan private jet berbeda dengan yang ditumpangi Edward dengan k
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Seliar Kucing Hutan

Sepanjang sisa perjalanan dengan private jet menuju ke Bandara Charles de Gaulle, Edward berpindah-pindah bangku di kabin antara bersebelahan dengan Meirasty dan Inez. Saat ini Meirasty merasakan emosi yang berkecamuk dalam benaknya, kecewa, marah, cemburu, dan tentunya kesedihan yang mendalam. Dia mengelus-elus perutnya yang membuncit sembari memandangi suaminya sedang merayu kakak iparnya."Nez, Mas tuh gemas lihat kamu di rumah beberapa bulan ini. Kok bisa nggak paham sama kode-kodenya dari aku sih? Strawberry cheesecake itu terutama ... masa kamu nggak inget makanan favorit kita di Paris dulu kalau menikmati sunset sambil minum teh di balkon lantai 3," tutur Edward seraya mendaratkan kecupan-kecupannya di wajah Inez yang datar tanpa emosi. Dia sedang duduk di pangkuan Edward dan didekap erat tanpa bisa melawan tubuh kekar pria itu.Dalam pikirannya Inez sedang berpikir bagaimana caranya agar bisa kabur dari pria psikopat megalomaniac yang menculiknya sekali lagi itu. Dia juga ber
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status